Share

BAB 22. Rapat Perdana

Suasana kantor yang tadinya gaduh sudah tenang. Petugas keamanan sudah membawa si pembuat onar. Karena belum waktu pulang kantor, karyawan yang lain kemudian melanjutkan pekerjaannya seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

Aku tertegun mendengar penjelasan sekretarisku. Ternyata aku sendiri yang memecat karyawan tersebut, tanpa diberikan uang pesangon. Aku berpikir sejenak untuk memperbaiki kesalahanku dan bertekad tidak akan mengulanginya lagi. Jadi aku meminta sekretarisku mengundang karyawan tadi untuk datang besok siang serta membuat jadwal meeting dengan seluruh manajer sore harinya.

Malam harinya aku mengirim pesan kepada Santi. Dia kuliah di kampus ternama, pasti banyak mengenal orang yang berpengalaman di bidang yang kuperlukan. Sayangnya dia sedang tidak online dan pesanku tidak dibalas. Aku putuskan untuk menuliskan nomor HP ku dan memintanya menelep

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status