Share

Perasaan Yang Menyusahkan

"Air sungainya dingin juga, ya?" ucap Ayana. Ia berjalan bertelanjang kaki menyusuri bebatuan yang ada di sungai. Sesekali menendang air hingga air itu memercik ke mana-mana, termasuk membasahi Aksa yang merasa seperti orang bodoh karena mau saja mengawasi Ayana.

"Sudah, cukup!" kata Aksa tegas. Tangannya menarik lengan Ayana agar beranjak dari sungai. "Sudah tahu airnya dingin, masih juga ngebet main lama-lama di situ. Nanti masuk angin, kena rematik, kaki kram, aku juga yang repot," omel Aksa. Sebelum terjadi hal-hal merepotkan lainnya, Aksa harus mencegah hal itu terjadi. Cukup sekali dua kali, ia merawat orang demam. Jangan sampai ada adegan kesekian kalinya untuk peristiwa yang sama.

"Aku nggak suka dingin, tapi cita-citaku pengen ke Jepang waktu musim dingin," celetuk Ayana yang sedang dalam mode tenang. Ayana dengan patuhnya mengikuti Aksa di belakang meninggalkan sungai berbatu dan berair jernih yang masih menyisaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status