Share

Impian Asma

“Aku memang tidak menutup-nutupi keinginanku yang ingin menjadi nyonya Arya. Jadi, jangan harap kamu akan bisa menjadi nyonya di rumah ini,” ucap Liana dengan percaya diri.

Liana memang baru saja tiba di rumah Arya. Seperti biasa jika Liana sedang libur kuliah, dia akan menyambangi rumah Arya setiap hari.

Asma tersenyum miring mendengar kepercayaan diri Liana. Ada perasaan kasihan kepada sosok gadis di hadapannya ini. Apakah memang Liana benar-benar mencintai Arya atau hanya sekedar obsesi.

“Terlalu percaya diri sekali dirimu. Padahal, kamu sudah ditolak berkali-kali oleh Arya. Tetapi, kamu terus saja mengejarnya. Menurutku itu membuat Arya semakin menjaga jarak denganmu.”

Ucapan Asma membuat Liana mengepalkan tangannya. Ketika dia akan menjawab ucapan tersebut, Ibu Intan datang. Dia sudah pulang ke rumah setelah pergi ke warung.

“Eh, ada Liana. Kapan datang Li?” tanyanya seraya meletakkan sayuran ke atas meja makan.

Liana mendekati ibu Intan dan menyalaminya. “Baru saja, Tante.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status