Share

Cinta Berbeda Kasta
Cinta Berbeda Kasta
Penulis: Penulis Jari

BAB 1

Disini kita akan bercerita tentang salah seorang pemuda bernama Harry yang berjuang dalam kerasnya realitas kehidupan, untuk mengejar cita-cita menjadi pengusaha dan membangun perusahan besar didunia perdagangan internasional. 

Harry saat ini adalah pemuda biasa yang lahir dari keluarga sederhana dan hidup dilingkungan perkampungan yang masih terlambat dalam menyesuaikan perkembangan dunia saat ini, terbukti dengan mayoritas penduduk nya yang sumber penghasilan ya dari bertani dan berkebun, sebagian kecil ada juga yang menjadi Guru PNS, pegawai kepemerintahan, pedagang, buruh, dan berbagai macam profesi lainnya.

Harry merupakan salah satu pemuda yang lahir dari keluarga buruh dan kakek nenek nya yg sudah meninggal dulunya seorang petani. Setelah ayahanda meninggal ketika umurnya baru 6 bulan, ibu Harry berjuang banting tulang untuk mencukupi semua kebutuhan hidup keempat anaknya termasuk Harry, dengan bekerja disalah satu perkebunan teh milik PK Ujang, salah-seorang saudagar kaya yang memiliki sekitar 5 hektar perkebunan teh dan kopi.

Selain itu PK Ujang memiliki toko kelontongan yang cukup besar, bisa dibilang hampir semua warung-warung kecil belanjanya dari toko PK Ujang, bahkan langganannya bukan hanya dari kampung Harry saja, dari luar kampung juga cukup banyak, karena memang harga yang ditawarkan di toko PK Ujang murah dan bisa bersaing dengan harga di pasar induk yang jaraknya lumayan cukup jauh, untuk bisa kepasar induk membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan kalo naik angkutan umum.

Harry memiliki 3 Kaka laki-laki, dua sudah memiliki keluarga dan satu masih mencari jatidiri. Diusianya yang kini sudah menginjak 24 tahun, Harry bekerja di sebuah perusahan kecil yang memproduksi makanan ringan dengan target pasarnya adalah pasar tradisional dan warung-warung kecil, sementara Harry ditempatkan dibagian pemasaran Lapangan yang target pasarnya warungan, tentunya harga jual ke pasar dan ke warung berbeda, karena sekala pembelian dan kecepatan perputarannya pun berbeda.

Harry memang tipikal orang yang mempunyai pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang di kampungnya termasuk juga di keluarga, mungkin karena dilatar belakangi dengan pendidikan yang hari terima lebih luas ketimbang kakak-kakak nya. Ya, Harry pernah mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan, semntara kakak-kakaknya paling tinggi ditingkat SMP dan yang paling tua hanya sampai SD.

Ketika kakak-kakaknya semua bekerja menjadi buruh di tempat orang lain dengan gaji yang pasti didapat setiap bulan, Harry malah memilih berdagang. Karena menurutnya dunia perdagangan itu adalah kunci suskes dari semua perusahan, bisa dibilang ujung tombaknya, tidak ada sebuah perusahaan yang tidak berdagang walaupun yang diperdagangkannya adalah berupa jasa.

Dunia kampus sudah merubah cara pandangnya dalam melihat dunia, kebodohannya dimasa lalu, kini dia sadarai telah salah menilai dunia. Semuanya menjadi lebih rasional dan sangat mungkin dengan apa yang dikatakan motivator katakan ketika Dia pernah terjerumus dalam dunia bisnis Multi level Marketing.

" Sukses itu mudah, asalkan kita sudah punya kuncinya" kata motivator yang ada dalam ingatannya, dan Harry kini dirasa sudah tahu kuncinya.

Disisi lain Harry yang juga sudah beranjak dewasa yang nantinya harus berpikir untuk berkeluarga memiliki istri dan anak, berusaha mengobati hatinya yang sudah beku. Berlabuh dimasa lalu membuat hatinya seakan sulit untuk terbuka, menerima dan mengganti kenangan-kenangan dahulu dengan membuat sebuah cerita baru dan romansa cintapun beradu mengiringi kisah perjalanannya. Entah bersama siapa, yang pasti dia hanya berharap bisa melupakan kisah cinta masa lalu nya.

Seketika itu Harry tersadar dari lamunan dan bangun dari duduknya. "Buang-buang waktu saja" ucap Harry setelah beberapa menit dia hanyut dalam pikirannya sendiri. Harry bergegas menuju motor tuanya yang sedari tadi terparkir dipinggir jalan.

"Bi! Saya lanjut lagi ya, ini dagangan masih banyak, bisa-bisa nanti pulang hanya bawa keringat saja" seru Harry kepada si bibi warung yang sudah lama menjadi langganannya dari pertama dia terjun kedunia dagang setelah putus kuliah karena kurangnya biaya. "Iya, semoga laris manis dagangannya" sahut si bibi warung. "Iya Bi, aamiin".

Motor tua yang membawa barang dagangannya pun langsung Harry coba nyalakan," dasar si bambrang ! Pengertian sedikit kenapa sih, ini dagangan masih banyak nih, bisa-bisanya kamu mogok" gerutu Harry pada motornya yang susah nyala.

*

Matahari sudah mau sembunyi, terlihat Harry sudah memarkirkan motornya didepan rumah, kebetulan disamping para tetangga sedang duduk-duduk santai sambil bergosip, walaupun begitu tetangganya Harry pada ramah dan baik.

Pernah dulu ketika Harry masih dibangku SD bersama kakaknya Deni pulang sekolah belum makan, karena memang dirumah tidak ada nasi. Kalo mau makan paling nanti harus menunggu Ibunya pulang kerja bawa makanan, baru bisa makan. Ketika itu Ibu Aminah datang kerumah dan mengantarkan nasi berikut lauk pauk nya, dia tahu akan kondisi keluarga Harry saat itu, momen itu sampai sekarang masih diingatnya.

"Harry, baru pulang kerja ?" Tanya seorang wanita setengah abad menyerunya dari kerumunan tetangga.

"Oh, iya Bu Aminah"

"Gimana jualannya, laris ?"

"Alhamdulillah Bu, tinggal sisa sedikit lagi" sahut Harry sambil tersenyum ramah.

"Oh, iya tadi siang ada perempuan yang nyarin kamu, dia cantik loh" kata Bu Aminah sambil tersenyum merayu.

" Siapa yang nyariku, perasan Aku tidak punya teman perempuan, mana cantik lagi katanya ?" Gumam Harry, "siapa Bu ?".

"Ngakunya sih teman kamu, tapi ketika ibu katakan kamu lagi tidak ada dia langsung pergi lagi" jawab Bu Aminah.

"Oh, iya Bu mungkin dia teman aku" ucap Harry sambil tersenyum, tapi dalam pikirannya Harry terus bertanya siap wanita yang mencarinya itu ? Apa mungkin temanya semasa di kampus ? Atau siapa ya ?

Harry pun bergegas membereskan sisa barang dagangannya yang akan disetorkan kembali besok ke pabrik. Dan rutinitas itu akan terus berulang entah sampai kapan, sejak 2 tahun lalu dia cuti dari kampus dia mulai terjun kelapangan untuk berjualan karena ada ajakan dari temannya yang memang sudah lebih dulu dari Harry. 

Kesuksesan itu memang bukan hal yang rumit untuk diartikan, masing-masing orang punya persepsi sendiri tentang hal tersebut. Kesuksesan tidak harus selalu terpaku pada harta dan jabatan atau pada semua materi yang ada dunia. Karena sukses adalah sebuah perasaan bahagia, tanpa materi dan semua unsur padat yang ada di bumi.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status