Share

BAB 46. Foto Sang CEO

Udara malam di Gungung Merapi terasa menusuk sampai kulit. Di luar, kabut tebal masih menyelimuti. Aku terbangun saat dini hari karena kedinginan. Sayup-sayup terdengar suara santri mengaji. Ternyata kegiatan pesantren dimulai secepat ini. Karena tidak bisa kembali tidur, aku mengambil sweater lalu duduk di dekat jendela. Kulihat jejeran bintang di langit yang tampak jelas. Pemandangan seperti ini sangat sulit didapat dari jendela rumahku.

Tak beberapa lama rasa kantuk datang lagi. Aku menuju tempat tidur lalu menarik selimut kembali. Baru saat ayam berkokok aku terbangun lalu bangkit dari tempat tidur. Aku lalu pergi mandi kemudian menyiapkan barang-barang agar sudah siap saat akan berangkat. Pesawat kami dijadwalkan pukul 11, mungkin Galang akan mengajak kami berangkat setelah sarapan.

Saat sarapan, pengurus pesantren memasukkan barang yang kami bawa ke mobil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status