Share

Bab 53

Penulis: Yovana
Vanesa tetap memilih melakukan operasi.

Stella merasa Vanesa sekarang belum tenang. Jadi, dia menyarankan sahabatnya untuk pulang, mandi air panas, tidur nyenyak, serta menunggu bangun besok sebelum memutuskan semuanya.

Namun, sikap Vanesa sangat tegas!

Ketika Stella melihat ini, dia tidak lagi membujuknya.

Sebenarnya, Stella bukannya merasa Vanesa lebih baik mempertahankan anak Steven.

Stella hanya merasa takut Vanesa sekarang sedang dipengaruhi emosi. Takut wanita itu membuat keputusan yang salah secara impulsif, serta akan menyesal nantinya. Oleh karena itu, Stella berusaha memberi nasihat.

Karena sikap Vanesa sudah penuh tekad, sebagai sahabatnya, Stella tentu akan mendukung!

Malam itu, Stella menemani Vanesa pulang ke Kompleks Acacia.

Sesampainya di rumah, dia mendorong Vanesa masuk ke kamar mandi.

"Mandilah dengan air panas dulu. Aku akan memasak mi. Setelah kamu selesai mandi, kamu bisa langsung makan."

Vanesa mengangguk.

Stella mengingatkan lagi, "Jangan mandi terlalu lama. Kam
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Zulaika
apa gak bisa dibertahankan kehamilannya dan hidup ber 3 bersama anak2nya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 878

    Urat di dahi Emran menonjol. Luka di punggungnya yang tidak segera ditangani sudah menunjukkan tanda-tanda peradangan.Dia menahan nyeri yang menusuk hingga ke tulang, tetapi tetap berkata, "Aku dan Julia nggak punya hubungan apa-apa. Aku akan mengklarifikasi. Aku nggak akan membiarkan Alya jadi bahan tertawaan di Kota Amari. Aku akan mengembalikan kebanggaan yang seharusnya jadi miliknya.""Sudah terlambat bagimu untuk mengatakan ini sekarang. Sekalipun citramu ditangani sebaik apa pun, apa gunanya? Skandal seperti ini akan meninggalkan noda permanen di lingkaran itu. Luka yang kamu berikan pada Alya sudah terjadi. Emran, apa kamu masih belum mengerti? Kamu nggak akan bisa menebus semua itu.""Ayah, aku mengerti semua yang Ayah katakan. Tapi, keadaan sudah sejauh ini dan aku nggak mungkin meninggalkan Alya. Aku akan berusaha menyelesaikan semuanya. Soal masalah ini ...." Emran memejamkan mata, menarik napas panjang. "Intinya, aku nggak akan bercerai.""Hmph!" Lukas menggeleng. "Nggak

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 877

    Pukul empat pagi, guntur dan kilat berhenti, hanya menyisakan hujan malam yang turun dengan deras.Dari aula leluhur Keluarga Witanda, terdengar suara cambukan.Arnan dan Dila hanya duduk diam di dalam kamar. Karena usia yang sudah lanjut, pendengaran mereka tidak lagi tajam dan tidak bisa mendengar dengan jelas, tetapi mereka tahu bahwa cucu sulung yang mereka besarkan tidak akan luput dari pukulan malam ini.Fiona sempat menelepon, tidak menjelaskan secara detail, tetapi berpesan dengan menekankan agar mereka berdua tidak keluar untuk menengahi. Fiona mengatakan bahwa Emran telah menindas Alya sampai masuk rumah sakit.Karena sudah sampai pada tahap masuk rumah sakit, meskipun Arnan dan Dila tidak tahu persis situasinya, mereka tahu bahwa saat seperti ini bukanlah waktunya untuk mengasihani cucu mereka.Malam itu, Emran dicambuk sebanyak 36 kali.Lukas berkata, "Tiga puluh enam cambukan ini agar kamu ingat kalau kamu sekarang adalah orang dewasa berusia 36 tahun! Katanya pria mapan d

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 876

    "Soal alasannya, Ibu nggak perlu tahu."Fiona tertawa marah. "Kamu nggak berani bilang, ya? Emran, dengerin Ibu baik-baik! Lebih baik kamu jelasin semuanya sekarang! Kalau nggak, besok aku datangi si Julia itu. Aku akan bawa pengacara! Suruh dia balikin uang itu! Dia itu siapa sih? Kok bisa-bisanya uang Keluarga Witanda jatuh ke tangan dia!""Ibu, Ibu nggak tahu apa-apa. Bisa nggak jangan ikut campur? Masalah ini rumit dan melibatkan banyak hal, biar aku sendiri yang beresin.""Kamu yang urus?" Fiona menunjuk Alya yang terbaring di ranjang rumah sakit, matanya merah karena marah. "Begini caramu mengurus? Habisin empat triliun buat wanita luar, lalu bikin istrimu sendiri sampai masuk rumah sakit! Emran, oh Emran! Apa sebenarnya salah Alya sama kamu? Dia melahirkan anakmu, bertahuntahun membesarkan Ricky sendirian, dan tetap setia tanpa pernah mengeluh! Meski kamu nggak cinta dia, setidaknya demi anak yang dia lahirkan, kamu harus kasih dia hormat dan kasih sayang sebagai istri! Tapi, ka

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 875

    Alya tertidur lelap.Tubuhnya dingin.Namun, keningnya panas.Fiona panik, keluar dari kamar dengan ekspresi tegang. "Kita harus ke rumah sakit. Dia demam tinggi."Mendengar itu, ekspresi Emran langsung berubah. Dia hendak masuk, tetapi Fiona menahannya. "Kamu mau apa lagi?""Aku mau gendong dia ke mobil dan bawa dia ke rumah sakit," kata Emran sambil menatap ibunya, jakunnya bergerak susah payah karena menahan emosi. "Ibu, aku tahu ini salahku.""Kamu baru sadar sekarang? Terlambat!"Fiona menamparnya lagi. "Jangan bicara soal Alya mau memaafkanmu atau nggak. Aku sendiri sekarang merasa kamu nggak pantas untuknya!""Kalau mau pukul atau marahi aku, tunggu sampai aku bawa dia ke rumah sakit, oke?"Lukas menghela napas berat. "Prioritas utama sekarang adalah segera membawa Alya ke rumah sakit."Fiona mengusap air matanya.Emran memasuki kamar. Fiona khawatir jika dia bertindak kasar atau ceroboh, Alya akan kesakitan, jadi dia tetap berada di sampingnya sepanjang waktu, mengawasi dan mem

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 874

    Bajunya basah dan menempel di tubuh, membuatnya tampak sangat berantakan, tetapi sekarang dia tak sempat peduli.Setibanya di kamar, Emran memeriksa kondisi tubuh Alya.Sudut bibir Alya pecah, mungkin karena terbentur saat berusaha melawan, dan di siku terlihat beberapa memar.Melihat bekas cekikan di lehernya, Emran mengangkat tangan dan menampar dirinya sendiri dengan keras.Rasa sakit di pipinya sama sekali tak bisa meredakan penyesalan yang mendalam di hatinya.Dia benar-benar sudah gila. Mengapa bisa kehilangan kendali sampai sejauh itu?Alya pingsan dan kondisinya terlihat sangat buruk. Emran tahu, Alya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.Pintu kamar terbuka. Emran keluar dari dalam dan setengah menutupnya.Dodit melangkah maju dan langsung menampar Emran."Tamparan ini aku berikan atas nama Tuan Muda Vano!" Matanya merah. "Pak Emran, Nona kami memang sudah nggak punya siapa-siapa, tapi aku masih ada! Kalau berani, balas dendamlah padaku! Tapi, mulai hari ini, p

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 873

    Malam yang kelam membentang di langit.Malam yang seharusnya tenang itu, mendadak diterpa kilat yang membelah langit.Petir menyambar, hujan deras mengguyur.Teriakan Alya tertelan oleh suara guntur.Tes, tes.Rintik hujan menghantam kaca.Air dalam bak mandi memercik. Rambut panjangnya yang basah ditarik kasar.Pergelangan tangannya yang ramping ditekan dan dikunci oleh tangan besar seseorang di tepi bak yang keras.Teriakannya tertahan.Pada saat itu, keputusasaan yang hampir merenggut nyawa kembali menyerang Alya.Air mata menetes di sudut mata, jantung yang berdegup kencang mendadak berhenti, dan denging di telinga membuat dunia seakan membeku dalam keheningan.Angin kencang dan hujan badai melanda kota ini tanpa ampun.Hubungan yang sepenuhnya dipaksakan oleh Emran akhirnya hanya menyisakan kekacauan dan harga diri seorang perempuan yang hancur lebur.Saat Emran menyadari ada yang tidak beres, Alya sudah pingsan.Wanita itu tak bernapas, dadanya tak bergerak, dan pikiran Emran kos

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status