Dewa tersenyum kecil melihat punggung terbuka Rindu, yang masih terlelap lelah di atas ranjang. Dewa sengaja tidak membangunkan Rindu, karena ia tahu kalau gadis itu pasti sangat kelelahan setelah menuruti semua keinginannya tadi tadi malam.
Tahu begini, harusnya dari kemarin-kemarin saja ia mengikat Rindu. Dengan begitu, ia tidak akan terus-terusan pusing memikirkan gadis yang kerjanya selalu saja berkeliaran di luar sana.
Sebagai pria yang pernah menikah beberapa tahun yang lalu, wajar rasanya jika Dewa sempat membandingkan Rindu dengan istri pertamanya.
Keduanya sungguh berbeda 180 derajat. Dewa tidak mempermasalahkan perihal pelayanan kedua wanita itu di atas ranjang. Karena, hal tersebut sama sekali tidak bisa dibandingkan. Antara Dea yang sudah sangat berpengalaman di segala bidang, dan Rindu yang
“Jadi, pemilik proyek maunya tahu beres?”Abraham mengangguk, membenarkan pertanyaan putranya. Setelah masa jabatan Dewa habis di periode ini, Abraham berencana meminta Dewa untuk menggantikannya. Abraham sudah melarang putranya itu, untuk kembali melanjutkan karir di dalam pemerintahan.Dewa pun setuju-setuju saja, karena ia sudah cukup memiliki banyak relasi dari elite pemerintah yang bertengger di atas sana. Terutama di bidang hukum dan politik. Jika dua hal tersebut sudah dipegang, maka Dewa bisa bersantai dan menjalankan semuanya dari balik layar.Jika Abraham kerap melakukan sesuatu dengan bersekutu bersama para preman elite. Sementara Dewa, akan menambah sekutunya dengan merangkul elite politik, dengan semua pencitraan baiknya selama ini. Yang Dewa butuhkan sebenarnya bukanlah sebuah jabatan. Ia h
Desah napas sepasang pengantin baru yang baru saja selesai menikmati surga dunianya itu, masih terdengar memburu. Detak jantung keduanya juga masih berpacu keras, dengan peluh yang masih saling mengikat rapat. Dewa menautkan jemarinya di atas punggung tangan Rindu yang masih bertelungkup lelah. Sedikit menaikkannya ke atas, untuk melihat cincin pernikahan sederhana yang ada di jari manis istrinya. Cincin yang Dewa beli secara mendadak dengan menyuruh Riko dan mempercayakan semuanya pada asistennya itu. Namun, meskipun bentuknya sederhana, tapi tidak dengan harganya. Kendati pernikahannya dengan Rindu dilakukan diam-diam, tapi Dewa tidak ingin sembarangan dalam memilih sesuatu untuk diberikan kepada gadis itu. Untuk sementara ini, memang hanya Rindu seorang yang memakai cincin pernikahan di jari manisnya. Sedangkan Dewa, memilih untuk tidak memakainya karena berbagai pertimbangan yang ada. Di antaranya, karena mereka hanya menikah siri, dan Dewa juga tidak tahu, bagai
“Ini, kenapa dikunci, Yank?”Setelah memilih beberapa jas yang akan dipakai Dewa bekerja seminggu ke depan, Rindu melihat sebuah pintu yang terletak di sudut walk in closet. Karena penasaran, Rindu pun menghampirinya lalu mencoba untuk membuka pintu tersebut. Namun, tidak bisa karena pintu tersebut terkunci.Atas permintaan Dewa pagi tadi, akhirnya Rindu sudah mengubah panggilannya kepada sang suami. Nada bicara Rindu juga sudah tidak terlalu formal seperti sebelum-sebelumnya. Keduanya ingin, hubungan mereka tidak berjarak dan membuat semuanya menjadi semakin intim.Dewa yang tengah menukar jam tangan pada cabinet island, hanya memberi lirikan sejenak. “Nggak perlu dibuka. Cuma gudang biasa.”“Isinya?” tanya Rindu lalu menghampiri Dewa
“Nggak ada apa-apa di rumah.” Dewa duduk santai pada sofa single, yang berbeda sisi dengan ketiga wanita yang kini duduk di depannya. Ada seorang wanita cantik, yang duduk manis dan diapit oleh dua orang wanita paruh baya. “Jadi maaf, saya juga nggak bisa menyajikan apa-apa,” tambah Dewa memberi senyum ramah pada ibu dan anak yang duduk satu sofa dengan mamanya. “Bu Nana nggak masak?” tanya Maria kemudian beranjak hendak pergi ke dapur. “Nggak ada makanan atau minuman?” “Aku sibuk di luar,” kata Dewa memberi alasan logis, sambil melihat sang mama yang akhirnya berhenti melangkah. “Pulang cuma sebentar terus pergi lagi. Jadi, aku minta supaya nggak buat apa-apa, dan nggak nyetok apapun di rumah. Adanya cuma air mineral.” Maria menghela kemudian membalik tubuh unt
Setelah melihat sedan hitam yang sama persis dengan milik Dewa keluar pagar, Rindu langsung kembali ke tempat tidur. Berbalik memunggungi arah pintu kamar, lalu memejamkan mata. Rasa kantuk yang sebelumnya mendera, tiba-tiba hilang ketika mendengar Dewa tengah berbicara dengan mamanya di telepon. Ditambah, Dewa langsung pergi ke bawah dan meminta Rindu untuk tidak keluar kamar, sebelum pria itu kembali.Jelas saja, Rindu langsung tidak bisa memejamkan mata. Rindu juga tidak berani mengambil resiko untuk keluar secara diam-diam, karena ia tidak tahu menahu, dengan siapa saja mama Dewa itu datang ke rumah. Jika dilihat dari jendela kamar, ada dua mobil yang masuk ke dalam pagar, tapi manik Rindu tidak bisa menjangkau, siapa saja yang ada di dalam sana.Rindu tidak mengerti, sampai kapan ia akan hidup seperti ini bersama Dewa. Menjadi seorang istri, tapi hanya dal
Sejak melihat kotak persegi yang tergeletak di atas rak, yang berada di gudang kecil pada kamar Dewa, pikiran Rindu selalu saja terusik. Tidak tenang. Rindu mengerti, kalau benda persegi yang ada di sana bukanlah satu-satunya yang ada di dunia. Hanya saja, semua tiba-tiba mengingatkan Rindu tentang beberapa hal yang terjadi di masa lalu. Rindu mendadak mulai tergelitik, untuk mencari informasi tentang kematian sang ayah yang sampai sekarang tidak kunjung ditemukan jasadnya. Mengapa Rindu tiba-tiba berpikir, kalau ayahnya saat ini sebenarnya masih hidup, tapi ada di suatu tempat yang tidak bisa dijangkau mata. Namun, di mana itu dan apa yang harus Rindu lakukan agar bisa menguak misteri yang kini menggantung di kepalanya. Di lain sisi, dengan melihat kotak berbahan fiber tersebut, Rindu jadi mengetahui sisi lain y
Haluuh semuaa ...Ada total 2000 koin gratis dari Sang Sekretaris dan Cinderella Hot Story untuk 10 pembaca yang beruntung. It means 200 koin untuk 1 pembaca. Caranya gampang dund, yaitu : 1. Kasih komen bintang ***** di salah satu novel on going yang saia sebut di atas. NOTE : Bukan komen di bab yakk, tapi di luar bab yang ada bintangnya.2. Follow igeh saia @kanietha_ Gampang, kan ~~ Bagi yang beruntung, akan diumumkan tanggal 4 April yakk.Makasiy banyak buat yang sudah sabar menunggu update dari saia yang belakangan ini rada riweuh dengan dunia nyata. Kisseeedd .... PS : Bakal ada hadiah plus-plus untuk 3 orang pemberi gems terbanyak di masing-masing cerita, dan akan diumumkan setelah tamat yakk. ¡Buena suerte!
Setelah membuka mata, kepala Rindu reflek menoleh pada sisi tempat tidur yang ada di sebelahnya. Kosong, dan tidak ada jejak kusut yang terlihat pada sprei, maupun bantal yang ada di sampingnya. Itu berarti, Dewa tidak pulang ke apartemen tadi malam.Rindu sempat menahan kantuk hingga hampir tengah malam, karena ingin menunggu Dewa pulang. Namun, karena kelopak matanya sudah tidak sanggup terbuka, akhirnya Rindu pun terlelap. Hingga baru saja bangun, ketika bias mentari mulai merasuk melewati kaca jendela.Rindu buru-buru bangkit lalu meraih ponselnya di atas nakas untuk menghubungi Dewa. Rindu menunggu nada sambungnya terhubung, dengan jantung yang mulai berdetak tidak nyaman. Apa hanya karena Rindu sedang mendapatkan jadwal bulanannya, Dewa langsung berubah sedemikian rupa?“Halo, Yank.” Rindu buru-bur