Share

Bab 16 Hati yang luka

" Mas !" ucap Puteri spontan. Dan langsung berdiri, sambil menoleh kearah sang suami yang sedang membungkuk, berbisik dan mencium telinganya.

Dengan sigap pak Akbar meraih pinggang Puteri yang tiba-tiba berdiri dihadapannya yang menubruk dada bidangnya.

" Mas ..." ujar Puteri dengan lirih.

Tanpa ragu, Akbar melumat bibir Puteri yang masih mengunyah nasi gorengnya.

Puteri sangat terkejut dengan perlakuan Akbar.

" Mas... Jorok, aahh...! ucapnya setelah berhasil melepaskan lumatan suaminya.

Biasanya Puteri hanya diam tanpa melawan, tapi kali ini, Puteri tanpa ragu protes.

Akbar yang menyaksikan reaksi istri mudanya, bukannya marah, dia malah tersenyum senang, dan tetap mengeratkan pelukan tangannya dipinggang Puteri.

"Mau kemana ?" tanya Akbar, menyudahi godaannya.

"Aku mau izin pergi kekost an ku mas," jawabnya lirih, setelah menelan sisa nasi goreng yang masih ada dimulutnya.

" Kapan ?" tanya Akbar yang melepaskan pelukannya dan langsung duduk dikursi yang ditempati Puteri tadi, memaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
matilah kau putri asu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status