Cahaya Cinta di Langit Pesantren (Cinta dalam Balutan Doa 2)

Cahaya Cinta di Langit Pesantren (Cinta dalam Balutan Doa 2)

Oleh:  Makhchuena Asma  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 Peringkat
88Bab
12.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kesabaran Fathiyah dalam menjalani hidup masih harus diuji, setelah terlepas dari kekejaman Paman dan Bibinya. Ia menyangka hidupnya akan bahagia bersama laki-laki yang ia cintai. Namun, kenyataan pahit harus ia terima saat mengetahui kebenaran yang sangat menyakitkan. Arza, laki-laki yang ia cintai hanya memanfaatkan cintanya demi misi dalam pekerjaannya. Di saat itu pula rasa cinta itu berubah menjadi rasa benci. Ia pun meninggalkan pekerjaannya hanya untuk terlepas dari bayang-bayang Arza. Kepergian Fathiyah membuat Arza menyadari kesalahannya yang telah mempermainkan hati gadis itu. Akankah Arza dapat menemukan keberadaan Fathiyah? Mampukah Arza membujuk Fathiyah agar memaafkannya? Akankah cinta mereka bersemi? Mau lanjut baca? Jawabannya ada di dalam novel ini. "Cukup aku menjadi gadis yang bodoh selama ini hanya karena terobsesi akan cintanya, sekarang tidak akan! Bahkan saat ini aku sangat membencinya." -(Fathiyah) "Aku salah sudah menyakitinya. Apa pantas aku mendapatkan maaf darinya setelah semua yang terjadi? Dan apa ini, kenapa aku selalu memikirkannya. Apa aku jatuh cinta padanya?" -(Arza)

Lihat lebih banyak
Cahaya Cinta di Langit Pesantren (Cinta dalam Balutan Doa 2) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nabila Atsarina
suka bgt sukses selalu kak
2024-02-21 22:19:10
0
user avatar
Kangee
joooooooooooooos
2023-06-20 20:44:56
1
user avatar
Tia Dea
bagus banget
2023-04-22 22:27:46
1
88 Bab
Bab 1 Mencari Pekerjaan
Cerita ini merupakan spin off dari cerita Cinta dalam Balutan Doa. Untuk menghindari kerumpangan, bisa baca Cinta dalam Balutan Doa season 1 terlebih dulu ***Sebuah harapan akan tercapai dengan adanya semangat yang tak pernah pudar. Dengan keyakinan dan sebuah kesabaran pasti akan berbuah indah saat waktunya tiba.(Fathiyah – Cinta dan Harapan)***Fathiyah sudah meletakkan lamaran kerja di beberapa toko, kafe dan restoran. Namun, hingga kini ia belum dapat panggilan. Dirinya sadar kalau hanya lulusan SMA, bahkan ia belum punya pengalaman kerja.Hanya berbekal ijazah SMA dan keahlian memasak yang diajarkan oleh sang ibu dulu semasa hidup, ia pun melamar pekerjaan ke kafe dan restoran sebagai koki. Kebetulan sang ibu dulu adalah seorang koki di rumah makan mewah.Dua tahun sudah Kedua orang tuanya meninggal dunia. Saat itu juga sang bibi dan sang paman memutuskan tinggal di rumah Fathiyah, karena rumah yang disewa mereka sudah habis masa kontraknya.Rika, sang bibi selalu memperlak
Baca selengkapnya
Bab 2 Hari Pertama Bekerja
Dengan tersenyum bukan berarti kita bahagia, terkadang semua itu hanya sampul untuk menyembunyikan kesedihan karena kesedihan tidak perlu dipamerkan atau pun diperlihatkan sedangkan kebaikan tidak perlu disombongkan.(Fathiyah – Cinta dan Harapan)***Setelah diterima bekerja, Fathiyah kembali pulang dan mengabarkan berita gembira itu pada sang bibi.“Assalamualaikum, Bik,” sapanya dengan riang.“Kenapa sudah pulang? Apa kamu tuli? Aku sudah bilang kamu enggak boleh pulang sebelum mendapatkan pekerjaan!” sengitnya tanpa menjawab salam dari Fathiyah.Fathiyah tersenyum menanggapi omelan sang Bibi.“Diajak ngomong malah senyam-senyum kagak jelas, cepat cari kerja yang benar!” ucapnya kesal.“Alhamdulillah, Bik. Aku sudah diterima kerja di kafe dan Resto yang instagramable, tempatnya bagus, Bik.”“Beneran kamu sudah diterima kerja? Kamu enggak lagi halu ‘kan? Awas saja kalau bohong!” ucapnya.“Enggak bohong! Aku beneran diterima, Bik.”“Ya sudah aku senang mendengarnya,” ketusnya sambil
Baca selengkapnya
Bab 3 Berusaha Dekat
Bersabarlah dalam segala hal, tetapi yang terpenting adalah bersabar dengan emosi yang ada di dalam dirimu sendiri. Karena Meskipun seribu orang memilih untuk mencemooh dan meremehkanmu. Maka hal terbaik adalah menjadikan cemoohan mereka menjadi penyemangat dalam mengarungi hidupmu. (Fathiyah – Cinta dan Harapan)***“Mohon maaf, Mas tampan. Aku mau ambil motorku,” ucapnya yang berhasil membuat dua laki-laki tampan dan satu wanita cantik menoleh ke arahnya sambil memindai penampilan lusuh Fathiyah.Polisi wanita berparas cantik itu langsung menertawakan Fathiyah dengan senyuman yang terkesan mengejek.“Ternyata Briptu Arza ada penggemar baru ya?” ucap polisi wanita berparas cantik yang tertulis di tag namenya bernama Luna itu, terlihat jelas ia mengejek Fathiyah sambil masih melihat penampilan lusuh gadis itu.“Ternyata Briptu Arza yang tampan bukan saja menjadi idola anak pejabat, dan anak kaum borjuis ternyata anak pank seperti dia juga mengidolakannya,” ucap
Baca selengkapnya
Bab 4 Penolakan yang Menyesakkan
Mencintai seseorang yang tidak mencintaimu sama halnya seperti memeluk kaktus yang berduri. Semakin erat memeluknya akan semakin sakit yang kamu rasakan karena durinya akan melukaimu.(CINTA dan HARAPAN)***“Menurut Bapak, Nak Fathiyah perlu ngasih perhatian buat laki-laki itu deh, misalnya ngirim makanan buat dia atau sekedar bertanya sedang apa atau sudah makan kah?”“Hehehe, bagaimana bisa tanya, Pak. Nomor teleponnya saja aku ndak tau,” ujarnya sambil memotong sayuran.“Ya sudah antar makanan ke tempatnya bekerja saja, setelah makan masakan Nak Fathiyah, laki-laki itu pastinya semakin jatuh cinta padamu, Nak. Apalagi masakan Nak Fathiyah itu enak,” ujarnya.“Gitu ya, Pak. Kalau aku belanja bahan-bahan buat masakin dia terus masaknya di sini boleh atau tidak, Pak?” tanyanya sekaligus meminta izin.“Boleh, Nak. Asal enggak nyampurin bahan milik restoran ini, kalau sekadar garam dan kompor aja sih enggak apa,” ujarnya.“Siap-siap Pak. Mulai besok aku beli bahan ke pasar dulu sebe
Baca selengkapnya
Bab 5 Pemilik Kafe dan Resto itu?
Tentang sebuah kebahagiaan dapat kamu jadikan sebagai pengingat bahwa di dalam hidup ada kalanya dipenuhi cobaan, dan untuk mencapai kebahagiaan itu diperlukan kerja keras.(Fathiyah – Cinta dan Harapan)***Fathiyah sedih dengan penolakan yang dilakukan Arza padanya.“Seharusnya kamu sadar, Fathiyah. Itu masih makanan darimu yang ditolaknya. Ya, hanya makanan! Kamu seharusnya sadar diri siapa laki-laki itu dia orang yang berpangkat, dan berpendidikan. Siapa kamu? Kamu hanyalah seorang gadis yatim piatu, miskin tak berpendidikan dan hanya seorang koki,” lirihnya sambil menghela napasnya panjang. Saat ini ia berada di kamar, melepas lelah sejenak sebelum sang bibi kembali dari pengajian.***Pagi-pagi sekali Fathiyah sudah menyelesaikan tugasnya dan segera berangkat. Karena Pak Reno memintanya sebelum pukul setengah tujuh ia sudah ada di resto.Fathiyah melihat Arza sedang mengatur lalu lintas pagi bersama satu temannya. Mengingat kejadian kemarin siang, fathiyah sama sekali tidak be
Baca selengkapnya
6. Diabaikan
Mengapa mencintaimu itu begitu menyesakkan? Apakah aku terlalu mengharapkanmu? Atau mungkin hatimu sudah beku sehingga kamu tidak pernah mau tahu arti sebuah ketulusan cinta , bahkan tak mau menghargainya.(Fathiyah -- Cahaya Cinta di Langit Pesantren--)***“Pak Rizki, sejak kapan Bapak memperkerjakannya, kenapa Bapak tidak bilang padaku kalau menerima karyawan baru?” tanyanya sedikit membentak. Pak Rizki belum pernah melihat Arza semarah ini padanya.“Sudah satu bulan, Mas Arza. Nak Fathiyah sudah bekerja selama satu bulan ini dan berkat dia kafe dan resto kita sampai ramai,” ungkapnya. “Maksud Bapak apa? Kafe dan resto kita ramai apa dia sering melakukan kesalahan dengan tingkahnya yang bar-bar dan agresif itu?”Pak Rizki semakin tidak mengerti dengan pertanyaan Arza. “Bukannya Mas Arza sendiri yang memuji masakan Nak Fathiyah tadi, bahkan semua keluarga Nak Arza juga menyukai masakan itu,” ungkap Pak Rizki yang seketika membuat Arza terdiam. “Maksud Bapak, dia koki kita yang b
Baca selengkapnya
7. Sebuah Rencana
Sebuah kebahagiaan tidak bergantung dari situasi yang kita alami . Namun, bagaimana cara kita mengatasi keadaan dan situasi itu sendiri, oleh karena itu kamu memerlukan masa-masa sulit untuk menjadi lebih kuat, kalau tidak ingin selamanya menjadi lemah.(Fathiyah – Cinta dan Harapan)***Fathiyah mendapatkan libur hari ini. Setelah pesta, kafe tempatnya bekerja diliburkan satu hari.Untuk menghindari ucapan kasar sang bibi setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya. Fathiyah langsung kembali ke kamarnya, menutup kamar itu dan menguncinya. Rasa bosan ia rasakan karena di dalam kamar hanya membuatnya berkhayal dengan mencoret-coret buku diarinya, untuk ponsel ia pun tidak punya. ***Saat ini Arza sedang berada di ruangannya. Ia membaca berkas perkara, bandar narkoba dan judi togel yang membuat resah lingkungan ini, dan pastinya sangat memprihatinkan. Apalagi obat haram itu sudah mulai menyasak generasi muda.“Aku tidak akan membiarkan generasi muda di kotaku rusak hanya karena mengonsums
Baca selengkapnya
8. Perangkap Cinta
Saat aku berusaha mengubur kecurigaan, maka kamu harus menjaga baik-baik sebuah kepercayaan yang telah hadir di hatiku, karena Saat kepercayaan dibalas dengan kebohongan, jangan berharap kepercayaan itu akan kembali lagi. (Cinta dan Harapan)***Pagi ini Fathiyah bersiap pergi bekerja. Setelah menyelesaikan tugasnya dan sarapan seadanya, ia memanasi motornya dengan wajah ceria. Baginya, hari-harinya harus selalu ceria dengan menebar senyum, meskipun hidupnya tidak jauh dari kesedihan.“Assalamualaikum ...,” sapa seorang pemuda tampan yang suaranya sangat Fathiyah kenali itu. Seketika membuat gadis cantik tomboi itu tercengang dan tak mampu berucap apa-apa.“Hai, Assalamualaikum,” sapanya lagi sambil melambaikan tangan di depan Fathiyah, membuyarkan lamunan gadis itu. “Ma-mas tampan ... eh, Pa-pak Arza ...,” ucapnya segera meralat. Ia tidak mau memantik kemarahan pria itu yang ujungnya pada pemecatan.“Kamu belum menjawab salamku, hukumnya wajib lho menjaw
Baca selengkapnya
9. Terperangkap
Aku terjebak dalam pesonanya, di mataku setiap yang ia berikan adalah kebahagiaan. Namun semua itu hanya sampulnya yang lambat laun akan aku sadari di dalamnya hanya berisi penderitaan.(Fathiyah- Cinta dan Harapan)***Arza sudah menceritakan rencananya pada Razdan, Farhan, dan Luna. Ia terlihat sangat bersemangat sekali. Kasus yang ia tangani ini adalah kasus besar. Ia tidak boleh melepaskannya.“Gila kamu, Za. Kamu akan mempermainkan perasaan seorang wanita hanya karena menginginkan misi ini berhasil,” ucap Razdan kurang setuju. “Aku tahu itu, tapi bagaimana pun juga kita harus menyelesaikan tugas ini dengan baik. Aku tidak mau komandan kecewa pada kita. Ini tugas penting, tugas besar yang harus kita selesaikan dengan cepat,” ujar Arza mencoba meyakinkan sahabatnya itu.“Lagian hanya satu hati yang terluka, bukankah itu setimpal dengan apa yang dilakukan pamannya karena sudah merusak generasi penerus bangsa,” ujar Luna antusias. Wanita itu mendukung penuh keputusan Arza. Ia tidak
Baca selengkapnya
10. Keberhasilan yang Melukai
Orang yang hanya bisa menjatuhkan orang lain, pasti akan terjatuh oleh perangkapnya sendiri. Aku menunggu saat itu, saat di mana kamu akan menyesalinya, sobat.(Razdan putra Alkhalifi – Cinta dan Harapan)***Arza sangat bahagia dengan hasil investigasinya malam ini. Pria tampan berlesung pipi dan mata setajam elang itu tidak berhenti menerbitkan senyumnya.Ia sudah mendapatkan bukti rekaman pembicaraan Syafik padanya. Ia juga bisa masuk ke jaringan itu tanpa bersusah payah, bahkan Syafik sendiri yang akan membawanya.“Tinggal selangkah lagi, aku akan berhasil menyelesaikan kasus ini,” gumamnya. Ia segera menuju ke rumah Luna, untuk menjemput gadis itu dan nonton bersama.Arza melihat wanita cantik itu sudah bersiap menunggu di teras rumah. wajah cantik gadis itu terlihat semakin cantik malam ini. Beruntung Arza masih bisa membatasi diri dan selalu mengingat pesan sang bunda, meskipun berulang kali Luna mencoba menggoda. Rasa cintanya pada Luna, membuat Arza menghormati gadis itu. Ia
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status