Share

Bab 163

Author: Lin shi
last update Last Updated: 2025-06-19 19:00:00

Pagi menjelang, sinar matahari mulai menyelinap dari sela tirai ruang tamu. Suasana rumah masih sunyi. Hanya suara televisi yang menyala sejak semalam, menayangkan acara berita pagi dengan volume pelan.

Danang mengerjap pelan, membuka matanya yang berat. Tubuhnya terasa pegal karena semalaman tidur di sofa. Ia mencoba bangkit perlahan, namun seketika itu juga kepalanya terasa berat.

“Uh…” keluhnya lirih.

Ia menekan pelipisnya dengan tangan kanan yang bebas dari gips. Pandangannya mulai berkunang-kunang.

“Apa aku masuk angin, ya…” gumamnya pelan.

Ia mencoba berdiri, namun baru beberapa detik tegak, tubuhnya oleng. Ia terpaksa kembali duduk, menahan pusing yang makin menjadi.

"Ma..." panggilnya pelan, namun tak ada jawaban.

Rumah benar-benar sepi. Endang, mamanya, memang pula

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 164

    Cahaya putih menyilaukan menari-nari di balik kelopak matanya. Danang membuka mata perlahan, kelopak matanya terasa berat. Pandangannya masih buram, tapi samar-samar ia bisa melihat dua sosok di sisi ranjangnya.Dua pasang mata menatapnya tajam—penuh cemas dan amarah yang tertahan.Mamanya. Dan Dinda, adiknya.Danang mengerjap pelan, bibirnya bergerak pelan.“Ma… Din… aku… di mana?”Dinda menyilangkan tangan di dada, ekspresinya dingin tapi suaranya tak bisa menyembunyikan kekhawatiran.“Bukan neraka, Mas. Masih di dunia. Tepatnya… rumah sakit,” katanya ketus.Danang mengerutkan kening, mencoba mengingat apa yang terjadi. Lalu tiba-tiba semuanya berputar di kepala—kepalanya pusing, pandangan berkunang, lalu…Endang berdiri di depan ru

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 163

    Pagi menjelang, sinar matahari mulai menyelinap dari sela tirai ruang tamu. Suasana rumah masih sunyi. Hanya suara televisi yang menyala sejak semalam, menayangkan acara berita pagi dengan volume pelan.Danang mengerjap pelan, membuka matanya yang berat. Tubuhnya terasa pegal karena semalaman tidur di sofa. Ia mencoba bangkit perlahan, namun seketika itu juga kepalanya terasa berat.“Uh…” keluhnya lirih.Ia menekan pelipisnya dengan tangan kanan yang bebas dari gips. Pandangannya mulai berkunang-kunang.“Apa aku masuk angin, ya…” gumamnya pelan.Ia mencoba berdiri, namun baru beberapa detik tegak, tubuhnya oleng. Ia terpaksa kembali duduk, menahan pusing yang makin menjadi."Ma..." panggilnya pelan, namun tak ada jawaban.Rumah benar-benar sepi. Endang, mamanya, memang pula

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 162

    Sementara itu, di waktu dan malam yang sama...Dina baru saja selesai melipat beberapa baju pesanan yang sedang dijahitnya. Mbak Tatik sudah lebih dulu naik ke lantai atas untuk beristirahat. Mungkin kini sudah terlelap.Setelah selesai, Dina naik dan melihat mbak Tatik sudah terlelap dalam tidurnya.Dina kemudian duduk di kasur dan bersandar di tembok. Ponselnya tergeletak di sebelah bantal. Berkali-kali ia melirik layar yang tetap kosong, berharap ada pesan yang masuk. Entah pesan siapa yang diharapkannya.Sang suami? Mungkin saja. Bagaimanapun, rasa cinta masih ada dalam hatinya.Tapi tak ada.Tapi tetap kosong.Ia menarik napas panjang, lalu berbaring. Lampu kamar belum ia matikan. Matanya menerawang ke langit-langit yang diam.Entah kenapa malam ini perasaannya lebih berat. Seperti ada sesuatu yang menghimp

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 161

    Danang berjalan tertatih keluar dari mobil, dibantu oleh mamanya. Tangannya masih digips, perban melilit kepalanya. Rumah tampak sepi. Kosong.Endang menghela napas panjang.“Masih ngotot pulang ke rumah. Padahal kamu belum sepenuhnya pulih.”Danang membuka pintu pelan-pelan.“Rumah sendiri, Ma. Aku cuma mau istirahat di tempat yang familiar.”Begitu pintu terbuka, suasana rumah terasa asing menyambutnya. Tidak ada aroma masakan, tidak ada suara menyambut kepulangannya. Hening.Endang meletakkan tas di atas meja, lalu berdiri sejenak menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. Sedangkan Danang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata kosong.Tiba-tiba terdengar suara dari luar pagar.“Mas Danang!”Bu Denok, tetangga sebelah, berdiri depan pagar dengan kantong belanja di tangan. Ia terlihat

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 160

    Pagi itu, Dina sedang mengelap kaca toko ketika suara motor berhenti di depan. Saat dia menoleh, wajahnya langsung berubah cerah melihat sosok yang turun dari motor.“Dinda?” Dina menghentikan gerakannya. “Kok pagi-pagi ke sini?”Dinda tersenyum lebar, mendekat sambil menyembunyikan sesuatu di balik tas selempangnya. “Aku punya sesuatu untukmu, Kak Dina.”Dina mengerutkan dahi. “Apa?”Tanpa banyak bicara, Dinda mengeluarkan sebuah benda yang dibungkus plastik bening dari dalam tasnya. Saat benda itu berpindah ke tangan Dina, napasnya tercekat. Tangannya bergetar pelan saat membuka plastik itu.“Ini… ini buku nikahku,” lirih Dina.“Iya. Aku cari semalaman,” kata Dinda. “Di balik bingkai foto pernikahan mas Danang simpan. Kak Danang mungkin merasa it

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 159

    Pagi itu, rumah Aini masih lengang ketika ia bersiap-siap mengenakan jilbab biru muda dan membawa tas kecil. Ia berdiri di depan pintu kamarnya, merapikan jilbabnya sambil menghela napas panjang. Kemudian ia keluar kamar melangkah menuju ruang makan.Dari ruang tengah, suara langkah kaki kecil terdengar. Deni, muncul dari arah kamarnya sambil mengucek matanya."Bunda mau ke mana?" tanya Deni sambil berdiri di ambang pintu, matanya masih setengah mengantuk.Aini menoleh dan tersenyum tipis. "Bunda mau ke rumah Paman Amar, Den. Ada yang mau Bunda bicarakan.""Ikut, ah.""Nggak usah, Den. Kamu di rumah aja. Bunda sebentar, kok. Nanti, tolong ke sawah Den. Hari ini ada pupuk masuk, tolong hitung."Deni menurut. Ia hanya mengangguk dan kembali ke kamar setelah mencium tangan bundanya.Setelah itu, Aini berangkat sendiri ke rumah abangnya denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status