แชร์

Cinta Mekar di Tengah Kehampaan
Cinta Mekar di Tengah Kehampaan
ผู้แต่ง: Lestari

Bab 1

ผู้เขียน: Lestari
"Situasinya sudah kami pahami. Kamu menghilang selama lima tahun, tapi dua tahun lalu suamimu sudah mengajukan surat keterangan kematianmu sekaligus membatalkan identitas kependudukanmu. Kami sudah berhasil menghubunginya, hanya saja… kamu harus siap secara mental, dia sudah menikah lagi."

Kantor polisi.

Elara Khansa duduk kaku di kursi, mendengarkan perkataan polisi yang terdengar begitu asing.

Lima tahun lalu, dia ikut bersama tim medis yang ditugaskan ke Timur Tengah. Dalam sebuah insiden, dia diculik oleh kelompok teroris. Baru beberapa waktu lalu, dia bersama tim berhasil diselamatkan oleh pasukan penjaga perdamaian, lalu dipulangkan kembali ke tanah air.

Lima tahun. Selama lima tahun itu, yang membuatnya tetap bertahan hanyalah cinta dan rindunya pada sang suami, Darren Athaya. Mereka sudah menjalin hubungan lima tahun, sejak awal kuliah hingga akhirnya menikah setelah lulus. Mereka pernah menjadi segalanya bagi satu sama lain, melukis masa muda bersama.

Elara sering membayangkan pertemuannya kembali dengan Darren, tangisan bahagia, perasaan menemukan kembali yang hilang. Namun, satu hal yang tak pernah dia sangka adalah mendengar kabar bahwa Darren telah menikah lagi.

Kota Hadata sedang berada di musim kemarau. Daun-daun berdesir pelan, cahaya matahari terasa lembut dan menenangkan.

Elara duduk kaku di dekat jendela, tangannya terulur, seolah ingin menyentuh kehangatan itu.

Lima tahun hidup di gurun membuatnya nyaris terputus dari dunia luar. Trauma perang dan pengalaman mengerikan itu membuatnya menderita afasia, kehilangan kemampuan bicara.

Hari ketika dia diselamatkan, dia menangis. Itu adalah tangisan paling lepas selama lima tahun terakhir. Dia percaya, begitu bertemu Darren, jiwanya yang hancur pasti akan menemukan kedamaian.

Namun, kenyataan menamparnya begitu keras.

Darren sudah mengajukan pembatalan identitasnya di tahun ketiga setelah dia menghilang, dan tak lama kemudian menikah lagi.

Cklek. Pintu kantor polisi terbuka. Seorang pria bergegas masuk. Wajahnya nyaris tak berubah dibanding lima tahun lalu, hanya saja kini lebih matang dan tenang.

Setelan jas yang dikenakannya tampak mahal, dan jam tangan di pergelangan tangannya saja bernilai fantastis.

Sepertinya, selama lima tahun Elara tak ada, kehidupan Darren berjalan dengan sangat baik.

"Elara…" Matanya langsung memerah begitu melihat Elara di sudut ruangan.

Elara membuka mulut, tetapi tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

Jika saja polisi tidak mengatakan bahwa Darren sudah menikah dan bahkan punya anak, Elara benar-benar akan percaya bahwa Darren masih mencintainya.

"Selama ini… kamu pasti sangat menderita." Darren melangkah ke hadapannya, berusaha keras menahan diri untuk tidak langsung memeluknya. "Ikut aku pulang dulu."

Elara terdiam, tetap duduk tanpa bergerak.

Pulang?

Masihkah ada rumah untuknya?

"Elara, jangan takut. Semuanya sudah berakhir, kamu sudah kembali." Darren berjongkok di depannya, suara lembutnya berusaha menenangkan.

Sudut mata Elara memerah. Dia ingin percaya bahwa polisi salah. Darren yang pernah begitu mencintainya, bagaimana mungkin bisa menikah lagi?

Bukankah dia adalah Darren yang dulu rela mendaki gunung sejak dini hari hanya untuk menggantungkan gembok cinta di puncak, demi membuktikan cintanya?

Apakah semua itu hanya pura-pura?

"Keadaannya sudah aku jelaskan, Tuan Darren. Karena trauma, dia mengalami afasia…" Polisi yang menangani kasus Elara mendekat dan berbicara pelan.

Tatapan Darren dipenuhi rasa iba. Dia menggenggam tangan Elara.

Elara menurut, melangkah keluar dari kantor polisi bersamanya.

Dia kira setelah lepas dari neraka, yang menantinya pasti surga.

Namun, kenyataan justru membuat tubuhnya gemetar hebat.

"Elara… aku antar kamu ke hotel dulu. Selama ini… ada beberapa hal yang berubah, rumah sekarang…" Darren tidak berencana membawanya pulang, takut membuatnya makin tertekan.

Elara meraih pena dan kertas, menulis cepat. "Aku mau pulang!"

Itulah rumahnya.

Rumah yang mereka tempati setelah menikah, saksi cinta lima tahun mereka, tempat semua kenangan indah bermula.

Darren terdiam lama, lalu akhirnya berkata, "Elara, maafkan aku…"

Tubuh Elara bergetar hebat, kedua tangannya saling menggenggam karena takut.

Bahkan ketika peluru berdesing di medan perang, dia tidak pernah setakut ini.

Namun akhirnya, Darren tetap mengucapkan kalimat itu. "Elara, kamu menghilang selama lima tahun. Semua orang mengira kamu sudah meninggal… Jadi aku menikah lagi. Istriku dan anak perempuanku tinggal di sana… Maafkan aku, aku tidak bisa membiarkan mereka terluka."

Dum, dum… Detak jantungnya yang sempat berdebar keras, akhirnya mati dalam keputusasaan.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 198

    Christina terlihat cemas. "Evander, kamu baik-baik saja? Kami tadi dengar dari polisi kalau kau mengalami kecelakaan.""Sekarang ikut aku pulang, di luar sini tidak aman. Tugasmu sudah selesai, kenapa kamu masih tinggal di luar dengan orang-orang yang tidak jelas?" hardik Tuan Hardiman. Jelas dia khawatir pada cucunya, tetapi kata-katanya selalu terdengar keras.Thomas melihat Nathaniel baik-baik saja, dia pun sedikit lega."Kakek, tolong hormati istriku." Nathaniel mengerutkan dahi, melindungi Elara."Istri apa? Apa aku menyetujuinya?" tanya Tuan Hardiman dengan marah.Dia memang tidak bisa mentolerir cucunya yang menentangnya."Undang-undang negara kita sudah menyetujuinya. Setuju atau tidak, itu tidak penting." Nathaniel menatap Elara, lalu berbisik, "Sayang, kamu temani Fesilia di sini. Aku akan mengusir mereka keluar."Elara mengangguk, lalu berjalan ke sisi ranjang."Ayo, ayo, ayo, di ruang rawat ada pasien. Jangan ganggu anak-anak tidur." Nathaniel menunjuk ke pintu, menyuruh se

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 197

    Di depan rumah sakit.Sebuah mobil menabrak tembok luar rumah sakit, membuat lokasi menjadi kacau dan menakutkan…Ambulans rumah sakit berbunyi, begitu juga sirine mobil polisi yang terdengar tidak jauh dari situ.Tempat kejadian dikerumuni orang."Ini terlalu mengerikan, sopirnya pasti mabuk, 'kan?""Ada yang tertabrak sampai menempel di dinding? Aku lihat mobil itu menabrak orang, bagaimana dengan orang di depan tadi?"Elara berlari seperti orang gila menembus kerumunan, melihat langsung pemandangan kecelakaan yang mengerikan, lalu lututnya lemas dan dia terjatuh ke tanah.Mungkin karena terkejut, Elara membuka mulutnya, tetapi tak bisa mengeluarkan suara.Dia menekuk tangannya dengan keras, berlari sekuat tenaga untuk mencoba mendorong mobil itu.Namun, dia tidak memiliki kekuatan sebesar itu."Nathaniel...""Nathaniel..."Elara menangis tersedu-sedu hingga hancur."Nathaniel, maaf… apa yang barusan aku katakan… itu sengaja untuk membuatmu kesal. Maaf… aku tidak menyukai Darren lagi

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 196

    "Berengsek." Nathaniel maju dan menendang Darren menjauh, lalu menarik Elara ke pelukannya. "Menjauhlah dari istriku!"Elara tersadar, menatap Nathaniel dengan tegang, dan cepat-cepat memeluknya. "Jangan bertindak kasar."Darren hampir jatuh. Dia menahan sakit sambil berpegangan pada meja, lalu menatap Nathaniel dengan marah. "Selain pakai kekerasan, apa lagi yang bisa kamu lakukan?!""Aku juga bisa membunuhmu." Nathaniel melangkah maju, hendak memukul."Nathaniel!" Elara berseru ke arahnya.Nathaniel tampak sedikit kesal dan merasa tidak diperlakukan adil. Dia mendengus, berdiri di tempat, tidak berkata apa-apa lagi.Juga tak berani bertindak.Elara selalu menahannya, tidak membiarkannya memukul Darren…Padahal Darren jelas-jelas orang yang buruk.Namun, Elara tetap melindunginya."Keadaan Fesilia sudah stabil. Aku akan tinggal untuk merawatnya. Kamu pergi saja." Elara menyuruh Darren pergi.Darren berdiri tegak, mendengus, menatap Nathaniel dengan penuh tantangan. "Kamu tidak akan pe

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 195

    "Kakek, orang yang Anda suruh menguntit ini asalnya paparazzi ya? Lumayan lihai menangkap momen." Nathaniel mengejek sambil merobek foto itu dan membuangnya ke tempat sampah. "Anda tidak ada kerjaan, tidak minum teh atau jalan-jalan, malah menguntit istriku?"Tuan Hardiman langsung naik pitam. Dia melihat-lihat sekeliling tempat tinggal, marahnya makin menjadi-jadi. "Toilet Keluarga Alvaro saja lebih besar dari ini! Aku susah payah membangun keluarga ini, tapi kamu tidak bisa menikmatinya. Kamu malah tinggal dengan wanita seenaknya seperti ini."Nathaniel mengerutkan alis, tampak agak kesal. "Kakek, Elara adalah istriku. Aku punya identitasku dan tugasku sendiri. Jangan ikut campur. Cepat pergi."Nathaniel mendorong kakeknya agar pergi. "Selain itu, Elara bukan wanita sembarangan. Tanpanya, cucumu ini di Sundara entah sudah berapa kali nyaris mati."Tuan Hardiman terkejut sejenak. "Kamu harus bisa membedakan antara budi dan cara menjalani hidup. Dia bukan tipe wanita yang bisa menjalan

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 194

    Elara setuju dengan rencana di atas.Meski dia tahu itu sangat berbahaya.Namun, dia tidak ingin Nathaniel mengambil risiko…"Elara, Nathaniel bilang, kamu tidak mencintainya. Untuk dia, kamu melakukan hal yang begitu berbahaya…" Ferdian sedikit penasaran dengan perasaan Elara terhadap Nathaniel."Aku tidak hanya melakukannya untuk dia, aku juga melakukannya untuk diriku sendiri, untuk Michael…"Sekalipun hanya untuk Michael, dia tetap akan dengan tegas mengambil risiko dan pergi menjadi umpan."Michael, dia meninggal di depan mataku… aku tidak bisa melupakannya, juga tidak bisa keluar dari bayangan itu." Elara menggeleng, air matanya panas mengalir deras.Rekan kerja yang mati demi menyelamatkannya, meninggal di depan mata, tidak ada yang bisa memahami rasa sakit itu.Namun, Ferdian bisa mengerti.Tangan yang memegang setirnya mengepal hingga urat-uratnya memutih."Kenny bukan anakku, dia anak rekan seperjuanganku. Saat berada di satu misi, demi menutupiku, dia ditembak di kepala…" Fe

  • Cinta Mekar di Tengah Kehampaan   Bab 193

    Christina tersenyum puas sambil mengangkat alisnya.Tuan Hardiman marah dan menghentakkan tongkatnya dengan keras. "Wanita jahat yang kejam ini!""Bukan hanya itu, aku juga menemukan… Elara ini, saat bersama Tuan Muda, dia masih menjalin hubungan yang tidak jelas dengan mantan suaminya, Darren. Bahkan demi tetap berhubungan dengan mantan suaminya, dia sengaja memancing putri mantannya untuk tinggal bersamanya. Jelas-jelas niatnya mau terus terikat dengan mantan dan menipu Tuan Muda." Leon berkata dengan marah, sambil menunjukkan foto-foto yang dia ambil di IGD kepada Tuan Hardiman.Wajah Tuan Hardiman makin tampak buruk. "Sungguh keterlaluan!"Dia sama sekali tidak akan membiarkan wanita yang mudah berubah hati dan bisa merusak cucunya itu masuk ke Keluarga Alvaro.……Kafe pinggir jalan.Ferdian duduk di dalam mobil, menatap Elara yang keluar dari kafe."Maaf, pertemuan kita harus benar-benar tersembunyi, jadi kamu terpaksa berpindah ke beberapa tempat," kata Ferdian dengan rasa bersal

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status