Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD.
" Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? "
Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya.
…..
tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan
Ceklek...
" Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "
tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatirBisa kita bicara berdua?
" tentu dok, boleh "
Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya.
Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapan
ia dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja." Kondisi Papa kamu sudah mulai stabil, untung saja segera dibawa kemari. Jika saja telat membawa nya sudah pasti ber resiko. "
jantung Papa kamu kambuh mungkin disebabkan oleh banyak pikiran, stress atau bisa saja ia tertekan. makanya pernafasannya terganggu hingga membuatnya pingsan. Saran saya buat Papa kamu senang, turuti apa kemauannya, atau hal lain yang membuat nya bahagia.Baik, Terimakasih Dok..
Apa Papa sudah bisa di jenguk?" tunggu sebentar, Papa kamu dipindahkan dulu ke ruang rawat inap saja
supaya lebih aman dan nyaman."Setelah keluar dari ruangan dokter tersebut Reza kembali ke tempat semula Papanya di tangani.
Zaira.. terimakasih sudah membawa Papa saya dengan cepat. kalau tidak, saya tidak tahu apa yang terjadi.
sama sama Pak, sesama manusia kita berkewajiban membantu satu dengan lainnya
" Bi Tika dan Pak Amir juga terimakasih sudah membawa Papa.
Kalian selalu dapat diandalkan"" iya sama sama den." jawab bi Tika dan Pak Amir
" Kalian boleh pulang duluan, biar Papa saya yang menjaga."
Tapi pak,, Pak Reza baru saja pulang dari kantor pasti lelah juga.
Kalau bapak tidak keberatan biar kita semua disini yang menjaga bergantian. Usul Zaira" Tidak usah Zaira.
Kali ini saya mau berdua dengan Papa tidak ada yang mengganggu. Jadi kalian boleh pulang terlebih dahulu. Nanti jika saya butuh sesuatu saya akan kabari "ya sudah den, kita pamit duluan
Assalamu'alaikum.. ucap Pak Amir" wa'alaikumussalam Pak. Hati hati "
…
Setelah kepergian mereka, perawat mendorong brankar Pak Sofyan menuju ruang rawat VVIP yang telah di pesankan oleh Reza tadi.
Setelah dipindahkan, ia mulai mendekati Papa nya dan menggenggam erat tangan yang sudah keriput itu.
" Pa, cepat sembuh.. jangan kesini lagi
Papa kuat, Papa harus sembuh dan Reza bakal turuti kemauan Papa. Apapun itu.. ucapnya lesuhingga tanpa sadar setelah 5 jam, ia malah tertidur di samping Papanya dengan posisi duduk dan menggenggam tangan Sofyan erat.
Perlahan mata yang tertutup tadi terbuka dan mendapati anaknya yang tidur di sampingnya sambil memegang sebelah tangan nya.
Ia pelan pelan memindahkan tangan sang anak, supaya tidurnya lebih nyenyak.Tanpa ia sadari pergerakannya membangunkan Reza yang tengah tidur.
" Papa udah sadar? ucapnya dengan raut wajah yang senang
Papa mau makan apa? biar Reza pesankan, Papa kok diam saja sih?" tanya Reza." Papa tidak lapar, Papa hanya kecapean dan butuh istirahat."
Pa, kata Dokter Papa kambuh sakitnya karena banyak pikiran, dan stress.
Papa tidak boleh mikirin yang lain. Papa harus terlebih dahulu memikirkan kesehatan Papa, supaya tidak sakit lagi. biar Papa kuatPapa tidak banyak pikiran atau pun stress. Papa hanya lelah saja
ucap Sofyan tanpa memandang Reza." Reza tahu. Papa emang lagi banyak pikiran
Pasti karena ma-,"Sudahlah tidak usah dibahas. Toh kamu nya tidak mau.
berpa kali Papa memintanya tidak akan pernah Papa dapat!. ucap Sofyan tegas.Reza janji, mulai saat ini Reza bakal penuhi keinginan Papa
Reza sadar, yang saat ini Reza punya hanya Papa. Reza bakal bahagiain Papa semampu Reza. ucap Reza tanpa keraguan.Pak Sofyan menoleh menatap anaknya. Ia mencari kebohongan dimata sang anak atas ucapan yang ia dengar barusan.
" Reza, Papa ini sudah tua
Papa mau melihat kamu menikah dengan gadis yang baik akhlak nya. yang bisa mengurus kamu, Gadis yang lebih dekat dengan Tuhan nya. Kalau saja Clara sama seperti Zaira Papa sudah dari dulu menikahkan kalian. tanpa perdebatan Restu yang selalu kita ributkan "Papa mohon, anggap saja permintaan Papa ini yang terakhir
Papa mau kamu menikah dengan Zaira. ucap Sofyan dengan mengatup kan kedua tangannya di depan dada." pa, Papa tidak boleh seperti ini kepada Reza.
Reza tidak pantas tempat Papa memohon. Reza mau menikahi Zaira demi Papa" ucap Reza lantang sembari meneteskan air matanya.Mungkin ini adalah cara membahagiakan orangtua nya. Dan merelakan hubungan yang sudah lama ia jalin bersama Clara
Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp
Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant
Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar
Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul
5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga
Deg,Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?" Maaf Pak, "Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira." In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.Saya sendiri sudah