Share

I am Stupid

Lagi dan lagi kakak kelasnya itu menjadi penolong untuknya saat dia terluka, sementara itu manusia lain di sana tertawa keras, seakan dia adalah badut yang lucu dan patut untuk ditertawakan. Rasanya ingin menangis keras, namun dia hanya menahanya di dalam hati. 

“Terima kasih, Kak Arie.”

“Hmm sama-sama, lain kali berhati-hatilah.”

“Terima kasih, Kak.”

Arie berlalu dari hadapan Irena dengan wajah dinginnya, Pie terlihat terburu-buru mendekati Irena.

“Ngapain Kak Arie?”

“Ngasih ini.” Irena menunjukkan sebungkus tisu basah pada Pie.

“Hoh? Jadi dia beli ini tadi buat kamu, dia sampai diolok-olok sama teman-temannya.”

“Hah serius?”

“Iya serius, Kak Arie baik ya sama maneh. Hmm jangan-jangan dia—”

“Stop enggak usah diteruskan dan jangan mengada-ngada. Mana airnya aku haus.”

Irena seperti ikan mujair yang kehausan, dia meminum habis air mineral yang diberikan Pie padanya. Rasanya cukup sak

Irena_wang

selamat membaca karya saya ^^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status