Share

Jangan Omesh, Neng!

Terima kasih banyak sudah membaca sejauh ini. Happy reading!!

~~~***~~~

Sore itu, mentari sudah kembali ke peraduannya. Di sebuah apartemen yang mewah. Seorang lelaki berwajah keras, dengan bulu lebat yang mulai tumbuh di bawah dagunya, menengguk botol minumannya entah untuk yang ke berapanya.

Ia membanting botol itu ke lantai saat dirasanya botol itu tak jua mengeluarkan air setetes pun. Ia terlihat marah. Tak lama ia berteriak. Suaranya sendu menyiratkan keputusasaan yang dalam.

"Neng... Aa kurang apalagi dalam mencintai Neng. Semua Aa berikan buat Neng. Bahkan nyawa pun rela Aa berikan asal Neng selalu bersama Aa. Tapi mengapa kau terus-terusan menolakku?"

Laki-laki itu tak mengerti. Di saat perempuan lain menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, Ayu sebaliknya. Ia selalu mencari cari untuk menolaknya. Padahal apa yang kurang darinya? Tampan, iya. Kaya tujuh turunan juga iya.

Irfan menendang sofa di depannya sekuat tenaga. Oto

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status