Share

23. Gadis misterius

Chandra membuka pintu kamar Fani sedikit. Ia melihat adiknya itu tertidur di meja belajarnya. Chandra langsung masuk lalu menggendong adiknya ke tempat tidur. Setelah menyelimuti Fani, ia mencium pucuk kepala gadis itu.

"Gue pergi bentar ya, gak akan pulang pagi kok," ucapnya. Tak ada respon dari Fani. Chandra tersenyum menatap adiknya dan sekali lagi mencium pucuk kepalanya, kemudian Chandra berjalan keluar kamar Fani.

Chandra melihat jam di pergelangan tangannya. "Baru jam sebelas." Dengan langkah santai ia berjalan menuju garasi.

Kali ini ia kembali menggunakan motor yang sama dengan yang biasa dirinya pakai untuk mengantarkan Rain. Chandra malas mengeluarkan motornya yang lain, jadi ia memilih motor matic itu.

Baru juga menaiki motornya, Chandra dikejutkan dengan suara dering ponselnya. Ia berdecak kemudian mengambil ponsel dari sakunya. Dahinya mengernyit saat mendapati sebuah nomor tidak dikenal yang meneleponnya. Tanpa pikir panjang Chandra mengangkat panggilan tersebut.

"C
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status