Share

Bab 9

Author: Nayla
Dengan wajah kelam, Devan menunjuk ke bagian pembagian harta. "Aku nggak ingat pernah berdiskusi denganmu soal pembagian harta."

Scarlett tertegun, tak menyangka dia akan berkata seperti itu.

Keluarga Lasksmana tidak pernah kekurangan uang. Selama ini meskipun sikap Devan terhadapnya sangat buruk, dalam urusan uang, dia tidak pernah bersikap perhitungan. Bahkan dulu saat Devan berulang kali mencoba membujuknya untuk bercerai, syarat yang dia tawarkan jauh lebih besar daripada yang sekarang Scarlett tuliskan.

Namun, Scarlett tidak ingin berpikir terlalu banyak. Dia hanya memberi tahu alasan kenapa dia meminta bagian tersebut, beserta perhitungan gaji yang telah dibuatkan pengacaranya.

"Maksudmu, menikah denganku adalah kerugian untukmu?" Setelah membaca, Devan mengejek dengan dingin.

"Scarlett, dengan kemampuanmu, gaji 10 juta sudah batas maksimal. Siapa yang memberimu keberanian menuliskan gaji 40 juta sebulan?"

"Apalagi, di rumah ini ada Bi Susan yang mengurus. Sebagai nyonya, kamu hi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Nungky Ella
ak koq gregetan sm si devan
goodnovel comment avatar
Nurjana Dunggio
knp g bisa buka ya
goodnovel comment avatar
Lasma Sinaga
biar tidak dapat harta yg penting punya harga diri
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 264

    Henry mengira dia salah dengar. "Apa?"Mavin mengulang lagi kalimat barunya barusan. "Membuat teknologi bisa diakses oleh masyarakat luas, bukankah itu tujuan utama dari penelitian kita?""Kalau dibilang begitu sih benar, tapi ...." Henry berpikir sejenak, lalu menimbang kata-katanya. "Mavin, kamu pasti tahu, kesan pertama orang terhadap sebuah merek itu sangat penting. Begitu UME terlalu lama bertahan di pasar bawah, kesan itu akan tertanam di benak konsumen, dan sulit sekali dihapus.""Grup Laksmana melayani pasar menengah ke atas, jadi setiap kali orang mendengar nama Grup Laksmana, mereka akan langsung mengaitkannya dengan kesan elegan, eksklusif, dan sulit dijangkau. Sedangkan kalau UME berfokus di pasar bawah, setiap kali orang mendengar nama kita, kesan yang muncul bisa saja murahan.""Tanpa sadar, orang akan menganggap kita satu tingkat di bawah Grup Laksmana."Melihat ekspresi Mavin yang tetap tenang, Henry mengira penjelasannya masih belum cukup jelas. Dia menambahkan dengan

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 263

    Devan kedinginan sampai giginya gemeretak. Beberapa kali dia ingin mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan pada Scarlett, tapi akhirnya dia menahan diri. Scarlett memang bilang sudah tidak apa-apa, tapi dia tahu wanita itu masih marah padanya.Sebenarnya, Devan cukup menganggap rendah dirinya sendiri karena harus memakai taktik menarik simpati seperti ini. Namun dia juga tahu kalau tidak memakai sedikit taktik, Scarlett tidak akan mau pulang bersamanya.Entah berapa lama kemudian, Devan kembali tertidur dalam keadaan setengah sadar.Sementara itu, Scarlett belum sempat memasang kamera pengawas di rumah, jadi dia tidak tahu kalau sudah ada orang yang masuk ke sana.Dia sedang sibuk bersama Henry dan manajer penjualan mempromosikan produk baru UME kepada beberapa calon distributor di Kota Nordigo, berusaha memperluas jalur penjualan dan sebisa mungkin merebut lebih banyak pangsa pasar.Scarlett mengeluarkan tumpukan kartu nama yang sebelumnya dia kumpulkan, lalu memberanikan diri menelepo

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 262

    Gambaran itu berputar di kepalanya seperti kilasan film yang tak berhenti.Musim dingin. Salju putih menutupi jendela. Scarlett menuruni tangga ketika Devan sedang membaca koran dengan langkah ringan, lalu diam-diam berlari dan menyelip ke dalam pelukannya sambil tertawa kecil."Devan, tubuhmu dingin sekali.""Kamu bisa masuk angin kalau begini. Ayo, pasang penghangat tubuhnya."Sambil berkata demikian, Scarlett menempelkan kantong penghangat kecil ke tubuhnya. Tangannya yang halus dan hangat menyusup ke balik sweter Devan, kehangatannya menembus lapisan tipis kemejanya. Devan menatap wajahnya dan seketika tak lagi punya pikiran lain.Rasa panas menjalar ke perutnya. Dia menangkap tangan Scarlett dan membalikkan tubuhnya, lalu menindihnya di atas sofa. Tubuh wanita itu seperti memiliki daya tarik yang mematikan. Sekali tersentuh, mustahil untuk melepaskannya lagi.Devan menyukai tubuhnya dan karena itu dia tidak pernah berusaha menahan diri terhadap hasratnya.Devan pernah benar-benar

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 261

    Suara Devan terdengar serak dan rendah, bahkan ada sedikit nada ragu di dalamnya. Sangat berbeda dari dirinya yang biasanya selalu terdengar sombong dan penuh keyakinan.Scarlett sempat terdiam sejenak. Jarang sekali dia mendengar Devan berbicara dengan nada seperti itu. Bahkan hampir tidak pernah dia mendengar Devan bertanya dengan cara seperti itu.Devan bukan tipe orang yang peduli pada perasaan orang lain, apalagi perasaannya. Devan selalu tinggi hati, selalu merasa benar. Namun setelah bersama Vivian sekarang, ternyata bahkan kepribadiannya pun berubah.Scarlett tidak tahu kenapa Devan tiba-tiba menanyakan hal itu. Memang, dia sedikit kesal. Siapa pun akan marah jika tiba-tiba dibangunkan tengah malam karena hal sepele dan tidak bisa tidur lagi setelahnya.Namun, dia juga tidak mau membuang waktu berdebat untuk hal kecil seperti itu.Scarlett berkata, "Untuk kali ini, anggap saja nggak apa-apa. Tapi aku harap hal seperti itu nggak terulang lagi." Dia mengatakannya dengan nada data

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 260

    Vivian tidak menyadari ada yang aneh. Dia membuka kotak makan satu per satu dan menatanya di atas meja. "Devan, makan dulu, ya."Devan mencium aroma makanan itu, tapi tiba-tiba perutnya terasa mual. Koki di kantin Grup Laksmana semuanya adalah koki terkenal yang dibayar mahal. Makanan mereka selalu terlihat menarik dan lezat. Namun, saat ini Devan justru merasa ingin muntah. Wajahnya tampak pucat dan barulah Vivian menyadari ada yang tidak beres."Devan, kamu kenapa?" katanya sambil mengangkat tangan dan menyentuh dahinya. "Panas sekali? Kamu sakit? Aku antar kamu ke rumah sakit."Mendengar hal itu, Devan tertegun sejenak. Sakit?Entah kenapa, tiba-tiba dia teringat, selama bertahun-tahun ini, bahkan ketika dia hanya batuk sekali saja, Scarlett akan langsung panik seolah menghadapi keadaan darurat, sampai rela menjaganya 24 jam penuh.Scarlett selalu peduli pada kesehatannya. Meskipun belakangan ini Scarlett marah dan tidak banyak bicara dengannya, kalau tahu dia sakit, Scarlett pasti

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 259

    Scarlett tidak membuka foto itu dalam ukuran penuh, tapi dia sudah bisa menebak alasan Vivian mengirimkannya adalah hanya untuk memamerkan kedekatannya dengan Devan.Dia langsung menghapus kontak Devan dan memasukkannya ke daftar blokir. Dulu dia masih menyimpan kontak Devan karena ingin membahas urusan saham Grup Laksmana, juga karena khawatir ada masalah administrasi setelah perceraian. Namun kalau isi percakapan mereka hanya akan seperti ini, menurutnya sudah tidak ada gunanya lagi.Namun begitu tahu bahwa Devan kini sedang bersama Vivian, Scarlett tidak lagi ragu. Setelah membereskan barang-barangnya, dia bersiap memesan taksi untuk kembali ke apartemen sewanya."Aku antar kamu," kata Edric.Scarlett menolak, "Nggak usah. Nanti aku bisa bawa mobil sendiri ke kantor. Kamu urus saja urusanmu."Beberapa hari lalu, Devan sempat menyuruh orang membawa mobilnya untuk diperbaiki. Katanya, mobil itu sudah tidak bisa dipakai dan dia menggantinya dengan mobil baru. Namun, Scarlett tetap meng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status