" ibu, mau masak apa " tanya Leysa saat sampai di dapur yang mendapati Alina sedang memotong beberapa jenis sayuran dan semangkuk daging ayam .
" ohh ini , mama mau bikin sup ayam , salah satu makanan kesukaan mu " Alina menoleh pada Leysa dan melanjutkan memotong sayuran .
" biar Leysa saja ma " Leysa mengambil pisau dan sayuran yang di pegang Alina dan memotong sayuran itu.
***
Mobil Veno yang di kemudikan oleh Lee sampai di Mansion Lacerta. Veno , Vinia dan Lee berjalan masuk ke dalam mansion.
" Mommy... daddy.. !! " teriak Vinia saat melihat Qanita bersama Aswidra duduk di sofa ruang keluarga. dan berlari memeluk Qanita dan Aswindra secara bergantian.meninggalkan Veno di belakang.
" anak mommy sudah pulang , bagaimana sekolahnya hari ini , ? " tanya Qanita pada putri tersayang nya itu .yang kini duduk di sebelah kirinya karena di sebelah kanan telah di isi oleh Aswindra.
" Baik mom , seperti biasa " jawab Vinia.
" aku kamar dulu mom " Vinia mencium pipi Qanita dan Aswindra bergantian yang di jawab anggukan oelh Qanita dan Aswindra.
" Veno , ada yang ingin papa bicarakan " panggil Aswindra pada Veno yang sedang menaiki tangga menuju lantai atas bersama dengan Lee.
" apa pa ? " tanya Veno mengerutkan dahinya.
Veno yang berada di ruang kerja Aswindra duduk di kursi dengan posisi berhadapan , hanya meja yang membatasi keduanya.
" ada apa paa " Veno bersuara setelah beberapa detik tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Aswindra.
" papa hanya ingin mengatakan " Aswindra berhenti sejenak mengambil nafas yang panjang dan menghembuskan nya dengan kasar . " apa kamu masih belum bisah melupakan Casandra ? " tanya Aswindra menatap intens pada putra nya itu.
Veno yang mendapati pertanyaan Ayahnya , seketika membuat Veno mengingat kembali sosok Casandra dengan wajah Sedih . Wanita yang sangat di cintai nya itu pergi entah kemana. Casandra pergi tanpa memberi tahu Veno alasan serta mengapa Casandra pergi di sehari sebelum acara pernikahan mereka 3 tahun lalu.
Veno selama ini hingga saat ini masih berusaha mencari keberadaan Casandra . Namun hasil pencarian selama 3 ini belum bisa mendapat titik terang kemana perginya wanita itu.
Aswindra melihat raut wajah putra nya itu yakin , bahwa Veno masih belum bisa melupakan sosok Casandra . Sosok yang selalu membuat Veno tertawa dengan lepas , selalu ceria dan murah senyum terhadap orang orang yang di jumpainya . Setelah Casandra pergi , Veno berubah menjadi sosok yang arrogant , dingin serta kejam .
" ya sudah jika kamu tidak mau menjawab nya , papa sudah tau jawabannya " Ujar Aswindra kasihan melihat putra nya itu.
" Veno mau ke kamar pa " Veno langsung melangkah keluar ruangan Aswindra dengan wajah yang berkaca kaca menahan air mata di pelupuk matanya.
Lee yang menunggu di luar ruangan kerja Aswindra sempat mendengar percakapan Veno dengan Aswindra.
" apakah tuan butuh sesuatu " tanya Lee yang melihat Veno berkaca kaca.
" tidak , kamu bisa pulang " ucap Veno mengalihkan tatapannya , agar Lee tidak melihat mata nya yang sebentar lagi akan mengeluarkan air yang tak bisa di bendung lagi oleh pelupuk matanya. namun itu semua masih dapat di lihat oleh Lee
" baik tuan , saya permisi " Lee menundukkan sedikit badanya dan berlalu meninggalkan Veno.
" Di lihat dari raut wajah tuan Veno, sudah bisa di pastikan kalau tuan Veno masih belum bisa melupakan nona Casandra , semoga tuhan mengirimkan penggati nona Casandra dalam hidup mu tuan " guman Lee setelah berada di mobil.
Setelah Lee berlalu dari hadapannya Veno langsung masuk ke dalam kamarnya, di tutupnya pintu kamar tersebut. Veno lalu membuka suatu pintu yang terdapat di dalam kamar nya, pintu itu menuju ruangan yang tidak begitu besar namun sangat rapi dengan sofa di dalamnya serta foto foto yang berjejer di atas meja dan di dinding.
Di ambil nya salah satu foto itu yang terletak di atas meja . Veno mengusap wajah yang ada di foto itu , hingga air matanya kini tumpah membasahi kedua pipinya.
" Casandra kamu di mana, apa kamu tidak merindukanku, apa kau sudah lupa dengan ku , jika aku pernah berbuat salah pada kamu tolong kembali dan beri tahu aku semua kesalahan yang pernah aku perbuat sama kamu , tolong kembali lah , aku mohon.. kembali lah " Veno memandang foto Casandra dengan Suara lirih dan isak tangis Veno memenuhi seluruh sudut ruangan itu.
" aku mencintai mu " Veno tidak mampu lagi menompang tubuhnya hingga duduk di atas lantai dan bersandar ke meja di sampingnya.
" Aku mencintai mu Casandra.... aku mencintai mu .." Lirih Veno dengan kedua pipi nya di banjiri oleh air mata dan memeluk foto yang di pegang nya tadi sangat erat seakan tidak mau melepaskannya.
ke esokan hariLeysa yang sudah bangun sejak tadi , keluar dari kamar membantu ibunya membuat sarapan untuk mereka setelah selesai melaksanakan ke wajiban sebagai umat muslim yaitu beribadah.terlihat matahari sudah menampakkan sinarnya bertepatan dengan sarapan yang di buat Leysa bersama Alina. mereka berdua menyajikan di atas meja makan dan segera menyantap nya ." apa ibu hari ini mau berangkat ke kantor ? , apa ibu sudab baikan" tanya Leysa sedikit khawatir dengan kondisi Alina di sela sela makannya." iya ... ibu sudah baikan , kamu sekolahnya yang rajin ya "ujar Alina mengusap rambut Leysa." pasti bu " Leysa tersenyum pada Alina yang di balas senyum oleh Alina. mereka berdua pun melanjutkan sarapan mereka.***" mata kakak kenapa ? " tanya vinia melihat mata Veno yang bengkak akibat menangis. Aswin
Sepulang sekolah , Leysa berjalan keluar melewati pintu gerbang sekolah dengan langkah gontai dengan wajah yang muram. Leysa terus menyusuri jalan dengan pikiran yang melayang layang memikirkan kejadian di ruangan Veno tadi." kak tolongin kak ! " ujar seorang gadis perempuan yang meminta pertolongan bersembunyi di belakang Leysa membunyarkan pikiran Leysa." kamu kenapa ? " tanya Leysa pada gadis perempuan itu yang tak lain adalah Vinia" itu kak-- "Vinia menunjuk dua pria yang menggunakan seragam sekolah menegah atas.dua pria itu menghampiri Leysa dan Vinia yang tidak lain adalah Bara dan Ray dengan wajah yang kesal dan nafas yang tersengal sengal akibat berlari mengejar Vinia." Bara , Ray ngapain kalian ganggu dia " ujar Leysa merasa kesal dengan Bara dan Ray.
tokk tokk !!!Suara ketukan pintu membuat Veno menoleh ke arah pintu kamarnya yang di ketuk seseorang." Masuk ! " seru Veno masih menatap pintu itu." kak " teriak Vinia setelah membuka pintu kamar membuat Veno tersentak terkejut." kak " rengek Vinia pada Veno setelah duduk di atas ranjang Veno yang sedang berbaring di atasnya." apa ? " tanya Veno menautkan kedua alisnnya." aku mau nanya " ucap Vinia menggantung ucapan nya , membuat Veno semakin penasaran dan bangkit dari tidurnya." apa ? " tanya Veno semakin penasaran." apa benar kakak mencuim kak Leysa di ruangan kakak , tadi pagi ? " Vinia menatap kakak nya dengan intens menunggu jawaban dari kakak nya.Pertanyaan Vinia membuat Veno tersentak kaget dan terkejut. " apa Leysa yang memberitahu nya " Veno menerka nerka dalam hati . " tapi mas
" ayo pak , berangkat ! " Veno langsung berjalan ke pintu keluar mansion tanpa memperhatikan semua orang yang menatap nya dengan aneh." apa kau nyakin ingin ke rumah gadis itu dengan pakain itu ? " tanya Aswindra kepada Veno.Veno langsung menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Aswindra, Qanita, Vania serta Lee yang terlihat seperti menertawakan suatu hal." aku yak-- " perkataan Veno terhenti ketika melihat ke arah bawah yang hanya menggunakan boxer. Veno yang tadi terburu buru mengganti pakaian nya ternyata lupa memakai celana nya karena panik serta ketakutan jika Aswindra papanya akan marah lagi.semua yang ada di ruangan itu sontak tertawa terbahak bahak melihat Veno yang lari terbirit birit seperti di kejar setan menaiki tangga menuju kamarnya....***...tokk... tokk...!!!" permisi &hell
" aku sudah tidak kuat lagi … Leysa kamu jaga diri baik baik ya …ingat selalu pesan ibu ya Leysa … " ucap Alina lalu menutup kedua matanya." ibu… ibu… " Leysa menguncang lengan ibunya semakin menangis histeris." Alina …!! " teriak Alina tak kalah histeris." biar saya periksa dulu !! " Dokter yang baru datang langsung memeeiksa keadaan Alina lalu menggelengkan kepalanya kepada semua orang yang ada di ruangan itu dan berlalu meninggalkan mereka semua , membari ruang untuk berusaha melepaskan dan mengiklaskan orang yang di cintai nya itu pergi.Leysa yang mengerti arti gelengan itu, langsung menangis sejadi jadinya , membuat seisi ruangan itu semakin dramatis.Aswindra memeluk tubuh Qanita dengan lembut, Aswindra ikut merasakan kesedihan yang terjadi di hadapannya itu. begitu pun dengan Veno, Vinia serta Lee." ibu… ibu&hell
sesampainya di mansion Lecerta , Vinia menemani Leysa ke kamar nya yang sudah di bersihkan sebelumnya. Di bantu oleh pelayan , Leysa membawa koper nya masuk ke dalam kamar di temani Vinia.Di dalam kamar, Leysa memasukkan pakaian nya ke dalam lemari di bantu Vinia." Vinia… sebaiknya kamu istirahat dulu , kamu pasti lelah dari semalam kamu juga kurang tidur " ucap Leysa pada Vinia." ya udah deh kak … aku ke kamar dulu ya …" pamit Vinia di jawab anggukan oleh Leysa.Vinia lalu keluar dari kamar Leysa. Setelah Vinia pergi kekamar nya , Leysa kembali melanjutkan memasukkan pakaian nya ke dalam lemari .Setelah selesai merapikan pakaian nya, beralih pada koper yang berisi buku dan perlengkapan lainnya serta beberapa bingkai foto Leysa bersama ibu nya.Leysa meletakkan buku nya di meja belajar yang terdapat di kamar itu serta bingkai foto ibunya. Pan
" ada nona Anggelia " ujar Lee ." mau apa dia kemari ? " tanya Veno dengan nada tidak suka." Anggelia bilang ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan anda tuan " ujar Lee." bilang saya lagi sibuk " veno kembali pada pekerjaan nya." baik tuan " Lee hendak keluar namun, langkah nya terhenti saat seseorang membuka pintu dengan kasar yang di cegal oleh penjaga yang berjaga di luar." maaf tuan … perempuan ini memaksa untuk masuk tuan " tutur penjaga itu." iya gak apa apa … kau boleh kembali " ucap Veno pada penjaga itu .setelah penjaga itu pergi Veno beralih pada sosok wanita cantik yang ada di depan nya sekarang." ada apa kau kemari ? " tanya Veno menatap wanita yang berdiri di depan nya." aku hanya ingin bicara padamu … sebentar " jawav Anggelia." kau ingin bicara apa … katakan " Veno berkata dengan suara datar nya." aku hanya ingin bicara berdua saja dengan mu " A
Veno saat ini sedang berada di meja makan seorang diri, menunggu kedatangan Vinia dan Leysa untuk makan malam." maaf tuan … nona Leysa tidak membuka pintu kamar nya tuan … dan tidak ada jawaban dari dalam kamar tuan " ucap Bi Mia salah satu asisten rumah tangga di Mansion Lacerta yang di suruh oleh Veno memanggil Vinia dan Leysa untuk makan malam."Biar aku periksa… " Veno berkata sambil berjalan menuju kamar Leysa di ikuti oleh Bi Mia.Di depan pintu kamar Leysa , terlihat Vinia yang srdang mengetuk pintu kamar Leysa sembari memanggil nama Leysa dengan wajah khwatir dengan keadaan Leysa." Bagaimana ? " tanya Veno pada Vinia." kak Veno… Leysa belum juga menjawab panggilan Vinia kak " ujar Vinia menatap Veno dengan cemas.Veno pun merasa cemas dan panik, apalagi Veno harus bertanggung jawab atas Vinia dan Leysa selama Aswindra dan Qanita tinggal di paris." tenang dulu Vinia … biar kakak coba