Share

Obatnya Hanyalah Bertemu

“Semua ini tidak sepadan dengan apa yang sudah kamu lakukan. Rasa sakit yang kamu rasakan tidak lebih besar dari rasa sakit yang saya rasakan saat kehilangan Arya. Kamu pantas untuk mendapatkannya!” cecar Laras setelah memberikan Ayda sebuah tamparan keras.

Semua orang yang berada di ruangan pun menatap prihatin ke arah Ayda. Caca yang juga terkejut melihat Ayda diserang pun langsung mendekatinya.

“Mbak Ayda,” panggil Caca yang tak bisa tinggal diam.

“Saya baik-baik saja,” jawab Ayda sambil memegang pipinya yang terasa panas dan terlihat merah.

Sebagai manusia biasa, Ayda tak bisa berbuat banyak untuk melindungi dirinya. Di sisi lain ingin rasanya Ayda melawan, tapi ia tidak ingin terlihat sama dengan Laras yang tak bisa mengontrol emosinya. Cukup Ayda yang terluka, orang lain tak perlu merasakannya.

Tanpa mengatakan apapun, Ayda yang tak ingin memperpanjang masalah pun hendak melangkah pergi. sudah cukup sebuah tamparan menutup perdebatannya dengan Laras. Ia harap semua ini sudah cuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status