Aku terjebak dalam pesonanya, di mataku setiap yang ia berikan adalah kebahagiaan. Namun semua itu hanya sampulnya yang lambat laun akan aku sadari di dalamnya hanya berisi penderitaan.(Fathiyah- Cinta dan Harapan)***Arza sudah menceritakan rencananya pada Razdan, Farhan, dan Luna. Ia terlihat sangat bersemangat sekali. Kasus yang ia tangani ini adalah kasus besar. Ia tidak boleh melepaskannya.“Gila kamu, Za. Kamu akan mempermainkan perasaan seorang wanita hanya karena menginginkan misi ini berhasil,” ucap Razdan kurang setuju. “Aku tahu itu, tapi bagaimana pun juga kita harus menyelesaikan tugas ini dengan baik. Aku tidak mau komandan kecewa pada kita. Ini tugas penting, tugas besar yang harus kita selesaikan dengan cepat,” ujar Arza mencoba meyakinkan sahabatnya itu.“Lagian hanya satu hati yang terluka, bukankah itu setimpal dengan apa yang dilakukan pamannya karena sudah merusak generasi penerus bangsa,” ujar Luna antusias. Wanita itu mendukung penuh keputusan Arza. Ia tidak
Orang yang hanya bisa menjatuhkan orang lain, pasti akan terjatuh oleh perangkapnya sendiri. Aku menunggu saat itu, saat di mana kamu akan menyesalinya, sobat.(Razdan putra Alkhalifi – Cinta dan Harapan)***Arza sangat bahagia dengan hasil investigasinya malam ini. Pria tampan berlesung pipi dan mata setajam elang itu tidak berhenti menerbitkan senyumnya.Ia sudah mendapatkan bukti rekaman pembicaraan Syafik padanya. Ia juga bisa masuk ke jaringan itu tanpa bersusah payah, bahkan Syafik sendiri yang akan membawanya.“Tinggal selangkah lagi, aku akan berhasil menyelesaikan kasus ini,” gumamnya. Ia segera menuju ke rumah Luna, untuk menjemput gadis itu dan nonton bersama.Arza melihat wanita cantik itu sudah bersiap menunggu di teras rumah. wajah cantik gadis itu terlihat semakin cantik malam ini. Beruntung Arza masih bisa membatasi diri dan selalu mengingat pesan sang bunda, meskipun berulang kali Luna mencoba menggoda. Rasa cintanya pada Luna, membuat Arza menghormati gadis itu. Ia
Terkadang manusia harus sampai pada titik kehilangan untuk mengerti arti sebuah kehadiran, kasih sayang, ketulusan dan kesetiaan. Dan mungkin dengan pergi menjauh kita bisa merasakan betapa kita dibutuhkan.(Cinta dan Harapan)***Kamu jangan menangis, Nak. Paman akan semakin bersalah padamu dan Bibimu, Nak. Biarkan Paman mempertanggung jawabkan perbuatan Paman disini, paman tahu hukuman Paman sangat berat, mungkin paman akan menerima hukuman mati atau seumur hidup,” ungkap Syafik menyesal.“Tidak mungkin Paman akan dihukum seberat itu, pasti hukuman Paman paling lama satu tahun,” ucap Fathiyah yang mendapat galengan dari sang paman. Pria itu sudah pasrah dan paham akan konsekuensi pekerjaannya.“Paman menjalankan bisnis haram bersama Bang Edo ini sudah hampir tujuh tahun, Nak. Kami adalah bandar terbesar di kota ini, dan karena kebodohan Paman jugalah bisa berada di sini. Nak Arza cukup cerdik, polisi muda itu berhasil mengelabuhiku dan jaringan paman yang lain, dia menggunakan tekno
Menjauh bukan berarti tidak sanggup lagi menyelesaikan masalah, tetapi dengan menjauh kita bisa lebih menghargai diri kita sendiri supaya orang lain tidak semakin menginjak-injak harga diri kita.(Fathiyah – Cinta dan Harapan)***Pagi ini, setelah kedua sahabatnya pulang ke rumah mereka masing-masing, Fathiyah mencoba melupakan masalahnya dengan menyibukkan dirinya dengan membersihkan rumahnya, mencuci pakaian dan memasak. Ia tidak ingin larut dalam kesedihan dan harus segera bangkit.Di dalam kulkas ia melihat ada bahan makanan yang ia rasa cukup untuk tujuh hari ke depan. Setelah itu ia akan pergi dari rumah peninggalan kedua orang tuanya dan berniat mengontrakkannya. Ia beruntung para tetangganya tidak berhenti menolongnya, dari memberi uang, makanan untuk acara tahlil semua sudah disediakan menggunakan uang patungan warga.Selesai sarapan ia menulis surat pengunduran dirinya. “Aku akan melupakan semua ini, dan hanya dengan pergi dari sini, aku akan lebih tenang dalam menjalani hi
Tahukah kamu hati itu sangat mahal? Kenapa hati itu mahal dan berharga? Karena di situ ‘lah Allah melihat kita bukan rupa kita. Jangan pernah melihat seseorang dari tampilannya, tapi lihatnya kebaikan dan ketulusannya, supaya kamu bisa memberinya cinta bukan hinaan dan cacian(CINTA DAN HARAPAN)***Kondisi kafe dan resto semenjak ditinggal Fathiyah sedikit mengalami penurunan pengunjung. Ya, meskipun kafe dan resto itu tetap ramai, tapi tidak seramai saat Fathiyah bekerja di sana. Rasanya ada yang kurang.Arza masih mengingat ucapan Razdan saat itu. Ingin rasanya ia menemui Fathiyah dan meminta maaf pada gadis itu, tetapi rasa malu dan gengsinya terlalu tinggi, sehingga ia selalu urungkan niatnya. Karena kesibukannya, Arza juga baru tahu tiga hari yang lalu dari Pak Rizki gadis itu mengundurkan diri dari kafe dan restonya.Siang ini Arza bertugas patroli di dekat rumah Fathiyah. Setelah tugasnya selesai, ia berniat mampir ke rumah Fathiyah, mencoba meredam ego dan gengsinya untuk mem
Saat kita berniat untuk berubah menjadi lebih baik semata karena Allah, maka Allah akan mengantarkan kita pada orang-orang yang baik untuk kita. (Fathiyah – Cinta dan Harapan)***Di sudut kota, di sebuah panti asuhan besar seorang gadis sedang menyapu dengan riang. Di sini dirinya mendapat ketenangan batin yang selama ini ia impikan. Kehidupan yang selama ini hanya ada di angannya. Namun, sekarang bisa ia rasakan.“Nak Fathiyah, nanti ikut ibu belanja ke pasar, ya. Yang tahu bahan-bahannya ‘kan cuma Nak Fathiyah,” ujar Bu Elok pemilik panti dengan lembut.“Iya, Bu,” jawabnya sambil tersenyum cantik.Ya, hari di mana Fathiyah keluar dari kampungnya. Gadis itu berjalan mencari angkot untuk mengantarkannya ke pasar berbelanja kebutuhannya membuat kue untuk memulai kehidupan baru dan usaha baru pula. Fathiyah memutuskan akan menjual kue lagi seperti waktu dirinya masih sekolah dulu. Setelah membeli bahan-bahan kue ia akan mencari kos-kosan yang akan menampungnya selama menenangkan ha
Tujuanku pergi menjauh adalah mencari ketenangan supaya bisa memaafkan kesalahanmu dan mrnghindari rasa sakit. Namun, kenapa hati ini tidak bisa memaafkanmu saat bertemu lagi denganmu. (Fathiyah - Cinta dan Harapan)***Satu minggu sudah Fathiyah bergabung di kelas tahfiz bersama beberapa anak panti. Setelah malam itu, malam di mana dirinya mengerjakan sholat hajat dan istikharah. Ia bermimpi bertemu kedua orang tuanya, mereka tersenyum lembut pada Fathiyah. Sudah menjadi keinginan sang ibu saat masih hidup, melihat Fathiyah menjadi qori' terkenal, karena gadis itu bersuara merdu saat mengaji, bahkan sang ibu berharap suatu saat Fathiyah bisa menghafalkan Alquran.Fathiyah yakin dengan keputusannya. Keputusan yang akan membuat kedua orang tuanya bangga. Fathiyah akan mempersembahkan semuanya pada mereka.Meskipun usianya paling tua di kelas tahfiz itu, tetapi tidak menyurutkan niatnya menjadi penghafal Alquran. Ia ingin sekali menghadiahkan mahkota di surga kelak pada kedua orang t
Penyesalan adalah suatu perbuatan untuk introspeksi diri di setiap berbuat kealpaan dan kekhilafan, tapi penyesalan tidak akan ada artinya bila tidak diiringi dengan perubahan.(Azril – Cinta dan Harapan)***Tiga bulan sudah Arza pulang ke rumah kedua orang tuanya, di pesantren. Meskipun ia harus berangkat pagi sekali. Namun, di sini hatinya sedikit tenang karena di sini dirinya banyak teman dan bisa berkumpul dengan kedua adiknya yang selalu ada saja tingkah kocaknya, sehingga bisa membuatnya terhibur.“Bang, kenalin aku sama Kak Luna dong,” ucap Azril yang saat ini berada di kamar sang abang.“Apaan sih, Dek. Enggak enak ngomongin Luna, nanti Bunda dan Abi dengar tau,” ucapnya berbisik dengan menatap tajam sang adik.“Terus kenapa kalau Bunda dan Abi tau? Abang ‘kan bisa langsung mengkhitbahnya? Secara Abang ‘kan sudah mengenalnya sejak lama. Jadi enggak usah pakai proses taaruf.” Azril semakin menggoda sang kakak.“Enggak semudah itu, Dek.” Arza tersenyum miris. pikirannya menera