Share

Merasa Takut.

"Non Arra, bagaimana keadaan Ibu?" Tanya mbak Marni, saat membukakan pintu untukku.

"Ibu baik baik saja Mbak." Sahutku sambil menyerahkan beberapa oleh oleh, pemberian nenek.

"Apa ini Non?" tanya Mbak mar i.

"Oleh oleh dari nenek, makan aja Mbak!"

Sebelum aku pulang, nenek sempat memberikan oleh oleh berupa jenang dodol kesukaanku, nenek masih saja ingat makanan kesukaanku saat berkunjung kerumahnya.

"Capek ya Mas?" Tanyaku, saat kulihat mas Adi, langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Iya sayang!"

"Aku pijitin ya Mas?"

Tanpa menunggu jawaban mas Adi, aku mulai memijit mijit kakinya.

"Enak Ra, coba naik keatas sedikit!"

Perintahnya, akupun segera memijit bagian pahanya.

"Ra, sepertinya ada yang terusik!"

Mas Adi menunjukan sesuatu, miliknya padaku. Membuat aku heran, masa di pijat kakinya, yang berasa yang itu.

"Iih Mas ini, orang lagi dipijit juga! coba berbalik Mas, aku pijit punggungnya ya?"

Aku mencoba mengalihkan perhatiannya, yang sudah menatapku mesum.

"Ra, tolongin dulu! Ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status