Share

Chapter 12

Maya menatap kagum pada sahabatnya yang sudah memakai lengkap busana pengantin adat Jawa. Nani terlihat seperti puteri keraton.

“Aku gugup banget. Semalam juga susah tidur.” Nani menggenggam erat jari jemari sahabatnya.

“Wajar, dong, memang itu yang dirasain calon pengantin.” Maya mengelus lembut bahu sahabatnya. “Satu yang pasti, kamu cantik banget hari ini. Mas Gunawan pasti nggak bisa mengalihkan matanya darimu.”

Nani tersenyum malu. “Makasih Maya.”

Di sisi lain, di sebuah ruangan yang dijadikan dapur, Reihan mengecek sekali lagi makanan untuk pesta pernikahan Nani. Tiba-tiba ponselnya bergetar di saku celana. Reihan melihat nama adiknya. Dia keluar ruangan lalu menekan tombol jawab.

“Reihan, gimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Ternyata dia bohong. Pernikahannya hari ini, bukan dua minggu lagi.” Intan mulai menangis.

“Intan,”

“Aku harus ke sana untuk membatalkan pernikahan dia. Aku nggak mau anakku lahir tanpa aya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status