Share

Bab 18. Pil Penunda Kehamilan

“Miranda, apa kau sudah gila sejak tadi terus tersenyum.” Helen menerobos masuk ke dalam ruang kerja Miranda, tatapannya menatap kesal sahabatnya itu yang tidak henti tersenyum seperti anak remaja yang tengah kasmaran.

“Helen, kenapa kau di sini?” Miranda terkejut kala Helen masuk ke dalam ruang kerjanya tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.

Helen mendengkus tak suka. Dia menarik kursi dan duduk menjatuhkan tubuhnya duduk di hadapan Miranda seraya berucap, “Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau tersenyum seperti orang yang baru saja jatuh cinta.”

“Kau ini bicara apa!” Miranda bersikap tenang, seolah tidak membenarkan perkataan Helen.

Helen mendesah pelan. “Sudahlah, terserah kau saja. Tujuanku ke sini karena aku ingin berterima kasih tas mahal yang kau belikan sudah aku terima. Tapi meski kau sudah menyogokku dengan tas mahal, kau harus menceritakan padaku saat pesta kau pergi ke mana?”

“Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan.” Miranda mengambil cangkir yang berisikan teh dan menyesapnya p
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status