Share

Bab 124

Author: Yovana
Felix mengundang mereka dengan penuh antusias, sementara Marlon juga tidak bisa menolak.

Namun, dia sudah ada janji malam ini.

Marlon berpikir sejenak, lalu menatap Felix sambil berkata, "Aku dan Pak Asher dari Tim Perlindungan Peninggalan Budaya sudah membuat janji makan malam dengan tim pengacara malam ini. Kalau Pak Felix nggak keberatan, bagaimana kalau kamu ikut dengan kami?"

Felix tersenyum simpul. "Aku sangat menghormati siapa pun yang ingin berkontribusi untuk pelestarian artefak. Akan sangat menyenangkan kalau aku bisa mengenal mereka."

Di sebuah restoran pribadi di Kota Lenon.

Ketika Marlon dan yang lainnya tiba di ruang VIP, Ahser dan yang lainnya sudah tiba.

Asher dan Marlon adalah teman sekelas lama. Keduanya sudah memiliki visi yang sama sejak mereka masih kuliah. Bahkan sampai di usia ini, keduanya masih berkontribusi untuk negara dengan penuh tekad.

"Pak Marlon, kemarilah. Ayo, biar aku perkenalkan. Ini adalah pengacara papan atas nomor satu yang terkenal di Kota Amar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 615

    Vanesa refleks melangkah mundur dan ingin melarikan diri, tetapi Jerry tidak memberinya kesempatan.Dua orang tentara bayaran bergegas masuk, memegang lengan Vanesa dan menahannya agar tidak bisa bergerak.Jerry secara pribadi mencekoki Vanesa dengan semangkuk makanan obat itu.Vanesa memuntahkan sebagian besar dan Jerry melempar mangkuk itu ke atas lantai.Dia mengeluarkan sapu tangan dan menyeka tangannya. "Nggak masalah kalau terbuang sia-sia, besok masih ada lagi."Vanesa balas memelototi Jerry, tetapi tidak memaki ataupun marah.Dia hanya tersenyum dingin.Namun, senyumannya itu justru memicu reaksi Jerry.Jerry memegang dagu Vanesa dan bertanya sambil menggertakkan gigi, "Kenapa kamu tersenyum?"Vanesa tidak mengatakan apa-apa.Makin dia bersikap seperti ini, makin kesal pula Jerry!"Vanesa, apa berada di dekatku membuatmu merasa jijik?""Iya." Vanesa menjawab dengan tegas.Jerry tersenyum."Nggak apa-apa, sebentar lagi kamu nggak akan berpikir begitu."Vanesa sontak bergidik.Di

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 614

    Jake terdiam sesaat dan menatap Risa dengan tajam. "Kok kamu bisa tahu?""Vanesa menghubungiku secara pribadi sebelumnya."Jake sontak terkejut. "Vanesa menghubungimu atas inisiatifnya sendiri?""Iya," jawab Risa. "Dia bilang Jerry agak gila sekarang. Dia mengalami sesuatu baru-baru ini dan merasa Jerry nggak akan melepaskannya begitu saja, jadi dia membayarku untuk kembali dan membantumu melindungi kedua anaknya.""Apa maksudmu?" tanya Jake dengan cemas. "Maksudmu, Vanesa tahu dia akan berada dalam bahaya?"Risa mengangguk. "Sejak Jerry memberinya sekantong permen itu, Vanesa selalu waspada terhadapnya. Dia tahu Jerry mungkin melampiaskan kemarahan dan kebenciannya terhadap kedua anak itu karena Steven, jadi Vanesa bersedia mengambil risiko apabila komprominya dapat menjamin keselamatan kedua anaknya.""Apa maksudmu dengan mengambil risiko?" Mata Jake menjadi memerah karena cemas. "Apa sebenarnya yang akan Vanesa lakukan?""Dia punya rencananya sendiri. Sekarang yang harus kamu lakuka

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 613

    Di Kota Amari.Sehari setelah Vanesa menghilang, Jake pun hendak melapor polisi. Namun, tepat ketika dia tiba di kantor polisi, Risa tiba.Saat Jake keluar dari mobil, Risa bergegas menghampiri dan mendorongnya kembali ke dalam mobil.Pintu mobil terbanting menutup.Jake bereaksi dan langsung mendorong Risa dengan marah!"Risa, dasar kamu gila! Lepaskan aku!"Posisi Risa agak canggung saat ini, satu kaki di konsol tengah dan kaki lainnya di lantai mobil. Kedua kaki jenjang Jake sendiri berada di tengah-tengah.Tidak peduli seberapa luas mobil Land Rover itu, tetap saja dua orang dewasa tidak muat duduk di kursi pengemudi.Posisi yang ambigu ini membuat Jake merasa marah.Wajahnya sontak memerah dan terasa hangat.Risa sebenarnya tidak berniat melakukan apa-apa, tetapi jadi tergoda saat melihat reaksi Jake.Tangannya perlahan bergerak naik dari bahu Jake dan akhirnya melingkari lehernya."Oho, apa Pak Jake merasa malu?"Jake hanya diam."Aku nggak menyangka Pak Jake begitu polos!" Ujung

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 612

    Vanesa menatap makanan obat yang diletakkan di depannya sambil mengernyit.Jerry pun menatap Vanesa. "Kamu takut kuracuni?"Vanesa balas menatap.Dia memang takut."Kak Vanesa, minumlah. Ini semua berkat kebaikan Dokter Jerry." Davina menatap Vanesa sambil tersenyum manis.Vanesa melirik Davina.Lalu, dia mengambil mangkuk itu dan langsung menenggaknya sampai habis.Enak juga, rasa obatnya tidak begitu tajam.Setelah minum, Vanesa meletakkan mangkuk kosongnya di atas meja, lalu berdiri dan berkata dengan dingin, "Aku sudah kenyang, aku mau ke kamar dulu buat istirahat."Jerry tidak menghentikannya.Setelah Vanesa kembali ke kamar, dia langsung bergegas ke kamar mandi dan menutup pintu.Tidak lama kemudian, suara muntah terdengar dari kamar mandi ....Beberapa menit kemudian, Vanesa membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.Saat mengangkat pandangannya, dia bertemu tatap dengan Jerry ....Vanesa sontak tertegun.Jerry menatapnya sambil tersenyum. "Vanesa, nggak baik memuntahkan makanan

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 611

    Jerry tidak kembali sampai malam.Ketika dia akhirnya pulang, Davina sudah kembali ke kamarnya.Vanesa sedang duduk di ruang tamu di lantai pertama.Jerry masuk dan melihat Vanesa duduk sendirian di sofa. Dia berjalan menghampiri, lalu melihatnya dan bertanya, "Apa kamu menungguku?"Vanesa mengangkat matanya untuk menatap Jerry. "Jerry, ayo bicara."Jerry pun tersenyum kecil. "Boleh kalau mau bicara soal pernikahan, tapi hal-hal lain nggak perlu dibicarakan.""Oke." Ekspresi Vanesa terlihat dingin. "Aku nggak keberatan menikahimu, tapi syaratnya kita harus pulang dan menikah di sana. Lalu, aku juga mau kita membuat perjanjian pranikah denganmu dan aset kita harus ada akta kepemilikannya."Jerry menatap Vanesa.Sikap Vanesa yang melunak ini agak tiba-tiba.Namun, Jerry segera paham."Apa yang dikatakan Davina kepadamu?""Memangnya apa yang bisa dia katakan padaku?" Vanesa balas mencibir, "Dia sekarang orang yang sangat bergantung pada cinta. Dia sudah bertekad akan melahirkan anakmu, ta

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 610

    "Aku lapar. Aku turun karena ingin makan sesuatu," kata Davina sambil berjalan mendekat dan menatap Vanesa. "Kak Vanesa juga pasti lapar. Ayo kita makan bersama."Vanesa menatap Davina. Jika bukan karena Davina sedang hamil, Vanesa pasti sudah menamparnya.Dia pun balas menatap Davina dengan dingin. "Kamu mengkhianatiku hanya karena aku bersikeras mengakhiri kontrak denganmu?""Kak Vanesa, setiap orang punya pendiriannya masing-masing. Kuharap kamu mengerti."Vanesa tertawa. "Kamu melahirkan anaknya, tapi dia malah memaksa menikah dengan orang lain. Bisakah kamu menoleransi ini?"Davina pun balas tersenyum getir. "Kalau aku nggak tahan, anak ini nggak akan bisa lahir ke dunia."Vanesa tertegun.Jerry ternyata menggunakan anak itu untuk mengancam Davina."Davina, apa kamu nggak mengerti? Jerry menggunakan cintamu untuk mengendalikanmu. Bisakah kamu sadar!""Kak Vanesa, aku nggak bisa memutuskan siapa yang dicintainya, tapi anak ini adalah darah daging kami. Kami punya anak dan anak ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status