***
Sepulang sekolah ...Leysa menyempatkan diri untuk ke taman bersama dua sahabatnya Hawla dan Sarla. mereka bertiga duduk di sebuah kusi taman . tanpa mereka bertiga sadari , tidak jauh dari mereka bertiga duduk , ada dua pasang mata yang memerhatikan gerak gerik mereka .yang sudah mengikuti mereka dari tadi saat masih ada di lingkungan sekolah yang tidak lain adalah Bara dan Ray .
Bara memang sejak dulu menyukai Leysa , tetapi Bara sulit untuk mengungkapkan perasaannya kepada Leysa . karena yang Bara lihat Leysa sangat dingin dan keras terhadap laki laki yang selama ini berusaha mendekatinya terutama dirinya." ada yang ingin aku katakan " Sarla memulai pembicaraan." katakanlah , kami siap menjadi pendengar yang baik , iyakan Ley " ucap Hawla .Leysa hanya menganggukkan kepala nya mendengar ucapan Hawla.
" jadi begini , sebentar lagi kan kita ujian kelulusan , selasai ujian kita kan lulus tuh , kalau sudah lulus ---".
" yaelah Sarla langsung ke intinya saja bisakan..., kita juga tahu... kalau sudah melaksanakan ujian kelulusan yang pasti lulus lah " potong Hawla dengan nada yang sedikit emosi.
" ok langsung ke intinya , kalian berdua mau kuliah di mana ? " tanya Sarla.
" aku sih ikut Leysa " jawab Hawla singkat.
" kamu Ley ? " tanya Sarla .
" kalau aku --- "
" ya pasti ikut aku lah ! " seru Bara yang tiba tiba muncul bersama Ray.
" iihh apain sihh, " jawab Hawla dan Sarla bersamaan.
" Bodoh amat ! " jawab Bara dan Ray bersamaan, seakan mengejek Hawla dan Sarla.
" wah nantangin , ayo sini " Hawla yang sudah emosi mengejek Bara dan Ray balik.
Bara dan Ray yang tidak terima di ejek pun membalas. percekcokan antara Hawla , Sarla dan Bara , Ray pun terjadi. Leysa yang melihat Percekcokan itu hanya mendengus kesal dan pergi meninggalkan mereka berempat yang masih ribut .
***
Brukkk !!!
Leysa yang berjalan dengan masih melihat ke arah Hawla dan Sarla yang masih ribut , tanpa sengaja menabrak badan kekar seorang pria yang berdiri di depanya hingga membuatnya terjatuh.
" kalau jalan itu pake mata " teriak pria itu.
Leysa yang jatuh terduduk perlahan bangkit dan mendongakkan kepalanya menatap tajam pada pria yang di tabraknya. pria yang sangat tampan dan gagah dengan kulit putih dan mata biru yang jernih , rahang tegas. membuat semua yang melihat ke dalam matanya bisa terhanyut di dalamnya. tapi lain dengan Leysa.
Dari wajah nya bisa di tebak jika pria itu merupakan meruapakan keturunan bangsa Eropa atau Bule.
" Sepertinya anda salah, seharusnya kalau jalan itu pake kaki , melihat itu baru pake mata " Sinis Leysa masih menatap pria yang ada di hadapanya itu dengan tajam.
" kau !! " Geram Veno mengepalkan kedua tanganya. Veno memerhatikan Leysa dari atas hingga bawah , Di lihatnya Leysa memakai seragam sekolah menengah atas dengan rambut pendek sebahu yang di gerai dengan poni tipis membuat Leysa terlihat manis.
" gadis ini berani sekali mengajariku , lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu " Ucap Veno dalam hati tersenyum sinis pada leysa.
Leysa tidak memperdulikan senyuman sinis dari Veno dan melangkahkan kakinya menjauh dari Veno . Namun , baru selangkah kakinya melangkah sudah di hentikan oleh Veno yang mencengkram tangan Leysa dengan kuat .
" mau ke mana kamu , jangan harap kamu bisa pergi setelah menabrak ku ". ujar Veno dengan suara
datarnya." Lepasin " Leysa berusaha melepaskan tangan nya dari cengkraman Veno , namun usaha nya sia sia . Veno semakin mengcengkram tangan Leysa dengan kuat membuat Leysa meringis kesakitan.
" akhh , lepasin " ringis Leysa namun Veno tidak memperdulikannya.
" akkhhh " teriak Veno kesakitan , Leysa terus menggigit tangan Veno dengan kuat. tangan veno mendorong kepala Leysa agar melepaskan gigitan Leysa pada tangannya.
" beraninya kau " geram Veno setelah berhasil melepaskan tangan nya dari gigitan Leysa.
" Apa ! " bentak Leysa menginjak kaki Veno dan langsung berlari berlalu meninggalkan Veno.
" Dasar bocah " umpat Veno beralih memegang kakinya yang sakit di injak oleh Leysa.
awas saja kamu , bakalan ku cari kau dan ku buat hidupmu menderita . sinis Veno dalam hati menatap Leysa hingga hilang dari pandangan nya.
***
" Leysa bantuin dong ngasih pelaja-- ran " Sarla terkejut saat Leysa yang tidak ada di tempat duduknya semula.
" Leysa mana ? " teriak Sarla membuat Hawla , Bara dan Ray yang masih dalam keadaan cekcok sontak beralih pada Sarla yang terlihat panik.
" tuhh kan , kebiasaan pergi gak ngasih tau dulu " ujar Hawla.
" kamu sihh " ujar Bara menunjuk Hawla.
" kamu... kamu , Sarla yuk pulang " ajak Hawla tanpa mengalihkan tatapan tajam nya dari Bara.
***
" Baru kali ini aku di perlakukan kayak tadi sama yang nama nya wanita , sampai di gigit lagi " gerutu Veno setelah masuk ke dalam mobilnya.
" ada apa tuan ? " tanya Lee asisten pribadi Veno Bree Lacerta .
" saya di gigit sama gadis SMA " jawab Veno datar memperlihatkan tangannya yang memerah dengan bekas gigitan .
"hhahahha" Lee tergelak tertawa mendengar dan melihat tangan tuan nya .
" Lee kau mau di dalam tanah atau di permukaan tanah " ancam Veno sukses membuat Lee yang tadinya tertawa langsung terdiam.
" aku mau kamu cari di mana rumah gadis ingusan itu. kalau tidak salah namanya Leysa , sekolah di LaceShool " kata veno datar .
Veno sempat melihat papan Nama dan Lambang sekolah Leysa .
" Siap tuan " Lee menatap keluar jendela seakan mencari seseorang. " Nona Vinia dimana tuan " tanya Lee karena tidak menemukan sosok Vinia.
Vinia Zee Lacerta adalah adik Veno yang berusia 17 tahun.
" ohh ya , aku lupa kalau tujuan aku ke sini " Veno menepuk keningnya.
tok....tok !!!
suara kaca mobil di ketuk dengan keras , Veno dan Lee beralih menatap orang yang mengetuk kaca mobil .
" kakak... dari mana... tadi aku nungguin kakak " ujar Vinia dengan suara manja nya setelah Veno keluar dari mobilnya.
" Sorry Sorry... sekarang Vinia masuk ke mobil ya " Vinia dan Veno pun masuk ke dalam mobil . Lee melajukan mobilnya pulang ke mansion Lacerta.
***
" AssalamuAlaikum " Leysa berjalan mauk ke dalam rumahnya ,
" Walaaikumsalam , kamu sudah pulang nak " Alina mengusap rambut anaknya Leysa.
" iya bu " Leysa mencium punggung tangan ibunya.
" ya udah kamu masuk kamar bersih bersih dulu " ujar Alina pada Leysa yang di jawab anggukan oleh Leysa.
Leysa hanya tinggal berdua dengan Ibu nya (Alina) , setelah kedua orang tuanya berpisah , Leysa lebih memilih tinggal dengan Alina ketimbang ayahnya . walaupun Leysa hanya tinggal di rumah sederhana namun Leysa merasakan kenyamanan dari pada tinggal di rumah ayahnya walaupun besar tetapi Leysa tidak pernah merasakan kenyaman selama tinggal di rumah ayahnya.
Leysa yang kini sudah berada di kamar nya langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket . setelah mandi dan memakai pakain nya , Leysa keluar dari kamar nya segera membantu ibunya di dapur.
Alina hari ini tidak masuk ke kantor karena sejak pagi , Alina merasa tidak enak badan.
Setelah berpisah dengan suami nya karena sebuah masalah yang tidak bisa lagi membangun rumah tangganya kembali . walaupun Adianto mantan suami nya sudah menyadari kesalahan nya dan akan berubah menjadi lebih baik lagi , tetap Alina tidak mau rujuk dengan mantan suami nya ,karena menurut Alina kesalah yang di buat oleh Adianto itu sudah sangat keterlaluan.
Alina harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan sehari hari dirinya dan juga Leysa. Untuk masalah biaya pendidikan Leysa di tanggung oleh ayahnya.
" ibu, mau masak apa " tanya Leysa saat sampai di dapur yang mendapati Alina sedang memotong beberapa jenis sayuran dan semangkuk daging ayam ." ohh ini , mama mau bikin sup ayam , salah satu makanan kesukaan mu " Alina menoleh pada Leysa dan melanjutkan memotong sayuran ." biar Leysa saja ma " Leysa mengambil pisau dan sayuran yang di pegang Alina dan memotong sayuran itu.***Mobil Veno yang di kemudikan oleh Lee sampai di Mansion Lacerta. Veno , Vinia dan Lee berjalan masuk ke dalam mansion." Mommy... daddy.. !! " teriak Vinia saat melihat Qanita bersama Aswidra duduk di sofa ruang keluarga. dan berlari memeluk Qanita dan Aswindra secara bergantian.meninggalkan Veno di belakang." anak mommy sudah pulang , bagaimana sekolahnya hari ini , ? " tanya Qanita pada putri tersayang nya itu .yang kini dudu
ke esokan hariLeysa yang sudah bangun sejak tadi , keluar dari kamar membantu ibunya membuat sarapan untuk mereka setelah selesai melaksanakan ke wajiban sebagai umat muslim yaitu beribadah.terlihat matahari sudah menampakkan sinarnya bertepatan dengan sarapan yang di buat Leysa bersama Alina. mereka berdua menyajikan di atas meja makan dan segera menyantap nya ." apa ibu hari ini mau berangkat ke kantor ? , apa ibu sudab baikan" tanya Leysa sedikit khawatir dengan kondisi Alina di sela sela makannya." iya ... ibu sudah baikan , kamu sekolahnya yang rajin ya "ujar Alina mengusap rambut Leysa." pasti bu " Leysa tersenyum pada Alina yang di balas senyum oleh Alina. mereka berdua pun melanjutkan sarapan mereka.***" mata kakak kenapa ? " tanya vinia melihat mata Veno yang bengkak akibat menangis. Aswin
Sepulang sekolah , Leysa berjalan keluar melewati pintu gerbang sekolah dengan langkah gontai dengan wajah yang muram. Leysa terus menyusuri jalan dengan pikiran yang melayang layang memikirkan kejadian di ruangan Veno tadi." kak tolongin kak ! " ujar seorang gadis perempuan yang meminta pertolongan bersembunyi di belakang Leysa membunyarkan pikiran Leysa." kamu kenapa ? " tanya Leysa pada gadis perempuan itu yang tak lain adalah Vinia" itu kak-- "Vinia menunjuk dua pria yang menggunakan seragam sekolah menegah atas.dua pria itu menghampiri Leysa dan Vinia yang tidak lain adalah Bara dan Ray dengan wajah yang kesal dan nafas yang tersengal sengal akibat berlari mengejar Vinia." Bara , Ray ngapain kalian ganggu dia " ujar Leysa merasa kesal dengan Bara dan Ray.
tokk tokk !!!Suara ketukan pintu membuat Veno menoleh ke arah pintu kamarnya yang di ketuk seseorang." Masuk ! " seru Veno masih menatap pintu itu." kak " teriak Vinia setelah membuka pintu kamar membuat Veno tersentak terkejut." kak " rengek Vinia pada Veno setelah duduk di atas ranjang Veno yang sedang berbaring di atasnya." apa ? " tanya Veno menautkan kedua alisnnya." aku mau nanya " ucap Vinia menggantung ucapan nya , membuat Veno semakin penasaran dan bangkit dari tidurnya." apa ? " tanya Veno semakin penasaran." apa benar kakak mencuim kak Leysa di ruangan kakak , tadi pagi ? " Vinia menatap kakak nya dengan intens menunggu jawaban dari kakak nya.Pertanyaan Vinia membuat Veno tersentak kaget dan terkejut. " apa Leysa yang memberitahu nya " Veno menerka nerka dalam hati . " tapi mas
" ayo pak , berangkat ! " Veno langsung berjalan ke pintu keluar mansion tanpa memperhatikan semua orang yang menatap nya dengan aneh." apa kau nyakin ingin ke rumah gadis itu dengan pakain itu ? " tanya Aswindra kepada Veno.Veno langsung menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Aswindra, Qanita, Vania serta Lee yang terlihat seperti menertawakan suatu hal." aku yak-- " perkataan Veno terhenti ketika melihat ke arah bawah yang hanya menggunakan boxer. Veno yang tadi terburu buru mengganti pakaian nya ternyata lupa memakai celana nya karena panik serta ketakutan jika Aswindra papanya akan marah lagi.semua yang ada di ruangan itu sontak tertawa terbahak bahak melihat Veno yang lari terbirit birit seperti di kejar setan menaiki tangga menuju kamarnya....***...tokk... tokk...!!!" permisi &hell
" aku sudah tidak kuat lagi … Leysa kamu jaga diri baik baik ya …ingat selalu pesan ibu ya Leysa … " ucap Alina lalu menutup kedua matanya." ibu… ibu… " Leysa menguncang lengan ibunya semakin menangis histeris." Alina …!! " teriak Alina tak kalah histeris." biar saya periksa dulu !! " Dokter yang baru datang langsung memeeiksa keadaan Alina lalu menggelengkan kepalanya kepada semua orang yang ada di ruangan itu dan berlalu meninggalkan mereka semua , membari ruang untuk berusaha melepaskan dan mengiklaskan orang yang di cintai nya itu pergi.Leysa yang mengerti arti gelengan itu, langsung menangis sejadi jadinya , membuat seisi ruangan itu semakin dramatis.Aswindra memeluk tubuh Qanita dengan lembut, Aswindra ikut merasakan kesedihan yang terjadi di hadapannya itu. begitu pun dengan Veno, Vinia serta Lee." ibu… ibu&hell
sesampainya di mansion Lecerta , Vinia menemani Leysa ke kamar nya yang sudah di bersihkan sebelumnya. Di bantu oleh pelayan , Leysa membawa koper nya masuk ke dalam kamar di temani Vinia.Di dalam kamar, Leysa memasukkan pakaian nya ke dalam lemari di bantu Vinia." Vinia… sebaiknya kamu istirahat dulu , kamu pasti lelah dari semalam kamu juga kurang tidur " ucap Leysa pada Vinia." ya udah deh kak … aku ke kamar dulu ya …" pamit Vinia di jawab anggukan oleh Leysa.Vinia lalu keluar dari kamar Leysa. Setelah Vinia pergi kekamar nya , Leysa kembali melanjutkan memasukkan pakaian nya ke dalam lemari .Setelah selesai merapikan pakaian nya, beralih pada koper yang berisi buku dan perlengkapan lainnya serta beberapa bingkai foto Leysa bersama ibu nya.Leysa meletakkan buku nya di meja belajar yang terdapat di kamar itu serta bingkai foto ibunya. Pan
" ada nona Anggelia " ujar Lee ." mau apa dia kemari ? " tanya Veno dengan nada tidak suka." Anggelia bilang ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan anda tuan " ujar Lee." bilang saya lagi sibuk " veno kembali pada pekerjaan nya." baik tuan " Lee hendak keluar namun, langkah nya terhenti saat seseorang membuka pintu dengan kasar yang di cegal oleh penjaga yang berjaga di luar." maaf tuan … perempuan ini memaksa untuk masuk tuan " tutur penjaga itu." iya gak apa apa … kau boleh kembali " ucap Veno pada penjaga itu .setelah penjaga itu pergi Veno beralih pada sosok wanita cantik yang ada di depan nya sekarang." ada apa kau kemari ? " tanya Veno menatap wanita yang berdiri di depan nya." aku hanya ingin bicara padamu … sebentar " jawav Anggelia." kau ingin bicara apa … katakan " Veno berkata dengan suara datar nya." aku hanya ingin bicara berdua saja dengan mu " A