Short
Aku dan Pacar Menikah Di Hari Yang Sama

Aku dan Pacar Menikah Di Hari Yang Sama

Oleh:  Chintya PutriTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
4.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Video lamaran pacar dan sekretaris viral, semuanya pada bilang romantis dan terharu. Sekretaris pun memposting menyatakan cinta [Akhirnya aku bersamamu, untungnya aku tidak menyerah, Tuan Willy, mari kita bersama menjalani sisa hidup.] Komentar penuh dengan [Romantis kali, CEO dan sekretaris, pasangan yang aku ngeship ini paling so sweet!] Aku dengan tenang menutupi halaman website dan mencari pacar untuk minta penjelasan. Tetapi mendengar percakapan dia dengan temannya, “Mau gimana lagi, kalau aku tidak menikah dengannya, dia akan dipaksa sama keluarganya dan menikah dengan orang yang tidak dia sukai.” “Bagaimana dengan Sarah? Dia baru pacarmu yang sebenarnya, kamu nggak takut dia marah kah?” “Emang kenapa kalau marah? Sarah sudah bersamaku selama 7 tahun, dia tidak akan meninggalkanku.” Lalu, aku menikah di hari yang sama dengannya. Mobil pengantin berpapasan lewat, di saat pengantin wanita lagi bertukaran bunga pernikahan, melihat aku di dalam mobil pengantin, dia benar-benar terpukul.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Ma, aku menerima pernikahan yang diatur keluarga.”

Ruang tamu yang gelap, suaraku yang lembut terdengar kosong dan mati rasa.

Mama kaget saat mendengar aku menerima pernikahan: “Bukannya kamu kemarin masih nggak mau? Kenapa ini tiba-tiba setuju? Sarah, pernikahan ini bukanlah main-main, pernikahan keluarga ini tidak penting, mama hanya mau kamu bahagia, kamu harus pikirkan baik-baik, jangan impulsif.”

Mendengar perkataan mama, aku merasa mataku berkaca-kaca.

“Ma, sudah aku pikirkan dengan baik, kalian sudah bisa siapkan acara pernikahan.”

Mama tahu aku lagi sedih, diam sebentar lalu menghiburku.

“Kamu sudah pacaran begitu lama dengan Willy, tapi dia tidak mau secara resmi mengumumkan hubungannya denganmu, tidak mau bertemu orang tua, aku dan papamu tahu kalau kalian nggak bakal lama.”

Perkataan mama seperti jarum menusuk ke hatiku.

Ternyata, orang samping begitu jelas, yang bodoh hanyalah aku.

“Adam ini calon yang aku sama papamu sudah bantu nilaiin, pasangan yang papa mama bantu cariin, kepribadian dan latar belakang keluarga pasti sangat bagus, Sarahku pantas mendapatkan yang terbaik.”

Aku menarik nafas dalam-dalam: “Terima kasih ma, aku percaya pandangan mama sama papa.”

Mama melanjut lagi: “Dua hari ini, mau aku aturin untuk kalian bertemu dulu?”

“Nggak perlu ma, kalian langsung siapin acara saja.”

Menutup telepon, Willy tidak tahu sejak kapan sudah muncul di belakangku, tangannya membawa kue dan dengan bingung menanyaku:

“Acara pernikahan apa? Siapa yang mau menikah?”

Aku, aku yang sudah mau menikah.

Aku menjawabnya di dalam hati, perkataan sudah sampai di tepi mulut, tapi tidak kuucapkan.

Aku dengan tenang menggelengkan kepala, “Nggak, teman saja.”

Setelah ku jawab, aku menyadari ekspresinya jadi lebih santai.

Tiba-tiba hatiku terasa pahit.

Tadi dia begitu cemas, apa karena kira aku mau paksa dia nikah? atau dikiranya aku tahu kalau dia sama sekretarisnya Gina mau menikah?

“Kubawain kue yang paling kamu suka, mau makan sekarang?”

Dulu, Willy pulang kerja, dia selalu membawakan makanan yang enak.

Walaupun banyak rasa yang nggak cocok, aku tetap merasa terharu.

Karena menurutku, selalu diingatin dan dibeliin makan sama orang tersuka, jauh lebih penting dari rasa makanan tersebut.

Tapi sekarang melihat kue ini, aku merasa penuh dengan sindiran.

Baru tadi saja, aku melihat semua postingan Gina yang awalnya hanya privat, baru melihat beberapa saja, aku sudah tidak mau melihatnya lagi.

Sekarang, aku baru tahu betapa konyolnya diriku.

Ternyata kue ini kesukaan Gina.

Bukan hanya kue ini, kacang-kacangan dan cemilan lainnya semua kesukaan Gina.

Yang paling menyedihkan adalah aku baru tahu kebiasaan Willy setelah pulang kerja bawa makanan untukku itu dimulai setelah Gina masuk kerja.

Willy, jadi saat kamu lagi memberiku makan, kamu menganggap aku ini siapa? Sarah atau Gina?

Aku menelan kepahitanku, dengan tenang berkata:

“Aku tidak suka makan yang manis, terlalu eneg, lain kali jangan beli lagi.”

Willy tidak menyangka reaksiku bisa begini, tatapannya kelihatan sedikit terkejut:

“Kok bisa? Biasanya kamu makan juga kok.”

Sudah bersama begitu lama, kalau dia benaran peduli samaku, mana mungkin tidak tahu kesukaanku?

Beberapa kata kalau diulang berkali-kali akan capek, akhirnya hanya bisa mengalah.

Aku tidak mau berdebat lagi hanya kasih alasan: “Belakangan ini seleraku sudah berubah.”
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status