Share

Cinta Sirna Tanpa Bekas
Cinta Sirna Tanpa Bekas
Author: Martius

Bab 1

Author: Martius
Gadis itu sangat ceria. Setiap kali berbicara, dia selalu melirik Jefry dengan penuh kekaguman.

Dalam video tersebut, Jefry mengingatkannya, "Jangan sampai Melda tahu. Dia sedang promil, aku tidak mau dia sedih. Aku sangat mencintainya."

Hatiku sangat kecewa. Ternyata Jefry mencintaiku sambil menyukai yang lainnya?

...

Aku menyalin dan mengirim video tersebut ke ponselku, lalu duduk melamun di tepi jalan.

Jefry menemuiku saat pulang kerja sambil membawa bunga mawar. Dia mengenakan setelan jas dan tampak anggun seperti biasanya.

"Melda, kenapa kamu nggak pulang?"

Dia menyerahkan bunga mawar padaku, sambil tersenyum, "Lihat, hari ini aku minta bos pilihkan yang paling segar untukmu."

"Bos bilang aku sudah beli bunga lili setiap hari selama tujuh tahun, kamu pasti bosan. Dia menyuruhku mencoba sesuatu yang baru. Bagaimana? Apa kamu suka?"

Aku tertegun sejenak ketika melihat bunga mawar di tangan Jefry.

Aku memijat dahiku, "Sudah kubilang aku alergi mawar."

Jefry tiba-tiba kaget, "Maaf, Melda. Aku terlalu sibuk dengan urusan di sekolah sampai lupa."

Dia langsung membuang bunga mawar itu ke tong sampah.

"Aku janji nggak akan ulangi kesalahan bodoh ini lagi."

Dalam tujuh tahun pernikahan kami, ini pertama kalinya dia tidak ingat kalau aku alergi mawar.

Mungkin ada orang lain yang menyukai mawar, Jefry hanya salah ingat.

Aku tiba-tiba teringat Kina Yapin, gadis di video tersebut.

Suaranya merdu, tubuhnya seindah buket mawar merah ini.

Dulu aku juga selalu dibilang cantik dan menawan. Saat baru pacaran dengan Jefry, kami selalu dipuji pasangan serasi.

Namun, tujuh tahun kemudian, perutku penuh dengan bekas suntikan promil.

Aku memandangi bekas cincin kawin di tanganku dan bergumam, "Jefry, menurutmu apa kita akan bersama selamanya?"

Ekspresi Jefry agak berubah. Tiba-tiba dia menggenggam erat tanganku dan menjawab dengan sungguh-sungguh, "Melda, kita bakal langgeng sampai tua, bahkan setelah mati kita tetap akan dimakamkan bersamapun."

"Hatiku hanya akan berdetak untukmu."

Jefry berjalan pulang dengan menggandeng tanganku. Dia berganti pakaian dan mulai memasak untukku.

Jefry adalah suami yang baik. Selama tujuh tahun menikah, dia selalu mengutamakanku dan tidak pernah membiarkanku memasak.

Melihat hidangan lezat di hadapanku, tiba-tiba aku merasa sulit untuk menelannya.

"Jefry, kamu..."

Saat aku memberanikan diri untuk bertanya tentang hubungannya dengan Kina, ponselnya tiba-tiba berdering.

"Tunggu sebentar."

Jefry mengeluarkan ponselnya untuk melihat pesan. Awalnya, dia mengerutkan kening, lalu segera menggelengkan kepala sambil mengambil foto hidangan di atas meja.

Dia mengeluh, "Murid sekarang memang menyebalkan! Masa bilang aku tampak tidak bisa memasak."

Jefry tidak menyadari kalau senyuman penuh kasih sayang muncul di wajahnya saat dia berbicara.

Aku terkejut, tanpa sadar aku merasa orang itu adalah Kina.

Aku bertanya, "Apa itu Kina?"

Dia mengangguk acuh tak acuh. "Ya, gadis ini sangat iseng dan banyak bicara, ubanku bertambah banyak saat mengajarnya."

Aku merasa agak sakit hati ketika mendengar ini.

"Kalau begitu, kenapa tidak biarkan dosen lain yang mengurusnya? Kamu bisa bepergian denganku untuk sementara waktu."

"Dulu kita memang mau pergi berbulan madu, tapi kamu ada urusan mendesak di kampus, jadi tertunda. Kebetulan sudah hampir mau liburan, gimana kalau bepergian denganku?"

"Nggak," tolak Jefry sambil mengerutkan kening.

"Nggak boleh menyerahkan mahasiswa pascasarjana di tengah jalan. Aku sudah berjanji akan memeriksa makalah mereka, jadi nggak punya waktu untuk liburan."

Mungkin menyadari kalau nadanya terlalu kasar, Jefry melembutkan nadanya dan menepuk kepalaku.

"Sabar, Melda. Setelah liburan ini, aku akan cuti untuk pergi bersamamu."

Hatiku terasa seperti ditusuk, darah mengalir tak berhenti.

"Nggak usah lagi."

Aku berdiri dan kembali ke kamarku.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Sirna Tanpa Bekas   Bab 10

    Aku pun berhasil bercerai dengan Jefry.Kami keluar dari Pengadilan Negeri sambil tersenyum.Jefry berkata, "Melda, aku bakal ke rumahmu besok. Kamu suka makan roti di pagi hari, aku akan siapkan bahannya malam ini."Kina melangkah maju dan merangkul tangannya. "Pak Jefry, kamu cukup lelah akhir-akhir ini. Aku sudah masak bubur, ayo kita pulang dan mencobanya."Jefry menepisnya, "Jangan ikuti aku lagi, aku akan kembali bersama Melda."Melihat mereka pergi sambil bercekcok, aku merasa damai.Penerbanganku malam ini, aku akan memulai hidup baru di luar negeri.Aku mulai menantikannya.Aku mengemasi barang bawaanku, memasang iklan sewa dan meminta saudara untuk mengurusnya.Malam itu, aku menaiki pesawat dan mematikan ponselku.Keesokan paginya, setibanya di tujuanku, langit biru menampakkan budaya dan suasana lokal yang berbeda, pemandangannnya menyegarkan. Begitu ponselku diaktifkan, bunyi pesan mulai berdering tanpa henti.Kebanyakan pesan dari Jefry.[Melda, kenapa tidak buka pintuny

  • Cinta Sirna Tanpa Bekas   Bab 9

    Saat terima surat itu, aku tercengang.Kukira bakal butuh waktu lama, tak kusangka Jefry langsung setuju.Dalam perjalanan ke Pengadilan Negeri, aku menghubungi Jefry dan dia tampak sangat panik."Siapa bilang kita akan bercerai? Aku tak setuju."Aku mengerutkan kening dan berkata, "Bukankah kamu mengirim surat cerai yang sudah ditandatangani? Apa kamu mempermainkanku?"Jefry memaki di ujung telepon, "Kina, apa kamu yang melakukannya? Kamu memintaku menandatangani surat cerai saat aku mabuk!""Pak Jefry, sadarlah! Bu Melda sudah tidak mencintaimu lagi. Apa gunanya mengikatnya seperti ini?""Siapa yang merawatmu selama ini? Apa kamu punya hati nurani? Apa kamu tidak melihatku? Siapa aku bagimu selama ini?""Ini urusanku, kamu tidak berhak mengambil keputusan!"Terdengar suara tamparan keras, aku tahu perceraian hari ini tidak bisa dilanjutkan.Tidak bisa biarkan hal ini terus tertunda seperti ini. Aku memutuskan untuk mengajak Kina bicara.Sore harinya, Kina muncul di kafe dengan wajahn

  • Cinta Sirna Tanpa Bekas   Bab 8

    Di akhir bulan, aku tiba-tiba menerima telepon dari Kina.Entah kenapa, aku langsung menjawabnya.Aku bisa mendengar erangan pelan Jefry.Dengan suara serak, dia berkata, "Kina, apa kamu harus setidak tahu malu itu? Sudah kusuruh pergi, apa kamu tidak dengar?"Kina menjawab dengan sangat lembut, "Pak Jefry, aku sangat mencintaimu.""Aku tidak mau pergi. Aku hanya ingin tetap di sisimu.""Bu Melda tidak menginginkanmu lagi. Selama kamu berbalik, aku selalu bersedia bersamamu."...Aku langsung menutup telepon dan tidak ingin mendengar suara mereka lagi.Aku tahu ini bualan dan peringatan dari gadis itu, dia berharap aku tidak kembali bersama Jefry.Bagus juga begini. Mungkin Kina lebih cocok untuk Jefry daripada aku.Bukannya putus asa, aku malah mulai bekerja keras.Selama itu, Jefry datang menemuiku beberapa kali, dia berdiri di lantai bawah gedung kantor dengan bunga lili kesukaanku.Rekan kerjaku iri karena aku punya suami yang tampan. "Melda, suamimu tampan sekali. Sudah berapa ta

  • Cinta Sirna Tanpa Bekas   Bab 7

    Setelah keluar dari rumah sakit, aku mengemasi semua barang Jefry di rumah dan mengirim ke asramanya di sekolah.Aku bahkan mengganti kunci pintu. Ketika Jefry pulang kerja dan tidak bisa membukanya, dia mulai meneleponku dengan panik.Aku merasa bising dan memblokirnya.Selama bertahun-tahun, aku begitu terlena dengan gombalannya, sampai aku hampir kehilangan diriku sendiri.Sekarang, aku memutuskan untuk mencari pekerjaan.Jefry masih memanggil dari luar pintu."Melda, tolong buka pintunya. Ini rumah kita, jangan gitu kejam. Ke mana lagi aku bisa pergi?""Melda, apa yang bisa kulakukan agar kamu memaafkanku? Katakan saja, aku bakal berubah."Dia menyingkirkan semua harga dirinya, berteriak seperti orang gila. Aku benar-benar kesal.Aku membuka pintu dan berkata dengan kesal, "Apa yang harus kulakukan, agar kamu mau bercerai? Kita nggak mungkin bersama lagi, mengerti?"Jefry tidak beristirahat selama berhari-hari, janggutnya semakin tebal. "Aku tidak mengerti. Kita saling mencintai,

  • Cinta Sirna Tanpa Bekas   Bab 6

    Alis Jefry berkerut, kemudian dia berkata dengan marah, "Dia datang mencarimu? Aku sudah memperingatkannya untuk tidak mengganggumu.""Apa ini gara-gara dia? Aku akan menghadapinya!"Melihat ekspresinya, aku tiba-tiba merasa konyol.Plak!Aku menamparnya sekuat tenaga."Jefry, inikah yang kamu bilang sudah selesai? Foto-foto yang kamu ambil sebelumnya juga bohong. Aku terlalu naif untuk memercayaimu.""Nggak, Kina menyelinap keluar dari ruang operasi. Aku sudah berusaha mengejarnya. Waktu kamu telepon, aku hendak membawanya kembali ke rumah sakit, tapi karena sudah berjanji akan pulang tepat waktu, aku tidak ingin mengecewakanmu lagi, makanya aku pulang.""Waktu aku pergi menemuinya lagi, Kina selalu bersembunyi dan menolak untuk bertemu denganku. Dia bahkan sudah dua bulan tidak ke kampus..."Jefry memegang tanganku dan berkata dengan kesal, "Kamu bisa melampiaskan amarah. Tapi lain kali, pukul aku dengan benda lain, jangan sampai tanganmu terluka."Aku tak ingin berdebat dengannya la

  • Cinta Sirna Tanpa Bekas   Bab 5

    Jefry langsung menutup telepon dan memelukku erat."Aku tidak menginginkan siapa pun selain anak kita."Dia membenamkan kepalanya di lekuk leherku dan memohon dengan lembut, "Melda, jangan tinggalkan aku. Aku akan mengurus Kina dan anaknya.""Kalau kamu khawatir, aku akan segera vasektomi. Mulai sekarang, aku akan selalu melaporkan keberadaanku, oke?"Leherku basah, Jefry menangis.Aku tidak tega dan berkata dengan tegang, "Ini terakhir kalinya, Jefry. Aku hanya memberimu waktu tiga hari untuk menyelesaikannya."Jefry menciumku dengan gembira, tatapan penuh kasih di matanya membuatku linglung.Dia tampak benar-benar mencintaiku.Keesokan paginya, Jefry membawa Kina ke rumah sakit.Dia menunjukkan foto Kina memasuki ruang operasi dan seperti janjinya tadi malam, dia akan selalu memberitahuku tentang keberadaannya.[Sayang, aku akan mentransfer uang ke rekeningnya setelah operasi. Keluarganya kurang mampu, uang ini akan memperbaiki keadaan mereka, yang secara efektif mengakhiri hubungan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status