Video lamaran pacar dan sekretaris viral, semuanya pada bilang romantis dan terharu. Sekretaris pun memposting menyatakan cinta [Akhirnya aku bersamamu, untungnya aku tidak menyerah, Tuan Willy, mari kita bersama menjalani sisa hidup.] Komentar penuh dengan [Romantis kali, CEO dan sekretaris, pasangan yang aku ngeship ini paling so sweet!] Aku dengan tenang menutupi halaman website dan mencari pacar untuk minta penjelasan. Tetapi mendengar percakapan dia dengan temannya, “Mau gimana lagi, kalau aku tidak menikah dengannya, dia akan dipaksa sama keluarganya dan menikah dengan orang yang tidak dia sukai.” “Bagaimana dengan Sarah? Dia baru pacarmu yang sebenarnya, kamu nggak takut dia marah kah?” “Emang kenapa kalau marah? Sarah sudah bersamaku selama 7 tahun, dia tidak akan meninggalkanku.” Lalu, aku menikah di hari yang sama dengannya. Mobil pengantin berpapasan lewat, di saat pengantin wanita lagi bertukaran bunga pernikahan, melihat aku di dalam mobil pengantin, dia benar-benar terpukul.
Lihat lebih banyakDi dalam ingatanku, Willy sepertinya tidak pernah merendahkan diri seperti sekarang di depanku.Aku sangat tenang: “Willy, jangan keras kepala lagi, mengakui kalau berubah hati bukanlah hal yang memalukan.”“Aku percaya dulunya kamu benaran cinta aku, tapi kamu berubah hati itu juga adalah kenyataan.”Dia dengan panik memotongku: “Bukan, aku sekarang masih cinta kamu, kamu harus percaya aku Sarah.”Aku tertawa: “Kamu bilang kamu cinta aku, tetapi kamu tidak ingat sama kesukaanku, makanan yang kamu beli itu semua kesukaan Gina. Kamu bilang kamu cinta aku, kado yang kamu berikan ke aku, Gina juga ada yang sama persis. Kamu bilang kamu cinta aku, tetapi ulang tahunku, bahkan hari anniversary kita, kamu bisa aja lupa. Kamu bilang kamu suka aku, tetapi di saat yang paling bahaya, kamu melupakan aku, tanpa ragu menolong orang lain.”“Willy, apakah ini cinta yang kamu maksud? Kalau begitu, cintamu terlalu murahan.”Dia melihat aku sama sekali acuh nggak acuh, langsung cemas dan panik.“Sarah,
Ini acara pernikahan aku sama Adam, orang yang datang rata-rata adalah orang yang terkenal, aku nggak mau terkenal karena ini, juga nggak mau merusak acara yang sudah di tunggu lama papa mama.Aku minta Adam pergi cari satpam langsung tarik Willy keluar.Masalah kecil ini tidak mempengaruhi pernikahanku.Selanjutnya, semuanya sangat lancar, sampai acara terakhir selesai dan sudah mengantar tamu pulang, aku melihat ke Adam:“Bisa kasih aku waktu untuk mengurusi masalah tadi? Aku mau selesaikan semuanya.”Adam percaya samaku, dengan tanpa ragu mengangguk kepalanya:“Pergilah, tapi harus jaga dirimu, kalau perlu bantuan bisa panggil aku, aku tetap di sini.”Nggak tahu kenapa, raut wajahnya membuatku terasa sangat aman.Willy ditempatkan di sebuah ruangan, ada satpam yang menjaganya, melihat aku datang, satpam dengan cemas bilang:“Kamu cepat nasehatin dia, dia kecelakaan mengeluarkan banyak darah, kami saranin dia untuk ke rumah sakit, tapi dia sama sekali tidak mau pergi.”“Kalau begini
Saat itu, aku menangis terus karena merasa bersalah dan menyesal.Tetapi dia dengan lembut mengusap air mataku dan dengan senyum acuh tak acuh:“Nggak papa, bekas saja, tidak akan mempengaruhi kegantenganku.”Air mataku turun makin deras, “Kamu sakit nggak?”Dia melihat aku menangis, panik sampai nggak tahu apa yang harus dilakukannya, “Nggak sakit, sama sekali nggak sakit, kamu jangan nangis lagi oke? Tolong, anggap saja aku mohon samamu, kamu nangis aku merasa manapun jadi sakit......”Saat itu, dia bisa dengan tanpa keraguan masuk ke dalam menolongku.Tetapi sekarang, orang yang dia tolong tanpa keraguan sudah bukan aku lagi.Lalu, Willy yang terlahir dari keluarga terhormat, keluarganya mengalami bencana. Hanya satu malam, keluarganya jadi hancur kacau balau dan punya banyak utang. Seketika dia jatuh dari langit ke lumpur.Aku menjinjitkan kaki mencium air matanya, “Kamu masih ada aku, aku akan terus menemanimu.”Aku dengan tanpa keraguan memilih universitas yang sama dengannya, te
Pergi antar makan lagi, Gina tetap dengan penuh semangat menyambutku.Tetapi hanya sekali melihatnya, aku melihat kalung yang di lehernya, rumahku, juga ada satu yang sama persis.Itu adalah hadiah yang diberikan Willy saat anniversary, aku ingat saat itu Gina pernah memberi pujian, “Kalung ini cantik sekali, selera bang Willy bagus kali, kakak sangat beruntung, nggak kayak aku, kurasa seumur hidup ini juga nggak ada kesempatan untuk pakai kalung yang secantik ini.”Saat itu, aku merasa jijik kali.Melihat aku sedang melihat lehernya, Gina juga dengan senyum melihatku, tidak ada rasa bersalah sedikit pun.“Kalungmu ini......”Dia dengan terus terang mengakuinya, “Ini Pak Willy yang kasih.”Saat itu, aku berantam dengan Willy, tapi dia bilang itu hanya hadiah kerja untuk Gina, aku yang berpikir terlalu banyak.Kali itu juga, di saat aku balik ke kantor Willy ambil tasku yang ketinggalan, aku melihat nasi yang kubawa dibuang di tong sampah.Dan Gina juga pertama kali tidak berpura-pura l
Rombongan penjemputan sangat cepat sudah sampai di hotel.Di saat lagi retouch makeup, aku mengambil handphone, baru saja diaktifkan, banyak pesan yang masuk terus.Semuanya harusnya dikirim oleh Willy:[Sarah, kamu angkat telepon dulu][Sarah, aku bersalah, kamu kembali ya? Kamu jangan nikah sama orang lain!][Kumohon, kembalilah! Aku tidak bisa kehilangan kamu......]Banyak panggilan yang tidak terjawab, banyak pesan masuk, selain Willy, Gina juga mengirimku pesan.Namun semuanya lagi pamer:[Sarah, hari ini adalah pernikahanku sama Willy, dia takut kamu datang ribut, jadi sengaja menyuruhmu pergi liburan][Kalau kamu masih ada harga diri, mintalah putus, jangan gangguin dia lagi][Orang yang tidak disukai adalah orang ketiga, kamu kira Willy tidak putus samamu karena cinta? Enggak, dia itu hanya kasihan samamu][Dia sudah tidak ada perasaan samamu, kamu sudah berusia, tidak seperti aku yang masih muda, cantik dan aktif. Bersamaku, dia baru bisa merasakan keindahan hidup dan semangat
Willy sama sekali tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, detak jantungnya tiba-tiba jadi cepat dan bicara sendiri: “Pasti aku salah orang.”“Sarahku masih lagi liburan, mana mungkin bisa di sini?”“Pasti karena aku terlalu merindukannya jadi halusinasi.”Gina juga kaget, dengan ekspresi yang terkejut melihatku, nggak bisa berkata apapun.Dibandingin sama kekagetan mereka, aku terlihat sangat tenang, tidak ada ekspresi apapun di mukaku, lalu aku mengasih bunga pernikahanku.Gina baru sadar, dengan bengong menerimanya lalu memberikan punyanya ke aku.Aku dengan senyum berkata: “Semoga kalian bahagia.”Jendela mobil tertutup kembali, mobil dinyalakan kembali dan kedua mobil melanjutkan jalan masing-masing yang saling berlawanan.Sama seperti hubungan aku dan Willy, sudah ditakdirkan untuk berpisah dan mengambil jalan yang berbeda.Hanya saja, di saat mobil pergi, aku sepertinya mendengar suara teriakan yang memedihkan hati.Aku refleks melihat ke arah suara tersebut.Adam yang duduk di
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen