Accueil / Romansa / Cinta Perlahan Sang Pengacara / Bab 118: Demam Panggung

Share

Bab 118: Demam Panggung

Auteur: Titi Chu
last update Dernière mise à jour: 2025-09-15 11:15:36

"Kami sudah menyerahkan visum, rekam medis, bukti foto, serta keterangan saksi. Itu lebih dari cukup untuk membuktikan adanya kekerasan fisik."

Tangan Shea ikut dingin selama konfrensi pers berlangsung. Dia duduk di samping Kalina, berperan sebagai keluarga.

Dengan meja panjang ditutup kain putih, di atasnya botol air mineral dan map dokumen tertata rapi. Lampu sorot kamera televisi menyilaukan, sementara suara bisik-bisik wartawan dan klik shutter kamera terdengar bersahut-sahutan.

Selama masa hidupnya, belum pernah Shea merasa demam panggung kecuali saat fashion show, tapi kali ini rasanya dua kali lipat lebih menegangkan.

"Jika pihak pelaku menganggap bukti ini tidak cukup, kami persilakan untuk diuji di pengadilan. Justru kami menantang proses hukum yang terbuka agar publik bisa melihat siapa yang sebenarnya berbicara berdasarkan fakta."

Sebaliknya, Jerikho tampak tenang, suaranya datar tapi penuh tekanan
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (7)
goodnovel comment avatar
Atika Sari
Kalina please jangan jadi anomali ga tau diri
goodnovel comment avatar
Rien Geun Suk
lah dikira jerikho tempat penampungan korban adimas kali ya.gedeg sama kalina. klo cintamu sama adimas knp bs punya pikiran pengen kyk shea. brrt emang bibit hatimu jahat. sekalut2nya cewek baik yg bikin salah g sampe pastinya punya pikiran kyk kalina.
goodnovel comment avatar
Tati S
hah masa kalina mknta dinikahin abang hahahahaaa
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 134: Katun Navy

    Perjalanan pulang kali ini benar-benar penuh euforia. Terlebih Ami Angela dan Aru pun ikut dengan mereka ke Jogja. Shea teringat akan perjalanannya dengan Jerikho pertama kali yang begitu tegang. Dia bahkan nyaris tidak saling pandang dengan calon suaminya. Mereka hanya dua orang asing yang memilih untuk bersikap logis. Menyelesaikan masalah tanpa melibatkan perasaan. Kalau dipikir-pikir saat itu Shea sangat nekat. Dia menerima ajakan Jerikho tanpa pertimbangan yang panjang. Dan membayangkannya sekarang, membuat Shea gemetar. Karena gimana kalau Jerikho sama seperti Adimas? Bagaimana kalau bukannya perlindungan, Jerikho justru memberinya neraka baru? Shea beruntung karena Jerikho bisa diandalkan dan dia selalu percaya Jerikho tidak seburuk yang digembar-gemborkan orang lain. Bahkan saking baiknya, kebaikan Jerikho jadi seringkali disalahartikan oleh perempuan lain. Padahal dia memang begitu seperti bodo amat, tingkahnya ben

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 133: Strawberry

    "Lima tahun penjara bukan waktu yang buruk." Mulai Papa tanpa basa-basi, menyandarkan punggungnya di kursi, merujuk ada hasil vonis Adimas.Sudah lama sekali sejak terakhir kali Jerikho bertemu sang Papa, dia sempat berpikir mungkin tidak seharusnya datang seperti ini tanpa pemberitahuan yang jelas. Tapi beliau sama sekali tidak tampak terkejut saat melihat kehadirannya."Terima kasih, saya tahu hanya itu yang bisa saya lakukan di persidangan."Alis beliau mencuat naik. Apakah Jerikho merendah untuk meroket? "Harusnya kamu bilang kalau ini hasil terbaik, sekarang kami masih akan mengajukan banding," ungkapnya. "Tapi Papa sendiri nggak yakin dengan hasil akhirnya nanti."Sebuah undangan terulur, membuat sang CEO yang berkuasa mendongak."Saya dan Shea akan mengadakan acara resepsi pernikahan. Kalau Papa nggak keberatan, saya harap Papa mau datang."Tenggorokan Tony yang ingin menyembur mendadak tercekat, melirik undangan pink yang

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 132: Pohon Pisang

    "Selanjutnya koleksi dari Rani Hermawan dengan tema Look After Party."Model Rani dengan gaun bernuansa wine stunning tampak melenggang memasuki runaway. Shea semakin gelisah. Mereka dipanggil berdasarkan urutan abjad, sehingga hanya menunggu giliran Shea yang akan menunjukkan pesonanya."Dengar." Dia berjongkong, menatap kembar Hiro dan Naga serta Amelia dan Adelia dengan seksama. "Aku ada di belakang kalian, jadi kalian nggak perlu takut, anggap aja kalau di luar sana—""Pohon pisang." Hiro menyahut datar."Betul, mereka nggak akan bisa melihat, komentar, apalagi menyerang kalian.""Aku lebih suka membayangkan cupcakes." Naga memberikan usul.Shea terkekeh kecil. "Yah, itu juga boleh. Kamu lapar kan? Mari kita selesaikan ini terus party-party ya?""Yeay." Tiga anak menyahut serempak."Hiro?" tanya Shea manis.Bocah itu membuang muka, wajahnya merona dan berbisik. "Yeah, yeah."Karen

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 131: Voice Note

    Seumur hidup Jerikho belum pernah hadir dalam acara fashion show. Kalau itu Gun, mungkin dia sudah biasa, kehadirannya bahkan mencuri perhatian mahasiswa dan dosen lain, dia sempat kelabakan saat dikelilingi mereka sebelum berhasil melarikan diri dan duduk di sampingnya.Tap sial, dibandingkan Shea sepertinya Jerikho-lah yang lebih merasa gusar. Bahkan saat menangani kasus Internasional pun dia tidak segugup ini."She's okay," bisik Gun, ketika menyadari sejak tadi, Jerikho tidak berhenti bergerak-gerak gelisah. "Dia sangat percaya diri, asalkan nggak ada gangguan dari Hiro dan Naga. Tapi gue pastikan Shea bisa mengendalikan situasi.""Gue takut dia pingsan.""Dia pernah pingsan selama ini?""Nope, tapi Shea suka telat makan kalau lagi banyak kerjaan, dan maagnya bisa kambuh, itu bisa berimbas ke kondisi tubuhnya yang drop, apalagi dengan kebiasannya yang suka minum kopi. Apa dia minum kopi di dalam? Dia pasti kalut dan akhirnya nggak mem

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 130: Gunung Sinai

    "Shea?"Semenjak menikah, rasanya sulit sekali untuk Shea memiliki waktu me time. Bukan berarti dia tidak suka Jerikho atau merasa bosan. Tapi kadang Shea hanya ingin bengong duduk sendirian.Namun dengarlah suara itu, merdu, mendayu-dayu, padahal teh hangatnya belum ada setengah dihabiskan. Suara langkah-langkah berat terdengar. Disusul dengan sosok suaminya yang muncul."Sayanggg."Idihh, dih, dih.Kalau sudah begini, Shea yakin betul pasti ada maunya. Jerikho bukan tipikal pria yang suka memanggil dengan panggilan sayang atau bersikap seperti bocah, jadi kalau sudah menempel terus seperti komedo di pori-pori hidung, pasti ada sesuatu yang ingin dia lakukan.Pertama suaminya bukan penikmat game seperti Sidra. Kedua, olahraga tergilanya adalah mendaki Everest tapi kemudian turun lagi di pertengahan jalan karena hipotermia. Dia pun sudah sering menaklukan berbagai gunung lain di Indonesia saat masih menjadi Mahasiswa.Sh

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 129: Tuan Rumah

    "Resepsi?""Kalian kan, belum sempat dirayakan, Mama pengin lihat kamu dalam balutan kebaya terus Abang pakai baju adat. Biar orang-orang di sini pada tahu kalau sebenarnya kamu udah menikah.""Tapi Abang sibuk banget, Ma.""Ya udah kamu ajak diskusi dulu, ini bagus loh Nduk, kata Fahri, pernikahan baiknya memang harus diumumkan. Kamu udah ketemu Fahri belum di sana?""Kenapa aku harus ketemu dia?""Nambah relasi apa salahnya?" Suara Papa dari sambungan telepon ikut terdengar. "Dia juga udah balik ke Jakarta."Shea menggaruk pelipisnya yang tidak gatal dengan ibu jari. "Yah, dia pasti sibuk kuliah. Aku nggak ada waktu juga.""Ya udah kamu ngomong dulu sama Abang." Mama kembali menyahut. "Kalian nggak perlu ngapa-ngapain, Nduk. Mama sama Papa yang akan mengurus semuanya. Kalian cuma tinggal duduk aja dan menikmati acaranya. Ya?"Shea menggumam tidak jelas, kemudian membalas mengucapkan salam ketika Mama akan menu

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status