Share

18. Dalu Caka

"Hiyaaa ... Akhirnya selesai!" sorak Askara berteriak kencang sambil berdiri di atas batu sungai yang paling besar. Suara teriakannya bercampur dengan bunyi aliran sungai yang deras. Setelah dua hari ini ia menggulingkan bebatuan yang sempat beterbangan ke segala arah karena ulahnya. Tak aneh Askara teramat bahagia saat berhasil menyelesaikannya.

"Padahal kemarin sungai ini sedikit kering, sekarang pun tidak hujan. Tapi kenapa airnya bisa tiba-tiba deras seperti ini?" Askara langsung berkacak pinggang saat debit air sedikit naik dari sebelumnya.

"Apa ada di daerah hulu sana sedang hujan?" tanyanya sambil menengok ke jalur hulu sungai yang membentang ke barat sana.

Tak lama Askara menyadari sesuatu, pemuda itu sampai menepuk keningnya sendiri. "O Iya, aliran sungai kemarin kan sempat terbendung batu ini. Tak aneh jika airnya menyusut. Sekarang aku sudah menyingkirkan batunya, pantas kalau airnya jadi deras. Ya ampun, pik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status