Share

24. Firasat Terakhir

(Davina, aku minta maaf kemarin belum sempat berpamitan. Aku harus pergi jauh untuk menyelamatkan Keenan supaya kami tak terpisah lagi. Aku sudah muak dengan semuanya. Aku pergi Vi. Maafkan semua kesalahanku. Terima kasih atas rasa sayangmu yang begitu besar kepadaku.)

*

Lulu turun dari taksi dengan panik. Dia berlari membuka pintu rumah dan mendapati Rizal sedang merokok di ruang tamu.

"Lo gila, ya? Udah gue bilangin berapa kali jangan ngerokok di dalam rumah!" teriaknya berang. Berkali-kali Lulu mengingatkan Rizal bahwa asap rokok bisa membahayakan pernafasan Keenan.

Rizal hanya melengos sambil menaikkan kakinya ke atas meja. Lulu berlari ke kamar Keenan dan meraba dahinya. Suhu tubuh Keenan tidak panas. Ini pasti ulah Rizal si pembohong itu sengaja menelepon dan bilang bahwa Keenan sakit. "Oh, syukurlah," bisik Lulu sambil mengusap keningnya sendiri. Ibu mana pun pasti akan panik mendengar buah hatinya sakit. Tega sekali Rizal mengabarkan berita yang membuatnya panik.

"Mana k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status