Share

LIMA PULUH TUJUH

21+

Arvan menatap tanpa berkedip sosok yang tertidur dengan lelap di kamar tamu apartemennya. Pencahayaan di dalam kamar remang, hanya lampu tidur yang menyinari ruang tidur yang cukup luas itu. Karena pemilik kamar sepertinya tidak suka tidur dalam terang.

Arvan berdiri mematung di balik pintu setelah membuka pintu kamar yang ditempati Amanda dengan hati-hati agar gadis itu tidak terbangun. Dirinya sudah seperti maling yang mengendap-endap masuk demi mencuri sesuatu padahal dia hanya ingin melihat Amanda tidur. Setidaknya itulah yang dia lakukan dua hari ini.

Bukan salahnya. Dia sudah memperingatkan Amanda untuk mengunci dengan baik pintu kamarnya jika tidak ingin Arvan masuk. Salah sendiri Amanda hanya mengunci pintunya dan tidak memasang grendel slot yang ada di pintunya. Apa dia berpikir, Arvan hanya akan memberikannya tempat tidur tanpa berusaha mencari kesempatan untuk masuk atau gadis ini sengaja menguji. Entahlah. Yang jelas berawal dari keisengannya ingin memastikan bahwa Ama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status