Share

Bab 36 Berpisah

kenapa Nova telepon kamu semalam sayang?" tanya Akbar saat Puteri sedang memasangkan dasi dilehernya. "Mas sudah tau keinginannya kok nanya lagi?" Omel Puteri.

Pagi ini moodnya sungguh tidak baik-baik saja.

Semua dikarenakan Akbar yang selalu menyalurkan hasratnya, seperti manusia tidak kenal capek.

"Aahhh...sayang" desah Akbar dengan menjilat daun telinga istrinya.

"Gak usah jorok lah mas...? Aku lagi marah ini..!" Omel Puteri lagi.

"Kita memang terbuat dari yang jorok sayang. Mau marah kok bilang- bilang." Canda Akbar, semakin mengganggu Puteri dengan mencumbu payudara istrinya yang semakin membengkak.

"Mas gak bisa jauh dari kalian." Ucapnya srius, setelah puas dengan cumbuannya.

"Kasian juga istrinya mas Rizal, dia lagi ngidam berat." Jawab Puteri sekenanya.

"Apa...mas Rizal...?" tanya Akbar tidak senang.

"Iya...!" Jawab Puteri seperti tidak bersalah.

" Mas Rizal. Mas nya anak- anakku kelak." Sambung Puteri lagi.

Akbar tidak jadi untuk berkomentar. Hanya memandang istrinya yang ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status