Share

Kepergian kak Hani

"Semuanya sudah terlambat."

Jawaban dokter, membuat kami semua, merasa sedih. Apa lagi kak Adi, dia merasa sangat terpukul.

"Yang sabar ya kak!"

Kucoba menenangkan kak Adi.

Sekilas kak Adi melirikku "Ini salahku Arra. Aku seorang Dokter, tapi aku tak tahu, kalau isteri ku sendiri mengidap penyakit,"ucapnya seraya membenturkan kepalanya ke tembok.

"Adi, apa yang kamu lakukan?"

Tante Dina segera menghentikan dan menahan pundak kak Adi, untuk tidak melakukannya lagi.

"Ma, aku kecewa pada diriku sendiri, apa gunanya aku jadi Dokter, aku bisa mengobati orang lain, tapi aku tidak bisa mengobati istriku sendiri,"mas Adi berucap kesal, ada rasa penyesalan terlihat dari sikapnya.

"Sabar sayang, ini semua sudah terjadi, sekarang lebih baik kita do'akan yang terbaik untuk Hani"

Tante Dina memeluk kak Adi, dan mencoba menenangkannya.

Aku mengerti apa yang dirasakan kak Adi. Seandainya, kak Hani mau berterus terang tentang penyakitnya, pasti kak Adi akan berusaha mengobatinya. Tapi mungkin kak Ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status