Share

50. Dia Datang ke Rumah

Ibunya langsung berdiri dan meninggalkan Inez begitu aja.

Perempuan itu tidak kaget. Ibunya selalu seperti itu. Tiap beliau tersudut selalu menghindar dan pergi meninggalkannya tanpa mau menyelesaikan perselisihan mereka.

Ia menghela napas dalam dan segera melanjutkan pekerjaan rumah yang sedang menanti. Dari memasak, mencuci, menyetrika, menyapu sampai mengepel, ia kerjakan semua tanpa banyak kata.

Peluh di dahinya ia usap dan segera mandi agar ia bisa berangkat kerja secepatnya. Setelah selesai mandi, Inez pun segera bersiap-siap dan mengenakan riasan tipis di wajahnya.

Namun tiba-tiba, suara ketukan di pintu mengalihkan pandangannya.

"Ya?"

"Nez, boleh mama masuk? Mama buka, ya?"

Inez mengernyitkan dahinya waktu mendengar nada suara mamanya melembut. Lebih terkesan curiga. Mana mungkin beliau berubah secepat itu sesudah pertengkaran mereka beberapa saat lalu. Dan satu lagi, sejak kapan ibunya meminta izin ketika akan masuk kamarnya?

"Masuk aja," jawabnya datar sambil duduk di depan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status