Share

Bab 18. Foto Ayah

Ketika sudah duduk di bangku mobil, Zemi segera menyalakan mesin sambil bertanya, “Aku tahu tempat yang enak untuk sarapan. Gimana kalau kita sarapan di sana sekarang?”

Wuri sedikit terkesan dengan perhatian Zemi, tapi di hatinya selalu mengingatkan bahwa dia adalah seorang laki-laki yang sudah memiliki kekasih.

“Tapi aku sudah sarapan tadi,” jawab Wuri ramah.

‘Sebenarnya, apa maksud semua ini?’ batin Wuri selalu bertanya-tanya dengan tingkah Zemi, serta risih, tidak biasa dekat dengan Zemi.

Wuri ingat semuanya yang sempat mereka bicarakan kemarin malam, membuatnya menduga bila Zemi bersikap sebaik ini padanya karena menduga bahwa dirinya adalah anak dari sahabat kakeknya. Akhirnya Wuri menjadi lebih tenang dan menerima Zemi dengan hangat.

“Mungkin, lain kali.” Wuri segera memperbaiki jawabannya, agar Zemi tidak terlalu kecewa, dia menolak ajakannya sebanyak dua kali.

“Baiklah,” kata Zemi sambil melajukan kendaraannya.

Wuri diam, tidak mengatakan di mana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status