ホーム / Romansa / Chef Galak Itu Mantan Pacarku / Extra Part 3: Nemo & Bisnis

共有

Extra Part 3: Nemo & Bisnis

作者: Titi Chu
last update 最終更新日: 2025-08-04 18:10:27
Aku terpaku di tempat, memandang mereka yang tertawa, mendapat uluran hadiah dari Audi dan sepupu lain.

Lima tahun, bukan waktu yang sebentar, rasanya seperti baru kemarin aku menggendong mereka dalam balutan kantung kain yang mungil. Dan sekarang Hiro Naga sudah tampak besar di mataku. Mereka akan melanjutkan sekolah, menjalani masa remaja, kuliah lalu... menikah dan memiliki keluarga.

"Mita."

Mataku mengerjap, lalu tersenyum lebar menyambut uluran tangan Gun. Dia segera merangkul dan mengecup pelipisku.

"Ti amo," bisiknya manis. Mengusapi lenganku lalu menghadapi kerumunan. "Oke Hiro, Naga, Papa punya hadiah dan sebaiknya kita buka sekarang ya?"

"Oh, apa itu..." Darren membuat suara manja pura-pura penasaran, tapi meledek. "Emas batangan ya, Pa?"

"Saham ya, Pa?" Caraka menimpali.

"Pulau pribadi ya, Pa?" Delilah ikutan.

Keluarga kami kompak tertawa.

Gun mendelik judes, tawa kami makin lebar. Aku gantian mengusapi lengannya. "Rumah kontrakan ya, Pa?"

Dia berdecak.

Titi Chu

Hai semua~ apa kabar? Adakah yg masih menyimpan cerita ini? Oiya aku mau info kalau aku baru aja bikin ige: @titiichu, khusus untuk visual dan moodboard tokoh2 yg ada di ceritaku, kalau ada yg penasaran gambaran Mita, Gun, Hiro & Naga gimana. boleh banget mampir yaaa 💗

| 14
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (6)
goodnovel comment avatar
Indah Supit
keren. makasih ekstra partnya ...
goodnovel comment avatar
Karennina Irawan
surprise banget tiba2 ada lanjutannya... makasih yaaaa..
goodnovel comment avatar
Titi Chu
makasih banyak kak, luv 🩷
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   Extra Part 4: Roti Sambal Pecal

    "Fudge browniesnya udah semua, Tan?" "Sudah, Bu." "Cotton cheesecake-nya?" "Ada di depan, Bu." "Muffin-nya jangan lupa, Tan." "Siap, Bu." "Dan oh, itu yang lain—" "Sudah berkumpul semua dan sebaiknya kamu tenang." Gun memotong, gemas. Dia berjalan ke belakang punggungku serta membuka kaitan apron, lalu satu tangannya bersandar di pinggiran meja. "Apa yang kamu khawatirkan?" "Banyak Gun, takut dikit." "Itu perasaan yang wajar tapi ada banyak orang yang bekerja di sini. Dan semuanya sudah tertata pada tempatnya, Mita." Benar, sepertinya aku memang terlalu overthinking, atau aku sudah tertular dengan sifat Gun yang perfeksionis. Setelah empat bulan mempersiapkan segalanya mulai dari lokasi, tempat, desain, karyawan sampai menu. Hari ini, kami akhirnya akan meresmikan Petite Peaks. Sebuah bakery yang sudah dirancang sebelum kami menikah. Tempat itu sangat luas, karena kami juga menawarkan dine in. Serta spot-spot foto yang instagramable khusus untuk yang hobi nongkrong di temp

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   Extra Part 3: Nemo & Bisnis

    Aku terpaku di tempat, memandang mereka yang tertawa, mendapat uluran hadiah dari Audi dan sepupu lain. Lima tahun, bukan waktu yang sebentar, rasanya seperti baru kemarin aku menggendong mereka dalam balutan kantung kain yang mungil. Dan sekarang Hiro Naga sudah tampak besar di mataku. Mereka akan melanjutkan sekolah, menjalani masa remaja, kuliah lalu... menikah dan memiliki keluarga. "Mita." Mataku mengerjap, lalu tersenyum lebar menyambut uluran tangan Gun. Dia segera merangkul dan mengecup pelipisku. "Ti amo," bisiknya manis. Mengusapi lenganku lalu menghadapi kerumunan. "Oke Hiro, Naga, Papa punya hadiah dan sebaiknya kita buka sekarang ya?" "Oh, apa itu..." Darren membuat suara manja pura-pura penasaran, tapi meledek. "Emas batangan ya, Pa?" "Saham ya, Pa?" Caraka menimpali. "Pulau pribadi ya, Pa?" Delilah ikutan. Keluarga kami kompak tertawa. Gun mendelik judes, tawa kami makin lebar. Aku gantian mengusapi lengannya. "Rumah kontrakan ya, Pa?" Dia berdecak.

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   Extra Part 2: Royal Lion

    "Welcome back to Jakarta." "Madrid kami bawa oleh-oleh banyak." Naga pamer, dan segera membuka tas ranselnya yang seperti kantung Doraemon untuk mengeluarkan sebuah kotak. "Ini semua buat Madrid." "Naga, nanti aja kita kasih di rumah, terus kita bukain oleh-oleh yang lain ya?" Aku berusaha membujuknya naik ke mobil. Naga menolak, memutar bahunya yang kusentuh. "Sebentar Mama, ini penting karena cokelatnya bisa meleleh. Dan harus cepat dimakan sebelum kadaluarsa." Aku meringis. "Madrid lihat ini." Hiro menarik tali gangsing, kemudian melempar benda dari kayu itu ke lantai hingga berputar. Matanya kelihatan bangga. "Kamu bisa?" Ya ampun. "Hebat Mas Hiro, terima kasih Mas Naga." Madrid bertepuk tangan seperti lumba-lumba lalu menerima cokelatnya. Aku menatap Gun meminta pertolongan, tapi sulit sekali melihat ekspresinya dari balik kacamata hitam yang dia kenakan. "Gun?" "Hiro, Naga, masuk." Naga sigap melompat ke dalam mobil yang pintunya sudah terbuka, Hiro me

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   Extra Part 1: Frogner Park

    Honeymoon kami berjalan kacau. Oke, aku tidak ingin menyepelekan bagaimana usaha Gun untuk membawa kami keliling Eropa, tapi setiap kali pindah dari satu negara dan bergeser ke negara lain, ada saja masalah yang timbul. Misalnya saja seperti Hiro yang hilang di antara patung ketika kami mampir di Frogner Park, Norway. Atau Naga yang menjatuhkan sepedanya di kapal saat perjalanan dari Dover menuju Calais. Dan yang paling epik, ketika si kembar mengejar pencopet di jalanan Paris. Maksudku, ya sudah. Itu hanya dompet, memang di dalamnya ada kartu identitas dan beberapa lembar uang, tapi itu sama sekali tidak penting dibandingkan keselamatan anak-anakku, dan... "Dia ke sana." Hiro menjerit, kakinya bergerak lincah, meliuk-liuk di antara tubuh-tubuh orang yang sedang berjalan. Lalu Naga dengan langkahnya yang kecil-kecil, cekatan mengekori. "Kanan, Mas, kanan." Naga memberi intruksi begitu Hiro mulai kebingungan, berdiri di tengah gang bercabang. "Bukan, dia berlari ke kiri.

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 157: Rumah

    "Ma guarda chi si è sposato, ecco il miracolo!" Dua orang laki-laki berwajah latin dengan setelan jas mengkilat menghampiri kami begitu acara resepsi tiba. Kebayaku sudah diganti dengan ball gown berwarna silver grey yang berkilauan di bawah cahaya. Bagian atasnya berbentuk bustier dengan detail kristal dan manik-manik yang rumit, menampilkan bahu dan leherku yang terbuka. Roknya mengembang indah, terbuat dari beberapa lapis tulle dan organza dengan taburan sequin halus, menciptakan efek shimmer yang memukau setiap kali aku bergerak. Mengikuti gaun, rambutku pun kini ditata dengan updo yang lebih glamor sesuai tema resepsi, lalu dihiasi jepit rambut bertabur kristal. Sementara dibandingkan akad yang natural, saat repesi ini makeupku sedikit lebih berani dengan smokey eyes dan lipstik nude. Gun tidak henti-henti memuji, dan mengecupi pelipisku setiap ada kesempatan. Sejujurnya sejak tadi gigiku kering karena dioper ke sana-kemari menyalami para tamu lalu dikenalkan dengan tema

  • Chef Galak Itu Mantan Pacarku   PART 156: Mrs. Saliba

    They say when you meet the love of your life, time stops, and that’s true. Mungkin itulah yang menggambarkan perasaanku saat ini. Sebelumnya aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan menikah. Aku hanya ingin hidup bersama anak-anak. Menjalani hari-hari dengan rutinitas yang mungkin sedikit mendebarkan. Tapi kehadiran Gun seperti sebuah nahkoda yang membawa ke mana kapal kami harusnya berlabuh agar kami tidak lagi tersesat dan kehilangan arah. Dia menjadi teman, sahabat, Papa dan pasangan yang kubutuhkan. Kami masih bertengkar, kami masih berdebat, kami masih saling mengejek saat memasak. Tapi kurasa itulah bahasa cinta kami, seperti itulah cara kami saling menyampaikan bahwa kami peduli. "Mama..." Hiro dan Naga masuk bersama Madrid ketika aku sudah selesai dimakeup dan mengenakan pakaian pengantin. Berbeda dari kebaya tradisional yang biasanya terbuat dari brokat tebal, kebaya yang kukenakan adalah sebuah impian yang menjadi nyata, dirancang khusus oleh desainer kepercay

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status