Share

Rumah Tusuk Sate

Setelah diingatkan Asep, Taksa sedikit membenarkan. Tak benar jika dia terus menyalahkan. Meski begitu ia belum bisa menerima sepenuhnya. Malam itu mereka tidur cepat. Karena esok mereka akan menangani toko. Ditambah laporan Seto bahwa ada kenaikan penjualan membuat esok harus membeli barang dagangan kembali. 

Hari sebentar lagi berganti. Jam menunjukkan pukul sebelas lewat empat puluh lima malam. Asep terbangun, keluar kamar perlahan menuju ruang tengah. Langkahnya sangat hati-hati, sebisa mungkin tak menimbulkan suara karena Taksa tengah tertidur pulas sesudah ia nasehati. 

Ia menghidupkan lampu tengah. Dengan tangan kanan ia menutup mulutnya yang menguap. "Masak mi enak kali, ya," gumamnya seraya mengucek mata. 

Tangannya membuka lemari dapur, mengambil sebungkus mi instan kuah dan sebutir telur di kulkas. Menghidupan kompor dan membiarkan air mendidih sementara ia mencuci wajahnya. 

Saat keluar kamar mandi, ia melihat Pethak ad

Triana Dewi1403

Terima kasih sudah membaca cerita ini. Jangan lupa berikan vote dan komentar. Salam sayang dan sampai bertemu di bab selanjutnya :)) Peluk jauh :p

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status