Share

PART 152: BBQ

Author: Titi Chu
last update Last Updated: 2025-06-30 18:15:32

Setelah makan malam di rumah Om Frankie. Kami kembali sibuk dengan rutinitas mempersiapkan pernikahan.

Lebih tepatnya aku, karena Gun sibuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda dan dia kelihatan setuju-setuju saja dengan apa pun yang kupilih.

Padahal aku tuh butuh pendapatnya, seperti dekorasi atau venue misalnya, aku perlu tahu apa yang dia suka, tapi dia hanya menjawab sederhana.

"Apa yang kamu suka, aku juga suka."

Dahlah.

"Yang penting tuh bill lancar Mita, masalah bayar membayar. Nah, baru lo serahkan ke Gun." Jenardi ikut berkomentar ketika melihatku senewen sendiri.


Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Titi Chu
gak salah lagi kak, ahaha
goodnovel comment avatar
Titi Chu
boleh kak ahaha 🫶
goodnovel comment avatar
Mahendra Sari Anwar
............ifu pasti hiro yg jwb BBQ
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 152: BBQ

    Setelah makan malam di rumah Om Frankie. Kami kembali sibuk dengan rutinitas mempersiapkan pernikahan. Lebih tepatnya aku, karena Gun sibuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda dan dia kelihatan setuju-setuju saja dengan apa pun yang kupilih. Padahal aku tuh butuh pendapatnya, seperti dekorasi atau venue misalnya, aku perlu tahu apa yang dia suka, tapi dia hanya menjawab sederhana. "Apa yang kamu suka, aku juga suka." Dahlah. "Yang penting tuh bill lancar Mita, masalah bayar membayar. Nah, baru lo serahkan ke Gun." Jenardi ikut berkomentar ketika melihatku senewen sendiri.

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 151: Barbie

    "Kalau kamu hanya ingin membuat masalah, dan mengacau di luar sana, sebaiknya jangan gunakan nama Saliba di belakang nama kamu." "Dia nggak akan kapok kalau belum benar-benar pensiun dari dunia entertainment. Kita beruntung karena Mita bisa mengimbangi dia." Salah seorang Tante terdengar menyahut santai. "Papa kayak nggak paham dunia entertaint aja, apa yang diberitakan media-media itu belum tentu benar. Gun hanya menjalankan pekerjaannya sebagai selebirti. Dia nggak melakukan apapun media tetap bakal mengorek kehidupannya, dan orang yang nggak suka dia akan mencari-cari kesalahannya." Delilah terdengar menyambung ringan. "Oh ya? Tuduhan akan menikah itu nggak benar berarti, kalian hanya ingin dinner?"

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 150: Labirin

    "Gun, kamu harusnya bicara." Entah sudah berapa kali aku mengatakan ini sampai rasanya bosan, tapi Gun adalah Gun kan? Dia masih penuh gebrakan yang membuatku kualahan. "Ini hanya dinner biasa." "Dinner biasa gimana kalau keluarga kamu kumpul semua di sana?" "Kami memang sering mengadakan acara dinner setiap dua bulan sekali. Ini hanya kegiatan rutin seperti sebelum-sebelumnya." Apakah laki-laki ini pikun kalau bahkan di malam-malam sebelumnya aku tidak pernah bertemu mereka? Jadi secara teknis ini akan menjadi pertemuan keluarga besar per

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 149: Podcast

    Menikah dalam seminggu itu tidak mungkin sekalipun kami punya akses dan fasilitas tercanggih di seluruh dunia. Kecuali kalau dia mau menikah di-KUA saja yang penting sah dulu, sisanya menyusul, tapi nyatanya... "Kita akan mengundang kedutaan besar semua negara, investor yang bekerja sama dengan De Luca, teman-teman kuliah di Italia. Semua selebiriti, kita akan adakan pesta pernikahan besar-besaran, dan kita umumkan kabar ini ke semua orang." See? Bagian mana yang bisa dikerjakan seminggu dari keinginannya itu? "Kamu nggak berniat buat mengadakan pesta pernikahan live yang disiarkan di TV, atau Toktik kan, Gun?"

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 148: Ikan Duyung

    Di luar dugaan, Hiro dan Naga menyambut gembira berita pernikahan kami, Naga bahkan melompat-lompat, Hiro hanya tersenyum kecil. Tapi begitu aku menceritkan siapa Gun sebenarnya. Keduanya langsung tampak murung. "Maafin Mama." Aku mengulangi kalimat yang sama sambil berlutut dan menggenggam tangan mungil mereka. "Papa... memang Papa?" Naga akhirnya bersuara, bertanya polos. Aku mengangguk mengiyakan. Hiro membuang muka. "Kalau gitu kenapa Mama bilang Papa udah meninggal?" Aku bisa merasakan Gun yang duduk di belakang kami menegang.

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 147: Gajah

    "Kapan kita berdiskusi Gun? Kamu tiba-tiba mutusin sendiri." "Kamu nggak mau menikah?" "Ya mau, tapi maksud aku, kamu nggak ada bilang apa-apa sebelumnya." "Bukannya tadi aku sudah bilang?" "Bukan yang di depan Mama Gun, kamu nggak lihat muka Mama shock gitu. Dia pasti kaget karena kita kemarin masih musuhan, dan tiba-tiba mau menikah." "Justru dia sepertinya kelihatan senang." "Ya mana ada orang tua yang sedih kalau anaknya mau menikah."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status