Share

Insiden di Jalan

"Mandi dulu, Fat," ucap ibu seraya menarik tanganku masuk ke dalam.

"Kenapa mereka ada di sini, Bu?" tanyaku saat berada di depan pintu kamar mandi.

"Mereka baru sampai lima belas menit yang lalu. Ibu belum tanya apa mau mereka."

Aku menghela napas, sepertinya masalahku dengan lelaki itu belum benar-benar selesai. Entah sampai kapan ini akan berakhir. Tuhan, aku sudah lelah.

"Buruan mandinya, Ibu sudah enek melihat wajah Toni. Kenapa juga dia datang ke sini. Dasar lelaki gak punya urat malu!" maki ibu seraya mengepalkan tangan. Tak lama wanitaku kembali melangkah ke ruang tamu.

Dinginnya air mampu menusuk tulang. Cepat-cepat aku selesaikan ritual mandi. Karena aku sudah kedinginan.

Semua orang sudah menunggu kedatanganku. Apa lagi ibu dan Mas Toni. Laki itu tak henti-hentinya menatap diri ini,hingga membuatku risih.

"Fatimah sudah datang, apa yang ingin kamu katakan, Ton?" tanya bapak sambil menatap tajam ke mantan suamiku.

Mas Toni diam, kegugupan tergambar jelas dari wajahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
menjijikkan banget karakter tokohnya. menye2 dan tolol. di zaman sekarang g ada pembulian gaya anak sma nyet. memang orang2 kantor itu siswa2 menengah. penulis tolol kebanyakan menghayal jadi udah g bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status