Share

BAB 47. Tunanganku Hilang

Suasana rumahku pada sore hari memang sepi. Pembantu yang tidak menginap sudah pulang. Karenanya, meski pintu ruangan sedikit tertutup, suara papa terdengar cukup jelas. Aku tak mungkin salah.

"Kita harus mencoba cara lain. Apapun agar anak itu tersingkir. Bahkan jika kita terpaksa mengambil jalan kekerasan."

Meski hanya mendengar sepotong-sepotong, aku sudah bisa menebak siapa yang mereka bicarakan. Awalnya aku memang curiga pada papa, tapi aku masih belum percaya papa mau melakukan hal seperti itu. Tapi kali ini aku mendengarnya sendiri.

Kuurungkan niat untuk menemui papa, biarlah kutunggu sampai tamunya pergi. Lalu aku menunggu di ruang keluarga. Tidak berapa lama tamu itu pun keluar dari ruangan. Aku masih menunggu papa keluar. Tapi ternyata papa masih betah di ruang kerjanya, jadi kuputuskan untuk menemuinya di

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status