Beranda / Romansa / Cinta Sang Duda / 7. Alasan Mencintai

Share

7. Alasan Mencintai

Penulis: Queenazalea
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-06 21:54:58

Athalla makan malam sendirian. Istrinya mengatakan jika dia butuh istirahat untuk sementara waktu. Kanaya sakit kepala sejak tadi pagi, bahkan dia bertanya kepada asisten kalau Kanaya mengkonsumsi obat juga. Tapi istrinya memang tidak bisa diajak bicara kalau dia ajak ke dokter.

Usai makan malam itu, ia ke kamar. Kanaya sering mengunjungi kamarnya Athalla, tapi beberapa waktu lalu istrinya meminta untuk pisahnya. Athalla mengikuti keinginan istrinya selama Kanaya tidak minggat dari rumah. Ia saat itu mencoba masuk ke kamar sang istri.

Tapi begitu masuk, dilihatnya kalau Kanaya sedang berdandan. "Mau ke mana?"

"Ada urusan."

"Aku anterin."

"Nggak usah. Lo di rumah aja. Lo kan capek. Nanti sakit, gue kena damprat orangtua lo."

Lebih parah lagi kalau Kanaya yang sakit. Athalla bisa kena amarah dari orangtuanya Kanaya pasti. Menjaga dan memastikan jika istrinya baik-baik saja terlebih dahulu. Apalagi pergi ke tempat lain.

"Kamu pergi sama siapa?"

"Naik taksi."

"Ketemu temenmu?"

"Ya, nggak enak kalau nggak ikut."

"Saka ada?"

Baru saja dia meletakkan kuas untuk perona pipi, lalu menoleh ke arah Athalla dengan suara yang sedikit berat. Apa pria itu cemburu? Namun sepertinya sulit sekali untuk cemburu pada pria lain pikirnya Kanaya. "Apa lo sedang cemburu?"

"Apa kamu lupa, aku pernah bilang kalau aku bisa maklumi apa pun itu. Kecuali perselingkuhan. Kalau memang ada dia, jangan harap kamu bisa keluar dari rumah ini."

Kesal sekali mendengar pria itu sedang mengekangnya, kalau memang ada Saka, jelas dia juga tidak berani keluar dengan pria itu. Ancaman Fatan lebih ditakutkan oleh Kanaya dibandingkan dia menakut-nakuti ancaman dari suaminya sendiri.

"Dia memang ada di sana."

"Aku ikut."

Diam, tidak bisa berkata apa-apa setelah pria itu mengatakan dia akan ikut. Tapi ada teman-temannya yang tidak bisa ditolak oleh Kanaya kalau mereka akan berkumpul untuk makan-makan. Namun kalau dia menolak pun, rasanya mengerikan jika Athalla marah. "Ya udah, lo siap-siap aja kalau begitu."

Kanaya akhirnya memberikan izin kepada suaminya untuk ikut ke mana mereka akan makan-makan malam ini. Padahal sebenarnya dia masih tidak percaya jika membawa suaminya ke tempat umum.

Satu catatan lagi.

Tapi Kanaya hanya ingin melihat seberapa tinggi posesifnya Athalla dia.

Wanita akan sangat bahagia ketika pria yang berada di sisinya merasa cemburu. Karena itu adalah tanda bahwa dia serius jatuh cinta.

Melihat Athalla setelah itu. Athalla menjawab. "Jangan ke mana-mana dulu. Aku siap-siap sebentar."

"Oke, gue tungguin."

Kanaya malah terkikik ketika suaminya pergi. Jika memang benar Athalla jatuh cinta, mungkin ia bisa melanjutkan ini. Hanya ingin tahu berapa pria itu sangat menghargai arti pernikahan sebelum semuanya berlanjut. Meski di awal pernikahan Athalla pernah merasakan soal anak.

Jujur saja kalau Kanaya memang bukan wanita yang mudah sekali untuk nongkrong. Buktinya sampai usia yang sekarang ini, dia masih memegang teguh bahwa dirinya harus berhubungan intim dengan suaminya langsung. Itu adalah tanda bagaimana dia menjaga diri dengan baik. Lama menjalin hubungan dengan Saka bukan berarti dia pernah menyerahkan tubuhnya pada pria itu.

Jelas dia masih utuh, tidak boleh disentuh sebelum pernikahan.

"Ay, ayo pergi sekarang."

Ekspresinya Athalla juga ceria, Kanaya mendengar namanya dipanggil seperti itu ada rasa bahagia juga kesal. Meskipun pernikahannya yang dijalani sekarang ini sangat menyebalkan. Tapi setiap hari dia pun rasanya bosan.

"Mau pakai mobil mana?" tanya Athalla ketika mereka belum sampai di garasi.

"SUV aja kalau boleh.

"Oke, bentar. Mau pilih yang paling nyaman buat kamu."

Lihat saja! SUAMI YANG BAIK.

Kanaya menunggu pria itu mengambil kunci mobil.

Kanaya sebenarnya mengunjungi salah satu restoran di Jakarta Selatan yang saat ini sedang menjadi tongkrongan paling baru.

Berhenti di depan restoran dia menghubungi teman-temannya kemudian menunggu suaminya yang sedang parkir.

Tidak ada pria sama sekali. Hanya perkumpulan teman-teman gadisnya.

Bertemu dengan teman-temannya di dalam yang langsung menyerahkan menu buku. "Mas, mau pesan apa?" tanya Kanaya meskipun sebenarnya tidak mau memanggilnya di depan Athalla langsung tapi harga diri lebih mahal di depan teman temannya.

SEDIKIT MENYOMBONGKAN SUAMI TIDAK AKAN MASALAH. Begitu pikirnya Kanaya.

Waktu dia sedang duduk di dekat suaminya. Ia menerima pesan, Kanaya mengeluarkan ponselnya dan melihat ada pesan dari Athalla. "Mana si Saka?"

"Aku nggak pernah bilang dia ada di sini," balasnya Kanaya lalu lanjut mengobrol dengan teman-temannya.

Tapi ekspresinya Athalla sudah bisa ditebak kalau dia merasa kesal dengan semua ini telah dipermainkan oleh Kanaya.

Jujur saja kalau Athalla bisa mengamuk dia sudah marah kepada istrinya. Tapi dia juga senang satu sisi bisa tersenyum saat Kanaya tidak malu membawanya ke pertemuan seperti ini. "Kanaya tumben bawa suami?" sindir temannya.

"Ya soalnya tadi bilangnya mau ikut. Biasalah pengantin baru, maunya nempel terus."

MUNAFIK.

Athalla benar-benar merasa dipermainkan oleh istrinya. Apalagi kalau Kanaya memuji manis di depan teman-temannya mengatakan kalau mereka pengantin baru. Tidak ada bukti yang bisa membuat Athalla percaya mengenai istrinya yang jujur ​​pada teman temannya soal mereka berdua ini.

"Nggak nunda punya anak, Kanaya? Kamu sama dia itu sama-sama oke lho. Kamu pintar, dia juga. Harusnya nggak usah nunda, ya."

Kanaya tertawa dan disaksikan oleh Athalla sendiri bahwa istrinya bisa ceria di hadapan orang lain. Apa mungkin dia yang terlalu mengekang selama ini? Pikirnya.

"Nggak nunda kok, tenang aja. Mau langsung punya anak."

Siapa yang mengajari Kanaya berdusta seperti itu? tangan tangan, ciuman, pelukan. Athalla tidak pernah tahu rasanya melakukannya dengan Kanaya. Apalagi bahas soal anak. Waktu mereka membahas soal anak pun Kanaya sepertinya tidak peduli dengan itu. Apalagi ingin punya anak segala.

"Semoga segera isi ya, Kanaya. Kalau udah nikah emang harus punya anak juga. Biar rumah tangga itu ada suasana baru. Jadi orangtua kan tantang."

Athalla tidak menjawab, tapi ternyata merasa seru kalau berkumpul dengan wanita-wanita ini. "Udah nggak usah bahas yang lain. Kalian makan yang enak, aku yang bayar!" ucap pria itu.

"Serius?"

"Ya, pesan apa saja bebas."

Ini yang dimaksud oleh Kanaya, kegunaan untuk membawa Athalla adalah untuk membayarkan makanan kepada teman-temannya tapi setidaknya bisa disombongkan di depan teman-temannya.

Kelebihan Athalla adalah banyak uang, tidak pelit. Juga bisa loyal terhadap teman-temannya Kanaya. "Mas mau pesan apa?" Ini adalah kesempatan yang bagus untuk berakting menurut Kanaya.

"Kamu saja yang pesan. Aku kan sudah makan di rumah waktu kamu ajak ke sini. Katanya nggak mau pergi kalau aku nggak ikut."

Walaupun rasanya Kanaya ingin muntah akting di depan teman-temannya. Tapi ia merasa lucu teman-temannya mengagumi Athalla. "Ay, nemu suami gini ada di toko belanja online nggak sih? Mau beli satu aja."

"Kalian ini bisa aja. Aku yang malah jatuh cinta sama Kanaya. Dia cantik, pintar,

Keluarkan kata jago masak dari dalam kamus kehidupan Kanaya sekarang juga!

Wanita itu merasa benar-benar bergidik ngeri. Padahal dia tidak bisa masak sama sekali. Tapi parahnya bisa dimasak oleh suaminya sendiri. "Kanaya nggak bisa masak, Kak. Dia paling nyusahin dari dulu."

"Nggak kok, sebelum menikah. Dia kursus masak. Sekarang udah bisa masak juga. Dia di rumah aja. Setiap suami pulang menerima makanan."

Padahal itu adalah kode dari Athalla agar istrinya belajar untuk menerima pernikahan itu. Tahu itu adalah kekurangan terbesar istrinya yang tidak pernah mau menyentuh dapur. Tapi dia terima dengan lapang dada jika Kanaya tidak bisa melakukan banyak hal meskipun dia pintar.

Menikahi Kanaya juga bukan karena itu saja. Banyak yang membuat Athalla tersanjung. Alasan untuk mencintai merupakan hal yang tidak perlu dijelaskan. Tapi, cukup untuk dirasakan dan dijalani.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta Sang Duda   10. Mulai Terpana

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah yang dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga karena dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan bunuh."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Nggak bilang kalau kamu belum pernah d

  • Cinta Sang Duda   9. Kejujuran

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga lantaran dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan tersinggung."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Jangan bilang kalau kamu belum pern

  • Cinta Sang Duda   8. Versi Kamu

    Athalla ada di kamarnya sedang menonton televisi. Istrinya juga belum pulang dari bioskop bersama dengan teman-temannya. Walaupun istrinya pergi dengan teman-temannya. Tetap saja dia mengerahkan anak buahnya untuk menjaga dan melihat apakah ada teman prianya Kanaya saat pergi. Tapi wanita itu menepati janji. Sudah sering sekali kali pergi dengan izin Athalla. Dia berkata dengan jujur kalau tidak ada Saka di sana. Kalau sampai ada di sana, dia tidak akan pernah berikan maaf kepada pria itu yang mengganggu istrinya. Istrinya cukup jujur dan jika sudah berkata dia akan pergi dengan teman-temannya. Sampai di rumah pun akan menjelaskan kepada Athalla walaupun tidak diminta. Kanaya tidak pernah berbohong kepadanya. Kalau Saka chat pun dia beritahu Athalla. Padahal itu bisa memicu pertengkaran. Tapi istrinya malah begitu polosnya memberitahukan jika yang mengirimkan pesan adalah Saka. Masih menunggu istrinya pulang. Sampai dia menuliskan pesan kepada Kanaya. “Ay, udah larut. Pulang!” Ath

  • Cinta Sang Duda   7. Alasan Mencintai

    Athalla makan malam sendirian. Istrinya mengatakan jika dia butuh istirahat untuk sementara waktu. Kanaya sakit kepala sejak tadi pagi, bahkan dia bertanya kepada asisten kalau Kanaya mengkonsumsi obat juga. Tapi istrinya memang tidak bisa diajak bicara kalau dia ajak ke dokter.Usai makan malam itu, ia ke kamar. Kanaya sering mengunjungi kamarnya Athalla, tapi beberapa waktu lalu istrinya meminta untuk pisahnya. Athalla mengikuti keinginan istrinya selama Kanaya tidak minggat dari rumah. Ia saat itu mencoba masuk ke kamar sang istri.Tapi begitu masuk, dilihatnya kalau Kanaya sedang berdandan. "Mau ke mana?""Ada urusan.""Aku anterin.""Nggak usah. Lo di rumah aja. Lo kan capek. Nanti sakit, gue kena damprat orangtua lo."Lebih parah lagi kalau Kanaya yang sakit. Athalla bisa kena amarah dari orangtuanya Kanaya pasti. Menjaga dan memastikan jika istrinya baik-baik saja terlebih dahulu. Apalagi pergi ke tempat lain."Kamu pergi sama siapa?""Naik taksi.""Ketemu temenmu?""Ya, nggak

  • Cinta Sang Duda   6. Pria Menakjubkan

    Tidak diperbolehkan untuk pergi ke mana pun kecuali keluar untuk hal penting. Atau ke rumah orangtuanya pun harus meminta izin. Kanaya memilih mengundang teman-temannya ke rumah Athalla. Tidak ada Saka—akan lebih menenangkan.Ingat waktu itu Athalla mengatakan tidak untuk selingkuh. Meskipun masih menjalin hubungan dengan pria itu. Akan tetapi Kanaya masih punya rasa takut kepada suaminya. Takut jika orangtuanya malah jadi tumbal kegilaannya Kanaya."Eh, lo pernah bilang. Mau cerai sama suami, lo. Jadi apa nggak?"Yang datang kali ini adalah teman-teman semasa kuliahnya Kanaya. Anita mengambil mikrofon diberikan pada Kanaya. "Gue nggak mau jadi janda dulu. Soalnya sayang banget nggak nikmati ini semua.""Lanjutin, Ay. Kasih anak ke dia. Biasanya cowok kalau udah niat banget nikah. Kasih anak, pasti bakalan makin nempel."Kanaya belum siap melahirkan, belum siap untuk itu juga. Dirinya masih ingin menjadi wanita yang bebas ke mana saja. Tapi ingat jika suaminya punya mata-mata di mana

  • Cinta Sang Duda   5. Tidak Untuk Selingkuh

    "Ma, ini gimana?"Kanaya mulai panik diajak pulang oleh Athalla. Bagaimana cara menjadi seorang istri yang taat kepada suami? Satu yang belum berani dilakukan oleh Kanaya. Yaitu disentuh oleh Athalla kemudian diceraikan. Namun orangtuanya selalu mendukung penuh.Janji dengan Saka bahkan dibatalkan karena tidak berani melawan Fatan yang menunggu di rumahnya. Jujur saja kalau sebenarnya Kanaya merasa takut sekali sejak pria itu marah kepadanya. Diminta untuk jadi seorang istri yang baik untuk suaminya. Kedekatan dengan Athalla belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun sudah diminta untuk menjadi istri yang taat pada suami.Berada di rumah seharian. Sebentar lagi Athalla akan datang menjemput untuk mereka pulang. Hidup dengan pria itu mungkin menakutkan juga bagi Kanaya. Belum pernah berumah tangga. Tapi Athalla sudah pernah gagal satu kali.Menikah secara paksa tidak akan pernah disukai oleh wanita mana pun di dunia ini. "Apa yang kamu pikirkan tentang Athalla memangnya?" Fatan bersuara.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status