Share

Dia Datang!

Minggu pertama disini gue lalui tanpa kejadian aneh seperti malam pertama, pada rentang waktu ini gue gunakan untuk mengenal orang-orang di sekitar gue. Selain Candra yg sekarang sudah jadi teman dekat gue, gue kenalan dengan penghuni dua kamar lain yang dihuni karyawan sebuah perusahaan pabrikan mobil ternama. Mereka terlalu sibuk dengan jam lemburnya jadi gue nggak begitu sering bertatap muka, sementara satu lagi ada kamar ditempati sepasang suami istri yg sama-sama berkarir sebagai karyawan swasta. Gue sekarang sudah akrab dengan Candra, hampir tiap malam gue numpang nonton tivi di kamarnya karena dengan bekal yg gue bawa dari kampung nggak mencukupi untuk membeli barang-barang kebutuhan sekunder. Yang penting bulan pertama ini gue punya tempat untuk tidur dan mandi dulu, soal kebutuhan lainnya akan gue pikirkan nanti. Gue berhasil membuat Candra "tobat" dari kebiasaannya menyetel lagu menggunakan speaker aktif dengan volume berlebihan, gue menyarankan dia untuk memakai headset dan sekarang dia jadi maniak headset kalau balik kerja. Alhasil sekarang lantai atas sudah sepi dari kegaduhan, hehe…

Satu bulan pun berlalu sejak kejadian malam pertama, dan anehnya satu bulan ini gue nggak pernah sekalipun bertemu lagi dengan 'wanita berkaos kaki hitam' itu. Berkali-kali saat hari libur gue tongkrongin depan kamarnya sambil main gitar milik Candra, gue yakin kalau kamar ini memang berpenghuni, orangnya pasti akan keluar. Tapi nyatanya gue nggak pernah mendapatkan hasil apapun, kamar ini seolah ditinggal begitu saja oleh pemiliknya. entah sudah berapa lama dia nggak balik ke kamarnya. Kadang gue coba beranikan diri mengintip ke dalam lewat celah di jendela, tapi kaca jendela tertutup rapat dengan kertas koran yg ditempel dari dalam dan karena nggak juga membuahkan hasil, minggu ketiga dan keempat gue nggak lagi begitu tertarik dengan sosok 'wanita berkaos kaki hitam' tersebut. Gue nggak lagi mengintip dari balik jendela ataupun nongkrongin kamarnya, aktifitas gue kembali normal seolah tanpa terjadi sesuatu apapun dan meski Candra masih menganggap yg gue lihat waktu pertama di sini adalah penampakan hantu, gue nggak begitu memikirkannya.

Satu bulan pertama berhasil gue lalui dengan baik, karena gue mulai masuk job training pada pertengahan menjelang akhir September. Gue pun baru menerima gaji pertama di akhir bulan berikutnya. Setelah mengambil uang secukupnya dari ATM, gue langsung balik ke kosan membawa beberapa makanan dari mini market. Sekali-kali gue traktir si Candra makan-makan karena selama satu bulan ini gue memang sering ditraktir olehnya dan gue juga sempat pinjam uang ke Candra karena bekal gue habis. Maka gajian ini gue lunasi hutang gue. hehehe.. Kamar Candra masih tertutup pagi itu, semalam dia masuk shif malam. Karena hal tersebut gue putuskan untuk menunda dulu acara makan-makannya sampai dia bangun nanti. Lalu gue duduk di kursi depan kamar gue sambil main gitar nggak jelas kuncinya sesuka hati.

Gue sudah nggak begitu penasaran lagi dengan penghuni kamar depan gue karena lelah dengan pengintaian tanpa hasil. Gue mulai berpikir untuk menerima argumen Candra bahwa yg gue lihat waktu itu adalah penampakan hantu, maka alangkah terkejutnya gue pagi itu ketika dari bawah terdengar suara langkah kaki menapaki anak tangga menuju ke lantai atas dan yang membuat gue kaget sekaligus senang karena yang muncul kemudian adalah dia!! Wanita berkaos kaki hitam itu!! Mata gue langsung terpaku menatap sosok yang berjalan menuju kamarnya dan sama seperti yg gue lihat waktu pertama kali, dia kali ini masih tetap memakai kaos kaki hitam panjangnya.

Saat itu dia memakai kaos oblong putih, rok pendek selutut dan rambutnya diikat ke belakang. Gue berhasil melihat wajah wanita itu secara utuh! Bahagianya gue... dan jantung gue tiba-tiba berdegup sangat kencang ketika wanita itu menoleh dan tersenyum ke arah gue. Gue balas senyumannya dengan cengiran culun.

"anak baru yah?" dia bertanya sambil tangannya membuka kunci pintu kamarnya, nada suaranya terdengar sangat ramah dan bersahabat.

“…” gue mengangguk dan dia pun tersenyum lagi sebelum akhirnya masuk ke kamar lalu menutup lagi pintunya.

Secara refleks gue bergegas ke kamar Candra dan langsung mengetuk pintunya dengan keras.

"Dol, bangun Dol.." teriak gue sambil tangan yang gue tetap menggedor pintu.

Beberapa lama nggak ada jawaban sampai akhirnya kepala Candra yg gundul plontos itu muncul dari balik pintu yg terbuka. Mukanya kusut dan berminyak.

"Apaan sih ganggu orang tidur aja?!" Candra menggerutu.

"Cewek itu Ndol," kata gue bersemangat.

"Cewek mana??" Candra makin kesal.

"Cewek depan kamar gue! dia barusan dateng tuh, ada di kamernya!!"

"terus apa hubungannya sama gue?" kata Candra

"gue mau buktiin kalo dia bukan hantu. Gue mau lo ketemu langsung sama orangnya!" kata gue yang penuh semangat.

"Busyet.. gue baru tidur satu jam udah maen bangunin aja buat hal yg nggak jelas!" kata Candra yang emosi

"lo tadi tidur jam tujuh, sekarang jam sembilan. berarti lo tidur dua jam." Kata gue sambil tertawa

"iya..beda dikit!" lalu Candra menutup pintu lagi dan terdengar suara gerendel yg dikunci dari dalam.

Beberapa kali gue panggil lagi tapi dia enggan menjawab. Akhirnya gue putuskan balik ke kamar dan berdiri terpaku menatap pintu kamar di depan gue, gue yakin hari ini semua pertanyaan gue akan terjawab...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status