Share

14. Pindah Kamar

Ruang makan itu akhirnya hening dari semua kegiatan karena baru saja selesai menyantap hidangan yang tampaknya sangat enak sekali. Namun tidak bagi Vana yang sepanjang makan itu dia melamun. Barulah mengangkat wajah ketika semua orang selesai makan.

“Nenek, ada yang ingin aku sampaikan,” katanya sebelum nenek bangun dari duduknya.

Wanita tua yang menjadi ratu di rumah itu menatap Vana dengan heran begitu juga yang lain.

“Ada apa, Vana? Apakah kamu tidak nyaman?” tanya nenek khawatir.

“Ah, tidak. Bukan itu,” aku Vana sedikit salah tingkah.

“Lalu, apa?”

Tapi Vana ragu, dia mengitari meja makan itu yang semu piringnya kosong, hanya menyisakan lemak dan hiasannya.

“Ah, kita bisa pindah ke ruang tengah. Kebetulan juga ada yang masih ingin kami sampaikan padamu,” ujar nenek yang mengerti. Vana tersenyum kecil. “Tolong siapkan buah untuk cemilan di depan,” titahnya pada pelayan.

Seorang kepala pelayan mengangguk menyanggupinya.

“Mari. Tapi, ini untuk yang mau mendengar saja, sekalian mengobr
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status