Share

Bab 668

Author: Yovana
Vanesa mengernyit. "Aku bisa saja menyewa perawat ...."

"Kalau mau sewa, sewa perawat perempuan saja karena ada beberapa hal yang memang nggak etis kalau aku, sebagai mantan suami, yang melakukannya."

Vanesa terdiam.

Steven menghela napas, nadanya sedikit melunak. "Vanesa, coba pikirkan dari sudut pandang lain. Aku adalah ayah dari anak-anak. Kalau aku merawatmu dengan baik, kamu akan pulih dan sehat, lalu kamu bisa mendampingi anak-anak dengan lebih baik. Dengan merawatmu, sebenarnya aku juga membantu diriku sendiri. Jadi, kamu nggak perlu merasa canggung."

Vanesa kembali terdiam.

Memang pantas Steven menjadi seorang pengacara. Jika harus berdebat, Vanesa merasa dirinya tidak akan bisa mengalahkan Steven, baik dalam hal logika maupun dalih!

Saat keduanya masih bersikeras enggan mengalah, terdengar ketukan di pintu kamar.

Steven segera berdiri dan membuka pintunya.

Stella berdiri di luar.

"Apa Vanesa sudah sadar?"

Steven bergeser memberi jalan. "Dia baru saja bangun dan belum makan. Ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Chairul Sulistiya Rahayu
kok vanesa keras kepala sih...... mbok yao kembali aja rujuk sama Steven
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 804

    Lahan pertanian ini sangat luas, cocok sekali untuk lokasi syuting film.Pembuatan film memerlukan pemesanan seluruh tempat yang mengharuskan negosiasi dengan pemilik pertanian.Namun, berkat bantuan pemilik wisma, pemilik pertanian itu langsung setuju ketika mendengar tempat itu akan digunakan untuk syuting film.Di era internet ini, perilisan film di masa mendatang akan mendatangkan pengunjung ke peternakan dan pemilik peternakan jelas memahami hal ini.Setelah mencapai kesepakatan dengan pemilik pertanian, mereka pun kembali ke wisma.Segala sesuatunya berjalan lebih lancar dari yang Vanesa duga.Dalam perjalanan, Vanesa meminta Cici untuk memesan tiket pesawat sehingga mereka dapat kembali ke Kota Amari keesokan harinya.Steven mencengkeram kemudi dan melirik Vanesa. "Jarang sekali kita bisa keluar. Kalau nggak terburu-buru, bagaimana kalau kita tinggal di Kota Yasar beberapa hari lagi?"Vanesa balas tersenyum lembut. "Nggak bisa, aku harus segera kembali dan mengadakan rapat denga

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 803

    Vanesa mengatupkan bibirnya.Ketika melihat bahwa Vanesa tidak membantah, Steven tahu dugaannya benar.Dia mencium pipi Vanesa dan melanjutkan."Identitas Tuan Ketujuh itu rumit dan istimewa, jadi nggak bisa diungkapkan begitu saja sebelum Operasi Abu-abu selesai."Vanesa ragu sejenak, lalu bertanya, "Apa itu berarti uang yang kamu investasikan juga ilegal?""Jangan khawatir, untuk apa aku memberikannya padamu kalau itu ilegal? Seperti yang dikabarkan, uang itu memang berawal dari kegiatan bawah tanah di Negara Agola, yaitu perdagangan senjata. Karena Operasi Abu-abu terlalu sulit untuk berkembang saat itu, kami harus menggunakan beberapa jalur kerja sama khusus. Contohnya adalah tentara bayaran seperti Risa yang nggak memiliki keberpihakan politik dan hanya mengincar uang. Identitas Tuan Ketujuh awalnya diciptakan untuk menghadapi mereka. Tentu saja, setelah situasi agak stabil, dana tersebut melewati beberapa putaran operasi dan menjadi legal sebelum mulai diinvestasikan di lingkaran

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 802

    Vanesa tertegun sesaat, lalu menoleh menatap Steven.Steven menyingkirkan beberapa helai rambut dari pipi Vanesa, lalu menundukkan kepalanya dan mencium lembut sudut bibir wanita itu."Berjanjilah padaku kamu nggak akan marah, oke?"Vanesa mengangkat alisnya. "Itu tergantung dari apa perbuatanmu. Kalau kamu berbuat salah padaku lalu berharap aku nggak marah, apa menurutmu itu adil?""Bukan begitu maksudku. Maksudku ...." Steven mengatupkan bibirnya dan berpikir sejenak, lalu melanjutkan, "Ini melibatkan beberapa aset pribadi."Vanesa langsung bisa menebak apa yang hendak Steven katakan padanya.Namun, Vanesa merasa Steven pasti tidak senang karena merahasiakannya darinya selama ini, jadi dia terpikir untuk memanfaatkan kesempatan ini dan menggoda pria itu."Aset pribadi? Memangnya kenapa? Jangan bilang kamu punya anak haram."Steven menjadi makin gelisah. "Vanesa, aku hanya pernah menyentuhmu. Anak-anakku hanyalah Bella dan Alfredo."Vanesa sengaja memperparah situasi. "Apa kamu lupa b

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 801

    Karena tidak dapat membujuk Vanesa untuk mundur, Steven pun berjalan mendekatinya dan berjongkok.Vanesa menatap Steven dengan bingung. "Kamu mau apa?""Aku akan menggendongmu di punggungku."Vanesa melirik Cici dan si pemilik wisma. Ada beberapa turis yang berada di sekitar pula ...."Nggak perlu. Aku kan sudah dewasa, nanti kelihatan aneh.""Lihatlah ke depan."Vanesa melihat ke depan.Seorang lelaki tua tampak sedang menggendong seorang wanita tua di punggungnya.Vanesa hanya terdiam.Cici menimpali dari samping, "Bu Vanesa, ada banyak orang yang merasa nggak enak badan di sini. Pak Steven tinggi dan kuat, jadi wajar saja kalau dia bisa menggendongmu. Lihat saja bagaimana lelaki tua itu menggendong wanita tua itu. Orang-orang pasti paham kok. Kondisi fisik setiap orang berbeda, jadi nggak perlu merasa malu.""Tapi .... Steven!"Vanesa masih ragu-ragu ketika Steven menarik pergelangan tangannya dan dia akhirnya bersandar di punggung pria itu.Tangan besar Steven memegang bokong Vanes

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 800

    Sekitar sepuluh menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka.Steven keluar mengenakan jubah tidur sutra berwarna biru tua.Pria itu sedang mengeringkan rambut pendeknya yang basah dengan handuk.Di atas tempat tidur, Vanesa bersandar di kepala tempat tidur sambil membaca naskah.Steven meliriknya, lalu menyalakan pengering rambut untuk mengeringkan rambutnya.Satu-satunya suara di kamar tidur yang tenang itu adalah suara mesin pengering rambut.Ketika rambut Steven sudah cukup kering, mesin pengering rambut dimatikan. Vanesa meletakkan naskah dan berbaring miring.Steven meletakkan mesin pengering rambut kembali ke tempatnya, lalu mematikan lampu dan pergi tidur.Steven memeluk Vanesa dari belakang.Vanesa bisa merasakan hawa dingin.Dia sedikit mengernyit. "Kenapa kamu mandi air dingin?""Biar reda." Steven memeluk Vanesa, tetapi panas yang baru saja mereda di tubuhnya langsung kembali.Namun, dia tidak melakukan apa pun. Dia hanya memejamkan mata dan berkata dengan suara lirih, "Sudah

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 799

    Selain itu, Stella dan Jake sedang menemaninya saat itu. Selain untuk mengurus Regan, Vanesa hanya menganggapnya sebagai liburan.Vanesa membalas pesan itu: [Semuanya sudah berlalu.]Di Vila Sungai Andan, Steven mengernyit menatap pesan itu.Sementara itu, kedua anaknya sedang bermain dengan Nayla di sampingnya.Vila itu dipenuhi gelak tawa anak-anak.Namun, entah kenapa Steven justru merasa gelisah.Dia berdiri dan menghubungi Noel. "Segera ajukan permohonan rute penerbangan. Aku harus pergi ke Kota Yasar."...Setelah makan, Vanesa dan Cici berjalan-jalan sebentar di sekitar sana sebelum kembali ke wisma mereka.Pemilik wisma mengingatkan mereka bahwa beberapa wisatawan dari tempat lain mengalami mabuk ketinggian saat mendaki gunung salju. Pemilik wisma menyarankan mereka untuk beristirahat lebih awal malam ini agar besok tetap energik sehingga lebih kecil kemungkinan mengalami mabuk ketinggian.Jadi, mereka berdua kembali ke kamar lebih cepat.Vanesa kembali ke kamarnya dan melirik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status