Share

35. Kabar Gembira

"Ya, ampun, Kak, muka udah kayak nasi bungkus aja dibawa pulang," celetuk Dito begitu melihat kakaknya pulang bersama Dara—si medusa.

Sialaaaan! Anak kecil brengsek! Seketika Dara mengumpat dalam hati.

"Hush, nggak boleh ngomong gitu," tegur Ari.

Walaupun mukanya Dara menunjukkan biasa-biasa aja dan senyumnya dari tadi terus tersungging di bibirnya yang katanya semanis madu, tapi nggak ada yang tahu dalam hatinya rasanya udah kaya ada bunyi petasan yang meledak-ledak.

Bocah kurang ajar. Apa pun yang keluar dari mulutnya benar-benar layaknya racun. Anak itu selalu aja menghinanya kapan pun dan di mana pun mereka bertemu.

"Nemu dari mana, tuh? Dari tempat sampah ya, Kak?"

Nah, kan, mulai lagi! Emang mulut terlaknat nih anak. Udah kayak mulutnya alvin nih adiknya.

Angin kebencian dari dua lubang di hidung Dara udah mendesak ke luar, sedangkan suara-suara di kepalanya pengin menyerbu dan melabrak tuh bocah. Tapi sebagai calon kakak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status