Share

Bab 353

Author: Yovana
Ketika Amanda dan Marlo mengetahui bahwa Vanesa akan kembali, perasaan mereka sedikit rumit dan berat.

Namun, dalam hati mereka juga memahami bahwa perjalanan kali ini memang harus dilakukan. Jadi, mereka tidak mengatakan apa-apa lagi.

Rumah ini dibeli oleh Vanesa. Di Kota Guwan, ini tidak bernilai banyak, tetapi Vanesa sangat menyukainya. Jadi, dia berencana tetap mempertahankannya.

Ketika semua sudah berakhir, mungkin dia akan kembali untuk menetap di Kota Guwan.

Ini adalah kota kecil dengan indeks tingkat kebahagiaan yang tinggi. Dibanding hiruk pikuk kota besar, Vanesa lebih menyukai tempat ini!

Vanesa hanya mengemas beberapa pakaian dan kebutuhan sehari-hari sederhana. Barang yang akan dibawa pulang tidak banyak.

Ada dua koper, satu untuknya, serta satu untuk Bella.

Keesokan harinya, Steven datang sendiri untuk menjemput mereka ke bandara.

Setelah mengetahui Jake juga akan kembali ke Kota Amari bersama-sama, Steven hanya menatap Jake dalam-dalam.

Putrinya berada di pelukan Jake,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Titin Hartini
kasian sekali hidup Vanesa selalu di bayang Bayangi Steven,.... hadeeeh kapa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 417

    Jessica dan Regan mendirikan tenda di area rumput sebelah Vanesa dan kawan-kawan.Jake yang melihatnya langsung merasa kesal."Dua orang itu kenapa sih? Kok nggak pergi-pergi juga?"Vanesa juga sedikit kesal.Akan tetapi, tempat ini sangat luas. Jadi, siapa yang datang lebih dulu, boleh memilih tempat.Vanesa juga tidak bisa berkata apa-apa.Jake sudah memasang kanopi dan sedang bersiap mendirikan tenda.Tania juga sangat terampil. Dalam waktu singkat, dua tempat tidur gantung sudah terpasang sempurna.Bella dan Alfredo berbaring masing-masing di satu tempat tidur gantung, sementara Zaina dan Tania mengayunkan mereka dengan pelan.Tawa ceria anak-anak terus terdengar tanpa henti.Jessica mengajak Regan untuk mendirikan tenda di area kosong di sebelah Vanesa dan yang lainnya."Regan, aku bisa melakukannya sendiri. Kamu pergi saja main sama mereka."Regan mengangguk senang dan berbalik menuju area tempat tidur gantung."Hei!"Jake melihat Regan hendak mendekati dua balita itu, langsung m

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 416

    Dalam dua hari terakhir, Felix kembali ke Negara Kartan untuk urusan pekerjaan, sementara Alfredo masih di rumah Jerry untuk pemulihan. Felix pun memutuskan membiarkan Zaina dan Alfredo tetap tinggal di Kota Amari.Jake sudah menyiapkan mobil RV sebelumnya.Termasuk Tania, ada empat orang dewasa dan dua anak, berangkat menuju tempat berkemah.Tempat perkemahan itu berada di pinggiran kota, hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit berkendara dari pusat kota.Sepanjang perjalanan, Bella dan Alfredo saling bercanda dengan riang. Dua bocah ini tidak pernah bertengkar dan sangat akur.Empat puluh menit kemudian, mereka tiba di tempat perkemahan.Danau yang dipadu dengan langit biru dan padang rumput hijau menjadikan tempat ini lokasi perkemahan akhir pekan yang sempurna.Jake memarkir mobilnya.Mereka pun turun dari mobil.Bella merengek ingin bermain layang-layang. Dia pun menarik Alfredo menuju kios yang menjual layang-layang.Tania dan Zaina segera mengejar mereka."Bella, pelan-pelan! J

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 415

    Sesuai instruksi Hanna, Anna pergi ke apotek untuk membeli obat luka.Begitu pulang, Hanna sendiri yang mengajarinya cara mengoleskan salep dan membalut luka.Setelah semua selesai, Anna menatapnya lama, seolah ingin bicara tetapi ragu.Hanna tahu dia tidak bisa menyembunyikannya dari Anna. Dia menghela napas, lalu berkata, "Aku mengidap depresi."Anna mengatupkan bibirnya.Sebenarnya dia sudah menduga."Tolong simpan rahasia ini, ya?" ucap Hanna. Dia menatap Anna sambil berkata dengan tulus, "Penyakitku nggak boleh diketahui siapa pun. Aku sudah rutin minum obat. Kejadian seperti tadi sudah jarang terjadi."Anna menatap Hanna dengan tatapan rumit. Dia berkata, "Kak Hanna, seharusnya kamu periksa ke dokter.""Aku sudah periksa," jawab Hanna. Dia tersenyum putus asa, lalu berkata, "Kamu lihat sendiri, biasanya aku tampak baik-baik saja. Semua masalah muncul karena ibuku terus memerasku."Anna tahu akhir-akhir ini Camelia memang terus-menerus memeras uang Hanna. Jumlah uang yang dia min

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 414

    Sebuah dentuman keras terdengar, ponsel hancur berantakan di lantai.Hanna memegangi kepalanya, berjongkok, lalu mengeluarkan teriakan yang melengking.Ingatan kelam dari usia tujuh belas tahun kembali muncul di benaknya."Camelia, aku benci padamu! Aku benci padamu!" teriak Hanna.Dia berteriak histeris, kedua tangannya terus mencabik-cabik rambutnya sendiri.Namun, rasa sakit dari kulit kepalanya sudah tidak cukup untuk meredakan mentalnya yang hancur.Hanna mendongak, matanya melihat ke sekeliling kamar.Dia tiba-tiba berdiri dan berlari ke arah minibar.Sebuah vas bunga di atas meja dia angkat tinggi-tinggi, lalu dihantamkan keras ke lantai.Prang!Vas itu pecah berkeping-keping, serpihannya berhamburan ke segala arah.Mata Hanna menunjukan tatapan aneh penuh kegembiraan. Dia segera berjongkok, meraih sekeping kaca vas itu, lalu menggores lengan tangannya sendiri."Kak Hanna!" teriak Anna.Anna menjerit, lalu berlari dan berusaha menahan tangan Hanna.Namun, dia terlambat. Darah se

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 413

    Sabdi membawa Hanna dan Chika menghadap bos besar perusahaan, yaitu Tuan Ketujuh.Tuan Ketujuh menatap Chika dengan penuh minat. Hanya berbincang sebentar saja, dia langsung menyuruh asistennya mengeluarkan kontrak.Begitu kontrak sampai di tangan, hal pertama yang Chika cari tentu saja jumlah uang kontrak.Chika sangat gembira saat membaca nominal itu.Jumlahnya 100 miliar!Tawaran tertinggi dari perusahaan lain yang sebelumnya mencoba merekrutnya hanya sampai 60 miliar.Chika merasa sangat beruntung, dia segera menandatangani kontrak tanpa pikir panjang.Setelah mendapatkan uang kontrak senilai itu, Chika segera mentransfer 16 miliar ke rekening Hanna.Hanna terkejut melihat nominalnya.Chika menggenggam tangan Hanna dengan erat, lalu berkata dengan suara rendah, "Kak Hanna, aku tambahkan 6 miliar untukmu, tolong bantu aku rahasiakan ini dari nenekku. Katakan saja uang kontraknya hanya 60 miliar, ya?"Hanna langsung paham.Keluarga Winston sejak dulu pilih kasih pada anak laki-laki.

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 412

    Chika berkata, "Aku memang terkenal, tapi apa gunanya? Aku bahkan belum punya perusahaan manajemen. Akhir-akhir ini, memang ada beberapa yang mau menawari kontrak, tapi kamu juga tahu, lagu-lagu kita ini semua hasil curian. Aku takut …."Hanna merasa sedikit jengkel dengan kebodohan Chika.Namun, dia butuh uang sekarang.Hanna berpikir sejenak, lalu berkata, "Begini saja, aku bisa merekomendasikanmu ke perusahaanku. Kalau kamu menandatangani kontrak di sana, kita bisa saling menjaga.""Tapi gimana kalau bos perusahaanmu tahu soal ini?" tanya Chika."Tenang saja. Aku sudah jujur dengan manajerku. Kita bilang saja lagu-lagu ini hasil kita beli dari orang lain," ucap Hanna. Dia melanjutkan, "Hal seperti ini sudah biasa di dunia hiburan. Dengan popularitas kita sekarang, perusahaan pasti lebih memilih melindungi kita. Asal kita terus punya nilai jual, perusahaan tidak akan menyelidiki asal lagu itu."Ucapan Hanna membuat hati Chika tertarik. Dia bertanya, "Kalau begitu, bisa tolong kamu t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status