Share

35. Kabar Gembira

Penulis: malapalas
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-16 08:25:06

"Ya, ampun, Kak, muka udah kayak nasi bungkus aja dibawa pulang," celetuk Dito begitu melihat kakaknya pulang bersama Dara—si medusa.

Sialaaaan! Anak kecil brengsek! Seketika Dara mengumpat dalam hati.

"Hush, nggak boleh ngomong gitu," tegur Ari.

Walaupun mukanya Dara menunjukkan biasa-biasa aja dan senyumnya dari tadi terus tersungging di bibirnya yang katanya semanis madu, tapi nggak ada yang tahu dalam hatinya rasanya udah kaya ada bunyi petasan yang meledak-ledak.

Bocah kurang ajar. Apa pun yang keluar dari mulutnya benar-benar layaknya racun. Anak itu selalu aja menghinanya kapan pun dan di mana pun mereka bertemu.

"Nemu dari mana, tuh? Dari tempat sampah ya, Kak?"

Nah, kan, mulai lagi! Emang mulut terlaknat nih anak. Udah kayak mulutnya alvin nih adiknya.

Angin kebencian dari dua lubang di hidung Dara udah mendesak ke luar, sedangkan suara-suara di kepalanya pengin menyerbu dan melabrak tuh bocah. Tapi sebagai calon kakak

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   105. TAMAT

    Beberapa bulan setelahnya....Pesta pernikahan itu digelar dengan sangat megah. Tampak di depan sebuah vila besar dan mewah dipenuhi dengan rangkaian bunga cantik. Beraneka macam bunga nan segar membentuk sebuah karya yang begitu memukau seakan ikut menyambut para tamu undangan yang akan datang.Tak hanya itu, selain memiliki kolam renang besar dan ruang internal dengan kamar-kamar yang menarik, vila 3 lantai tersebut juga dikelilingi pemandangan laut berwarna biru yang sangat indah. Pemandangan yang begitu menakjubkan, membuat kita merasa terhanyut oleh sentuhan pesonanya.Begitu masuk, kita akan disuguhi oleh permadani berlapis emas yang membentang dan berbagai furniture mewah dengan hiasan dekorasi pernikahan yang terlihat elegan dan menarik.Suasana sangat meriah dan bahagia. Para tamu undangan tampak antusias dan saling bersenda gurau sambil menikmati berbagai hidangan lezat yang menggugah selera.Ya. Rian dan Inez akhirnya telah resmi menikah. Dan hari ini adalah hari diselengga

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   104. Akhir dari Penderitaan

    "Kamu nggak apa-apa?"Mata Inez mengerjap pelan, tetapi hanya diam. Ia seolah belum bisa memahami kejadian terakhir yang terjadi di depannya.Pria itu memeluknya dengan posesif dan sangat hati-hati. Inez mengenal pelukan hangat itu, kepalanya mendongak dan menatap cowok di depannya.Seketika Inez menangis dalam pelukan itu. Ia terisak keras.Rian. Ya, Rian. Akhirnya kekasihnya datang dan menghajar pria brengsek itu. Tangisan Inez makin kencang, dan Rian pun makin memeluknya erat. Setelah beberapa saat ia buru-buru melepas pelukannya, dengan panik mengamati tubuh Inez dari bawah sampai atas. Seolah ia takut telah datang terlambat dan mengakibatkan sesuatu yang tidak ia inginkan terjadi pada cewek yang dicintainya."Sayang, lo beneran nggak apa-apa?" tanya Rian lagi sembari menangkup wajah Inez.Ia bahkan tidak sadar dua pertanyaan yang ia lontarkan barusan menjadi belepotan, dari memanggilnya dengan kata "kamu" lalu pertanyaan berikutnya menggunakan kata "lo". Rian benar-benar diserang

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   103. Kenyataan yang Telah Lama Disembunyikan

    Brak!Pintu itu dibuka agak kasar oleh seseorang hingga membuat Inez kaget dan terbangun dari tidurnya. Dan benar saja orang itu penculiknya, cowok brengsek yang juga adalah ayah tirinya Inez.Ari terdiam sejenak. Ia tidak boleh terlalu lama di satu titik jika tidak mau ketahuan, apalagi ada anak sekecil Tio dan Bella. Tempat persembunyian mereka terlalu berisiko dan ia tak mau terjadi sesuatu terhadap mereka semua.Setelah berpikir beberapa saat, ia memutuskan mengajak mereka menjauh dari gudang. Ia meminta Dara menghubungi Rian, juga polisi untuk menyergap si pelaku secepat mungkin.Sementara itu, Inez yang terbangun dari tidurnya menyipitkan mata tatkala sinar matahari pagi masuk melalui pintu yang dibuka dan tepat mengenai netranya."Selamat pagi, Sayang."Mendengar suara menjijikkan yang ia kenal tersebut, seketika Inez tersadar, lalu menoleh ke arah sumber suara. Netranya membelalak panik. Saat Inez hendak bergerak ia merasa tangan dan kakinya tak bisa berfungsi. Sehingga ia haru

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   102. Penculikan

    Hari ini demi sang kakak, Dara terpaksa bolos sekolah. Mau bagaimana lagi, semalam kakaknya pulang larut malam dalam kondisi yang mengenaskan. Baju kantor yang kusut, bau dan kotor. Belum lagi rambut yang acak-acakan dan dengan wajahnya yang begitu menyedihkan.Saat ia menyerbu kamarnya dan memaksa Rian untuk bicara, ternyata hal yang mengejutkan terjadi. Calon kakak iparnya diculik.Oh, tidak! Itu memang hanya pemikiran Dara, akan tetapi begitu sang kakak menceritakan awal mula Inez menghilang, tentu saja semua berpusat pada kemungkinan tersebut. Dan Dara sangat yakin calon kakak iparnya yang cantik itu pasti diculik oleh pria brengsek yang telah memerkosanya dulu.Membayangkan kenangan buruk dari calon kakak iparnya itu lagi, Dara merasakan kesedihan yang mendalam. Menurutnya memori tersebut sangat kejam dan memilukan.Maka dari itu, pagi-pagi meski ia pamitnya pergi sekolah—saat ia tiba di depan gerbang dan setelah menyuruh sopir pribadinya pulang—nyatanya ia tidak masuk melainkan m

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   101. Rahasia Terungkap

    Rian segera memarkirkan mobilnya di depan minimarket begitu melihat mobil yang ditumpangi Desi dan Dina telah berjalan menjauh. Cowok itu sontak berlari mengejar Devita yang berjalan tak seberapa jauh darinya.Rian sengaja menunggu sampai Devita berbelok, di sebuah gang yang cukup sepi ia memanggil Devita yang kini menoleh ke arahnya."Tante, selamat malam," sapa Rian dengan sopan saat sudah tepat di depan Devita, dan memang saat ini waktu menunjukkan pukul 6.00 malam."Nak Rian? Malam juga. Ada apa kok malam-malam ke sini?" jawab Devita, dahinya berkerut bingung."Begini, Tante. Saya cuma mau tanya, apa ... Inez sudah pulang ke rumah?"Ada sekilas kilatan kaget terlintas di mata itu. "Bukannya Inez bersama Nak Rian?" tanya balik Devita. Tiba-tiba pandangannya meredup dan berubah sedih. "Semenjak Inez memutuskan pergi dari rumah, sampai sekarang dia nggak pernah pulang, Nak," lanjutnya, lalu berubah panik. "Katakan sama tante, apa terjadi sesuatu dengan Inez?"Sejenak Rian terlihat rag

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   100. Inez Menghilang

    Sore hari sekitar pukul 16.45 Rian tiba di depan rumah kontrakan yang bergaya minimalis, tentu saja menemui pujaan hatinya. Ia buru-buru memarkir mobil dan turun sambil membawa dua buket bunga yaitu mawar merah dan bunga tulip putih. Inilah alasan mengapa ia telat datang. Sepulang kerja bukannya langsung menemui sang pacar sesuai janjinya, ia malah mendatangi toko bunga terlebih dahulu.Cowok itu tak tahu pacarnya menyukai bunga apa, karena ia takut salah sehingga ia memilih dua macam bunga sekaligus agar nanti sang kekasih bisa memilih sendiri di antara kedua bunga tersebut. Setahu Rian dari pengalaman dia sebagai playboy selama ini—dari banyaknya cewek yang ia kencani—mereka lebih dominan menyukai bunga mawar dan tulip putih. Tapi jika nanti Inez tidak menyukai keduanya, ia akan dengan senang hati mengantar cewek yang dicintainya itu langsung ke toko bunga untuk memilih bunga kesukaannya secara langsung. Jangan lupa ia juga membelikan cokelat berbentuk hati untuk Inez dan berharap g

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status