Share

Paman dan keponakan

Membaca pesan itu sungguh menjengkelkan bagi Kamila. Begitu jengkel sampai membuat tangan nya terlihat bergetar menggenggam erat ponsel sebab marah. ia begitu tak tahan melihat sikap pria ini yang semakin semena-mena padanya.

Aroon ragu bahwa Kamila akan mematuhi untuk diberi hukuman setelah melihat mimik wajah Kamila terlihat begitu marah usai membaca pesan dari Tuannya, Miko.

"Aroon dengar, aku tidak akan melakukan apa-apa untuk arahan mu padaku, sekarang sampai pria itu pulang" Tekan Kamila

"Nona, tapi kenapa? Jika anda menolak, anda akan mendapat hukuman dua kali lipat" Nasehat Aroon

Kamila menjulurkan ponsel pada pengurus Aroon untuk Aroon lihat sendiri. Aroon menerima, dan melihat, sekarang ia jadi tahu alasan kenapa Kamila menolak hukuman dari Miko.

"Nona, anda harus memberi tahu tuan tentang ini terlebih dulu"

"Masa bodoh" Ucapnya acuh

Aroon menghela berat, terpaksa ia yang harus menyelesaikan konflik ini.

"Permisi sebentar nona, saya akan menelpon tuan muda"

Pengurus Aroon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status