Share

Kotak Pandora

"Minumlah ....." Melinda mengangsurkan

segelas air putih kepada Adelia. Wanita itu terkejut melihat keberadaan si gadis di depan pintu dengan air mata berlinang di pipinya.

Adelia hanya diam. Dia geming di atas kursi, seraya menyentuh tuts piano pelan. Air mata gadis itu telah surut, tetapi tidak sesak di dadanya. Ada rahasia di rumah ini dan Adelia yakin, Melinda tahu sesuatu.

"Aku tak perlu air putih. Aku butuh penjelasan. Kali ini. Jujurlah padaku, Bibi Mel," pinta Adelia lirih, berbanding terbalik dengan sorot matanya yang menajam.

Melinda meletakkan gelas di atas piano. Dia duduk di sebelah Adelia, seraya menganjur napas. "Apa yang Nona ingat?"

"Aku merasa pernah ke rumah ini, Bi. Halaman, tangga, kamar, masakan, bahkan suara piano yang Bibi mainkan, mengingatkan pada ...." Adelia menahan kalimat terakhir. Rasa-rasanya dada gadis itu ingin pecah kala mengingat betapa dia sangat merindukan sang ibu.

"Maafkan saya .... harusnya saya tak memainkan piano ini, tapi saya juga mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status