Share

38. Masih punya hati

“Sekarang Sean bobo, ya, udah kenyang, kan? Tante Aya pulang, ya,” bisik Aya. Sean mengangguk pelan, namun mulutnya terbuka seperti ingin mengucapkan sesuatu.

“Besok Tante ke sini lagi?” tanyanya dengan suara pelan.

“Mudah-mudahan, Tante harus izin Om Abi dulu,” jawab Aya.

“Om Abi, siapa?” Sean mengerutkan kening.

“Tante mau nikah bulan depan, Om Abi calon suami Tante, jadi… Tante harus bilang ke dia kalau mau ke mana-mana. Udah… Sean bobo, udah malam. Cepat sembuh ya,” lanjutnya sembari mengusap rambut Sean. Rangga hanya bisa tersenyum kikuk menatap ke arah putranya.

“Papa antar Tante Aya ke depan dulu ya, Sean, susternya temenin Sean, kok,” sambung Rangga. Aya sudah berjalan lebih dulu, ia melepaskan pakaian khusus untuk masuk ke ruang ICU sebelum berjalan keluar.

Langkah kaki Aya pelan karena ia sambil menghubungi seseorang, suara Rangga memanggilnya mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status