Share

Bab 44. Kebangkitan Mary Aram

Benturan pada kepala Mari Aram oleh Meina Aram, menyadarkan Mary Aram sepenuhnya. Perlahan ia membuka mata, kepalanya terasa pusing karena banyak kehilangan darah ketika keguguran.

Dalam ruangannya, seorang perawat mengganti jarum beserta cairan infus. Sedangkan perawat yang lain membenahi posisi tidurnya.

"Darah? Bagaimana bisa kepala pasien berdarah?" Dengan hati-hati perawat mengangkat kepala Mary Aram. "Lihat! Kepala pasien terluka."

"Oh astaga! Wajah pasien juga memerah seperti bekas tamparan," kedua perawat itu memeriksa kondisi Mary Aram dengan cermat.

"Dokter Esmeralda, seseorang telah menganiaya pasien," perawat yang membenahi posisi tidur Mary Aram melapor ketika dokter Esmeralda dan Amar Mea Malawi memasuki ruangan perawatan Mary Aram.

"Menganiaya pasien, bagaimana?" Dokter Esmeralda segera mengambil alih pemeriksaan Mary Aram.

Diliputi perasaan cemas, Amar Mea Malawi ikut memeriksa kepala Mary Aram. "Bagaimana lukanya Dokter?"

"Lukanya cukup serius! Harus dilakukan CT Scan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status