Share

Masuk Rumah Sakit

5 hari kemudian

…..

Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.

Flashback

Bagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.

Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"

" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.

Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"

Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira.  Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.

Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira.

" Ini..

ambillah, anggap saja uang ini bonus dari saya"

"Eh,, ti- tidak usah Pak.

Gaji saya yang kemarin masih ada, tidak perlu repot repot. Saya juga menolak Perjodohan itu  bukan karena usulan dari Pak Reza. Saya juga belum bersedia membina rumah tangga di usia sekarang. Dan saat ini kebahagiaan ibu saya yang lebih utama." ucap Zaira lembut.

Reza terdiam mendengarkan ucapan demi ucapan yang terlontar dari Zaira. Sungguh anak itu lebih mementingkan kebahagiaan ibu nya dan rela putus sekolah.

Sedangkan ia sendiri?

Ah, sudahla gumam Reza berperang dengan bathin nya.

" Terimakasih ya Zaira, "

hanya itu yang dapat ia ucapkan setelah menerima penolakan sejumlah uang yang ia berikan.

Flashback Off

Pagi itu semua para pelayan dalam rumah kembali melanjutkan pekerjaannya masing masing. Setelah meyiapkan hidangan untuk Reza sebelum ke kantor.

Selama beberapa hari, Pak Sofyan tak makan bersama dengan putra nya.

Ia makan di dalam kamar dan di antar oleh Zaira, maupun pelayan yang lain.

Ketika Zaira hendak melangkahkan kaki nya ke lantai atas, menuju kamar Reza seperti biasa nya bersih bersih. Ia mendengar suara seperti benda jatuh dari dalam kamar Pak Sofyan yang letak nya di lantai dasar.

Sontak ia bergegas menuju kamar Pak Sofyan takut sesuatu terjadi Pada nya.

" Tok Tok tok...

Pak ,, Bapak baik baik saja? "tanya Zaira dari balik pintu.

Merasa tidak ada jawaban dari dalam, ia langsung membuka pintu kamar Pak Sofyan. Sedari tadi ia takut saja langsung masuk ke kamar majikannya takut dianggap tidak sopan, Walaupun ia atau pelayan lain mengantarkan makanan nya harus mengetuk pintu terlebih dulu.

" Astaghfirullah hal 'adzim.

Ya Allah Pak kenapa bisa begini " ucap Zaira panik ketika majikannya tak sadarkan diri dan melihat beberapa benda berjatuhan yang ia dengar tadi ialah gelas yang sudah berceceran.

Ia langsung saja memanggil pelayan lain dan sopir rumah menggotong badan Pak Sofyan ke dalam mobil. Setelah nya ia dan seorang pelayan ikut ke Rumah sakit mengantarkan Pak Sofyan.

Sopir yang membawa majikannya itu, tentu saja sudah tahu harus membawa majikannya ke RS Cempaka. Rumah sakit langganan mereka. Dan juga milik keluarga nya

Sesampainya di Rs, para suster langsung menyediakan brankar membawa Pak Sofyan ke ruang IGD. Agar para dokter sesegera mungkin menangani nya.

tiba tiba saja Zaira teringat Reza.

Langsung saja ia menelphone anak majikannya itu memberitahukan bahwa saat ini Papanya sedang dirawat di rumah sakit.

Tut,,tut...

Sudah ke 3 kalinya ia menelphone Reza tetapi tak juga mendapat balasan dari anak majikannya itu.

Dengan sabar ia terus saja menghubungi nya dan pada saat panggilan ke lima, baru tersambung.

" Ada apa Zaira? saya lagi meeting ini.

dari tadi kamu telfon telfon, ganggu saja!"  ucap Reza dengan nada yang ketus

Maaf Pak sudah mengganggu waktu nya

Anu.. "Pak Sofyan masuk Rumah sakit"

Astaghfirullah hal 'adzim Papa. bathin Reza

Di Rumah sakit Cempaka? Tanya Reza yang sudah hafal tempat Papa nya berobat.

" i- iya Pak."

Baik.. Terimakasi " Saya segera kesana"

Reza langsung saja mematikan sambungan telephone nya dan bergegas menuju Rumah sakit, ia membelah jalanan dengan kecepatan tinggi

Jujur ia sangat takut Papa nya kenapa napa sangat menyayangi Papa nya karena hanya Papa nya lagi yang ia punya saat ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status